Kontribusi Bank Papua dalam Menaikkan UMKM

Laduni.ID, Jakarta – Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung satu tahun lebih dan sudah sangat berdampak banyak terhadap semua kalangan, terlebih lagi para pelaku usaha mikro kecil menengah, yang kondisi pada saat pandemi terus mengalami penurunan.

Kelanjutan UMKM menjadi tertekan dan terancam, yang diakibatkan oleh kemampuan daya beli masyarakat yang menurun di saat pandemi. Diperlukan perhatian khusus untuk para pelaku UMKM, sebagai langkah yang baik menaikkan kelas UMKM di masa pandemi saat ini.

Kondisi ini semakin sulit dirasakan bagi pelaku UMKM, mereka kesulitan secara finasial sehingga tidak dapat mengembangkan usahanya dan terkadang hanya bisa mengandalkan pinjaman dana dari Bank. Salah satu pelaku UMKM di Kota Jayapura, mengatakan pendapatannya menurun drastis di masa pandemi COVID-19. Pendapatan bisnis yang biasanya berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per hari, turun menjadi Rp 300 ribu per hari.

Bank Papua berkontribusi untuk memajukan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), supaya para pelaku UMKM di Papua bisa naik kelas dan produk-produknya bisa berkompetisi hingga ke tingkat naisonal. Bank Papua mengalokasikan dananya ke dalam program kredit percepatan akses keuangan daerah (Papeda) yang mencapai Rp 40 miliar, untuk sektor usaha mikro kecil menengah di wilayah Indonesia bagian Timur hingga tahun 2023. Dana Bank Papua dialokasiakan kedalam 3 tahap, yang pertama senilai Rp 5 miliar pada tahun 2021, di tahun 2022 sebesar Rp 15 miliar dan 2023 sebesar Rp 20 miliar.

Sebagai bentuk rasa kepedulian terhadap sektor UMKM, Bank Papua juga menyediakan kredit atau  pinjaman untuk mengembangkan bisnis UMKM melalui program pinjaman Papeda yang melibatkan 500 pelaku UMKM.

“Untuk Tahun ini alokasi pinjaman Papeda sebesar Rp 5 miliar. Setiap pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman 10 juta rupiah. Kemudian bunga pinjaman bagi UMKM sebesar 5% ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Papua. Pinjaman yang ditujukan bagi para pelaku UMKM berjangka selama satu sampai dua tahun,” ucap Abraham Krey (kepala divisi bisnis umk dan konsumer bank). 

Program dari Bank Papua ini sejalan dengan adanya kegiatan Pekan Olahraga Nasional atau sering disebut sebagai PON Papua yang ke XX. Sebagai Bank milik Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kota Papua, Bank Papua telah mensponsori Rp 4 miliar yang diberikan kepada sekretariat PB PON Papua berupa alat, perlengkapan dan pendukung olahraga.

Sehingga Bank Papua ingin menaikkan sektor UMKM, dengan diadakannya PON Papua tersebut para pelaku UMKM bisa mengenalkan produknya kepada masyarakat luas, para atlet, dan penonton yang memeriahkan PON Papua, bisa jadi dengan langkah tersebut UMKM dan perekonomian di Papua bisa naik.

Apalagi di era yang serba digital sekarang pelaku UMKM dapat dipermudah dengan cara mempromosikan produk UMKM lewat media sosial. Dan tidak hanya itu saja, para pelaku UMKM bisa memasarkan produk-produknya ke dalam salah satu aplikasi belanja online.

Langkah yang diambil oleh Bank Papua untuk berkontribusi dalam PON Papua ke XX sangat bagus, apalagi dibarengi dengan keinginan Bank Papua mengalokasikan dananya untuk menaikkan kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tetapi alangkah baiknya Bank Papua tidak hanya menyalurkan dananya ke dalam program kredit percepatan akses keuangan daerah (Papeda) saja, tetapi bisa juga dibelikan peralatan atau kelengkapan dalam menunjang usaha.

Oleh: Amita Zakiyatun


Editor: Daniel Simatupang

https://www.laduni.id/post/read/73874/kontribusi-bank-papua-dalam-menaikkan-umkm.html