Laduni.ID, Jakarta – Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy dan Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih adalah dua orang mulia ayah dan anak yang merupakan seorang ulama besar.
Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy lahir di kota Tarim, Hadramaut, pada hari Selasa 15 Safar tahun 1316 H/1896 M. Dalam perjuangannya mensyiarkan Agama Allah, beliau selalu meninggalkan kesan terbaik di setiap tempat yang beliau singgahi.
Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih datang ke Indonesia pada tahun 1338 H/1919 M tepatnya di Surabaya. Pada tahun yang sama beliau diangkat menjadi Direktur Madrasah Al-Khoiriyah, sedangkan pada tahun 1358 H/1938 M di Solo beliau mendirikan Lembaga Pendidikan Madrasah Ar-Robithoh.
Saking cintanya pada dakwah dan syiar agama, pada 12 Februari 1945 (enam bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI) beliau mendirikan Lembaga Pesantren Darul Hadist Al-Faqihiyah dan Peguruan Tinggi Atas di Malang, Jawa Timur.
Bahkan beliau telah banyak mendirikan pesantren, madrasah pendidikan, dan majelis-majelis ilmu di banyak daerah di Indonesia. hal tersebut beliau lakukan sebagai bukti nyata dan dedikasi beliau terhadap agama Allah.
Sedangkan putra beliau, Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih lahir pada 12 Rabiul Awal 1355 H/1935 M. Beliau mendapat pelajaran agama dari sang ayah, Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih, sehingga pada usia tujuh tahun Habib Abdullah telah hafal Al-Qur’an beserta dua kitab hadis shahih, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Karena kecerdasan dan kepakaran beliau dalam bidang hadis, beliau diamanahi untuk mengasuh dan Pondok Pesantren Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah li Ahlis Sunnah Wal-Jama’ah.
Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih wafat pada 21 Jumadil Akhir 1382 H/19 November 1962 dalam usia 62 tahun. Sedangkan Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih wafat pada hari Sabtu 24 Jumadil Awal 1411 H/30 November 1991 pada usia 56 tahun.
Lokasi Makam
Keduanya dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Makam kedua ahli hadis ini berbeda dengan makam-makam lainnya, sebab terletak di dalam sebuah kubah yang dinamakan Qubah Imamain.
Banyak peziarah datang saat haul beliau, sayangnya pemerintah Kota Malang belum memberikan perhatian khusus kepada makam Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih dan Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih. Padahal lokasi ziarah ini merupakan destinasi wisata religi Kota Malang yang memiliki banyak peziarah ketika haul tiba.
Editor: Daniel Simatupang