Luapan Cinta Seekor Unta kepada Rasulullah SAW

Laduni.ID, Jakarta – Dulu, jika seseorang ingin berangkat ibadah haji masyarakat sekitar Kota Mekkah akan menggunakan binatang sebagai kendaraan untuk menuju ke Madinah, misalnya saja unta. KH Maimoen Zubair sering bercerita bahwa dulu ayahanda beliau, KH Zubair masih melihat momen jamaah haji mengunakan unta sebagai alat transportasi.

Unta-unta tersebut seketika melaju tak terkendali ketika melihat kubah hijau yang di bawahnya terdapat makam Rasulullah SAW. Kubah hijau yang berada di atas makam Rasulullah itu menjadi akan membuat unta atau keledai berlari kencang tanpa kendali.

Mereka berlari kencang karena kerinduan yang teramat besar kepada Rasulullah SAW, sehingga baik unta atau keledai akan berlari kencang agar cepat sampai di makam Rasulullah SAW.

 Imam Ibnu Daiba’ pernah menceritakan fenomena luar biasa tersebut, beliau berkata hal tersebut merupakan luapan cinta yang teramat besar.

ألـم ترها وقد مدت خطاها وسالت من مدامعها سحائب

“Tidakkah engkau lihat unta itu semakin cepat langkahnya, bercucuran deras dari matanya, bagaikan hujan yang tercurah dari mendung.”

فدع جذب الزمام ولا تسقها فقائد شوقها للحي جاذب

“Maka biarkanlah, jangan tarik tali kekang dan janganlah kau menggiringnya karena yang menariknya adalah kerinduan pada Nabi Muhammad.”

فهم طربا كمـاهامت والاَّ فانَّكَ فِـى طريقِ الـحبِّ كاذب

“Luapkanlah rasa cintamu sebagaimana yang dilakukan unta dan jika tidak maka cintamu pada Nabi adalah dusta.”

‏اَما هذا العقيق بدا وهذى قِبابُ الحيِّ لاحتْ والـمضارب

“Perhatikan, kota Akiq telah nampak dan inilah kubah Nabi yang terang cahayanya.”

وتلك القبة الخضراء فـيها نبي نوره يجلو الغياهــب

“Dan itulah kubah yang hijau dan Nabi bermakam di sana . Seorang Nabi yang cahayanya menerangi kegelapan.”

Mbah Maimoen juga menjelaskan bahwa banyaknya umat Muslim yang tertipu dengan amal yang telah dikerjakan (mungkin karena kebodohannya). Saat memasuki Kota Madinah, mereka tak memiliki niat untuk berziarah ke makam Nabi SAW, mereka lebih memilih melaksanakan Shalat Arba’in (jamaah 40 waktu) di Kota Nabi, atau mereka memilih beribadah di Raudhah.

Pesan yang teramat jelas disampaikan oleh Mbah Moen supaya umat Islam yang beribadah haji untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW. Bershalawat dan mengucapkan salam kepada beliau sebagai rasa hormat, dan mengenang kebaikan serta perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam.

‏من حج البيت ولم يزرني فقد جفاني

“Barang siapa berhaji namun tidak menziarahiku maka sungguh ia telah sombong kepadaku.”

اللهم ارزقنا في الدنيا زيارته وفي الاخرة شفاعته ولاتحرمنا في الجنان رؤيته……امين

Disadur dari RM Sutowijoyo


Editor: Daniel Simatupang

https://www.laduni.id/post/read/73397/luapan-cinta-seekor-unta-kepada-rasulullah-saw.html