Laduni.ID, Jakarta – Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia tentunya memiliki hasrat untuk mencari kemuliaan. Dalam pencariannya, manusia akan melakukan segala cara pendekatan untuk mencapai kemuliaan, entah itu kepada sesama makhluk atau kepada sang Ilahi.
Dalam kitab Manaqibus Syafi’I, Imam Syafi’i pernah menyebutkan orang-orang mulia, yang diibaratkan terdapat permata dalam dirinya. Diantaranya ialah:
كِتْمانُ الفَقْرِ حَتّى يَظُنَّ النّاسُ مِنْ عِفَّتِكَ أنَّكَ غَنِيٌّ
1. Menyembunyikan kemiskinan sehingga orang lain menyangka dia adalah orang berada
Dengan begitu dia terjaga dari meminta-minta belas kasihan dan merepotkan orang lain. Dia lebih memiliki peluang untuk mendahulukan orang lain ketimbang dirinya sendiri.
وكِتْمانُ الغَضَبِ حَتّى يَظُنَّ النّاسُ أنَّكَ راضٍ
2. Menyembunyikan kemarahan sehingga orang lain menyangka engkau rela dan tidak marah
Orang yang mampu menyembunyikan amarahnya telah berhasil menjaga orang lain dari amarahnya, menjaga orang lain dari lidahnya, dan menghilangkan potensi terputusnya tali silaturahmi.
وكِتْمانُ الشِّدَّةِ حَتّى يَظُنَّ النّاسُ أنَّكَ مُتَنَعِّمٌ
3. Mampu menyembunyikan segala kesulitan sehingga orang lain menyangka engkau dalam keadaan penuh kenikmatan.
Orang lain akan menyangka engkau adalah orang yang paling bahagia, dengan begitu mereka terhindar dari kesusahanmu.
Dari apa yang disebutkan oleh Imam Syafi’i, kemuliaan seseorang tidak terletak dari kepintarannya (akademik), atau dari hartanya, melainkan dari cara mereka menjaga orang lain dari potensi keburukan dirinya.
Sumber: Kitab Manaqibus Syafi’i juz 2 hal 188
Editor: Daniel Simatupang
https://www.laduni.id/post/read/73056/kemuliaan-seseorang-diibaratkan-permata-dalam-dirinya.html