Laduni.ID, Jakarta – Ketua Umum PBNU, Kiai Said Aqil Siradj dalam pembukaan Munas-Konbes NU 2021 mengatakan bahwa NU akan mendukung pemerintah dalam menangani pandemi covid-19. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah harus belajar dari masalah yang muncul selama pandemi.
“Pandemi ini nyata dan belum usai. NU mendukung dan membersamai langkah-langkah Pemerintah dalam menangani pandemi, dari hulu hingga hilir,” ujar Kiai Said.
Dari sisi hulu, Kiai Said menyampaikan bahwa penerapan prokes tidak boleh mengendor. Walaupun saat ini kurva menunjukkan penurununan, namun aada kemungkinan terjadinya gelombang ketiga yang diprediksi terjadi pada akhir 2021 hingga awal 2022.
Dari sisi tengah, NU mendukung prpgram vaksinasi yang digalangkan oleh pemerintah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh NU selama ini. Dan dari sisi hilir, Kiai Said meminta agar pemerinta memperbaiki sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan rasio dan keandalan fasilitas kesehatan (RS dan Puskesmas), mengurangi kesenjangan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan (dokter/dokter spesialis, perawat, dan bidan), serta memperkuat ekosistem kesehatan.
“Saat ini, sekitar 94 persen alkes yang beredar adalah produk impor. Dominasi alkes impor menandai rapuhnya sistem kesehatan nasional,” ujarnya.
“Pemerintah perlu membatasi akses masuk bagi tenaga kerja asing, sampai situasi pandemi terkendali. Di sisi lain, masyarakat tidak boleh euforia dengan berbagai pelonggaran kegiatan masyarakat. Kita semua harus waspada terkait potensi datangnya gelombang ketiga,” tandas Kiai Said.
Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin turut hadir dalam pembukaan Munas-Konbes NU 20201 secara daring. Dihadapan seluruh hadirin, beliau mengharapkan sejumlah masukan berharga bagi pemerintah dan masyarakat secara umum.
Editor: Daniel Simatupang