Kemnaker Kembangkan Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Komunitas

Laduni.ID, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI sedang melakukan berbagai melakukan terobosan program untuk mengatasi beragam problem ekonomi dan ketenagakerjaan saat ini. Dalam upaya mengurangi angka pengangguran, Kemnaker RI mengembangkan program perluasan kesempatan kerja, dalam beragam model. Di antaranya, transformasi program perluasan kesempata kerja berbasis kawasan (untuk Kawasan Ekonomi Khusus dan sejenisnya) dan program perluasan kesempatan kerja berbasis desa migran produktif (Desmigratif). Terkini, juga sedang dikembangkan model Perluasan Kesempatan Kerja berbasis Komunitas, yang akan melibatkan puluhan  Balai Latihan Komunitas (BLK) Komunitas terbaik, yang terpilih dan siap menjadi Inkubator Wirausaha.

Baca juga: Munas Alim-ulama Muktamar PKB, Ida Fauziah: Kontribusi PKB Layani Ibu Pertiwi

Hal itu disampaikan Direktur Perluasan Kesempatan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta) Kemnaker RI, I Nyoman Darmanta saat membuka Rapat Koordinasi “Penyusunan, Pendampingan dan Pengembangan Balai Latihan Kerja Komunitas sebagai Inkubator Wirausaha”, yang berlangsung pada Rabu 3 November 2021 sampai dengan Jumat 5 November 2021, di Kawasan Jababeka Bekasi.
Nyoman menjelaskan, pelibatan BLK Komunitas sebagai Inkubator Wirausaha merupakan salah satu inovasi Kemnaker untuk memperluas akses pembinaan dan penguatan para wirausahawan dan pelaku usaha kecil menengah, yang telah dan akan mendapat bantuan wirausaha dari Kemnaker. “Ini adalah upaya agar program kewirausahaan bisa berjalan efektif, dalam membentuk iklim dan ekosistem wirausaha di berbagai daerah. Pemberdayaan Wirausaha ini sebetulnya sudah berjalan beberapa tahun. Sebagai salah satu upaya yang diarahkan untuk menciptakan wirausaha yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin secara massif dan berkelanjutan. Namun seiring berjalannya waktu, dalam perkembangannya, wirausaha binaan tersebut tentunya menghadapi berbagai masalah. Layaknya sebuah bisnis. masalah-masalah yang harus dihadapi oleh wirausaha binaan mencakup masalah internal maupun eksternal. Untuk dapat membantu pewirausaha binaan tersebut keluar dari permasalahannya maka perlu dilakukan suatu upaya pembinaan. Salah satunya adalah pembinaan dengan pola inkubator wirausaha. Pembinaan usaha kecil dengan pola inkubator ini mengarah pada pengembangan potensi usaha,” papar Nyoman.

Baca juga: Waspada..! Emak-Emak Penyebar Fitnah, Perempuan NU Jangan Kalah

Program tersebut menurut Nyoman, merupakan bagian dari amanat Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (PERMENAKER) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020, Direktorat Bina Perluasan Kesempatan Kerja telah menjalankan kegiatan Pemberdayaan Wirausaha. Untuk menyukseskan program terobosan ini, Kemnaker menggandeng Universitas IPB dan UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai mitra dalam penelitian, assessment  pra identifikasi Penyusunan Grand Design Pendayagunaan BLK Komunitas sebagai inkubator wirausaha.

Akselerasi BLK Komunitas Menjadi Inkubator Wirausaha

Lebih lanjut dikatakan, Kegiatan transformasi program perluasan kesempatan kerja melalui inkubator wirausaha berbasis komunitas, merupakan salah satu wujud nyata dari sembilan Lompatan Kemnaker RI, yakni Perluasan Kesempatan Kerja dan Transformasi Balai Latihan Kerja. Program ini juga menjadi bukti baiknya kolaborasi dan sinergi antar lembaga. Karena dalam Program yang dilaksanakan oleh Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker RI ini, nantinya akan melibatkan berbagai stakeholder. Dari lintas direktorat, lintas kementerian, Perguruan Tinggi, Masyarakat dan Pemerintah Daerah. “Ini jadi bentuk sinergi antar direktorat di internal Kemnaker, sinergi dengan lintas kementerian dan pemerintahan daerah, sekaligus juga kolaborasi yang melibatkan masyarakat keagamaan, pesantren pengelola BLK Komunitas, Perguruan Tinggi, dan Pengusaha Lokal yang diharapkan bisa turut serta dalam mengoptimasi peran BLK Komunitas sebagai penyelenggara pelatihan kompetensi masyarakat, sekaligus juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah, melalui inkubasi wirausaha,” tandas Nyoman.
Kemnaker terus berupaya mencari terobosan inisiasi salahsatunya bagaimana mengakselerasi program yang dikelola masyarakat seperti BLK Komunitas dengan harapan masyarakat bisa mari bersama melakukan hal yang bisa memperbaikan keadaan dengan kemampuan masing-masing. memberdayakan dan mendorong kemandirian masyarakat. BLK Komunitas ke depan, tidak hanya menjadi output pelatihan tetapi juga menjadi inkubator wirausaha.
Apalagi, ekarang sudah banyak BLK Komunitas yang melahirkan produk unggulan, yang tidak hanya dijual di daerahnya, tapi juga sudah dieksport dan sudah dijual di ritel ternama. Ini merupakan peluang menjadikan BLK komunitas menjadi inkubator wirausaha. Kita bayangkan, jika dari setiap BLK Komunitas bisa melahirkan sepuluh wirausahawan, tentu akan meningkatkan perluasan kerja, blk tidak hanya hadiah tetapi juga mengemban tugas untuk membangkitkan kemandirian masyarakat kami mencoba 25 blk komunitas, dan dua di antaranya adalah yang terbaik dari BLK komunitas tahun 2017,”

Sementara Ketua Forum Koordinator Nasional (FKN) BLK Komunitas , Ghozi Al Fatih, menyambut baik transformasi program perluasan kesempatan kerja berbasis komunitas. “Ini merupakan ikhtiar bersama untuk mengoptimalkan peran BLK Komunitas yang saat ini sudah dibangun sebanyak 2.127 di berbagai daerah di Indonesia. Program ini nanti diiringi dengan akselerasi kemandirian BLK Komunitas, khususnya yang telah dibangun pada tahun 2017 sampai 2019 lalu. Karena BLK Komunitas yang telah lewat dua tahun ini sudah harus disapih agar bisa mandiri. Saat ini, ada empat puluhan BLK Komunitas yang boleh dikatakan terbaik dari yang baik. Nah dari 40 BLK Komunitas tersebut, telah diseleksi dan terpilih 25 BLK Komunitas yang dinilai mampu menjadi Inkubator Wirausaha, ” Papar Ghozi.

Ghozi juga mengungkapkan, saat ini sedang disiapkan aplikasi khusus yang bisa menjadi ruang komunikasi, pelaporan dan pemantauan perkembangan BLK Komunitas. “Ada e-reporting pelaporan digital yang menjadi medium pelaporan dan adminsitrasi sekaligus media monitoring perkembangan BLK Komunitas. Di situ seluruh stakeholder bisa saling berinteraksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas output BLK Komunitas.Ini kesempata bagi BLK memperbaiki kualitas tenaga kerja dengan pelatihan sekaligus mendorong terciptanya wirausahawan baru,” Imbuhnya.

Ghozi juga berharap, upaya akselerasi BLK Komunitas menjadi inkubator wirausaha dalam rangka perluasan kesempatan kerja itu benar-benar bisa memandirikan BLK Komunitas, sekaligus menciptakan inkubator wirausaha yang mampu mendampingi wirausaha binaan dalam mengembangkan usahanya, serta menciptakan perluasan kesempatan kerja berbasis komunitas.

https://www.laduni.id/post/read/73501/kemnaker-kembangkan-perluasan-kesempatan-kerja-berbasis-komunitas.html