Kisah Baduwi yang Selalu Berdzikir

sufinews.com Kisah ini datang dari Dzun Nun al Misri. Sufi masyhur Mesir ini mengatakan bahwa kakek dari ibu kandungnya yang bernama al Arif al Washity pernah bercerita dengan seorang Baduwi yang selalu berdzikir .

Suatu hari kakeknya itu sedang melakukan yang jauh. Sesampainya di sebuah kampung ia bertemu dengan seorang lelaki dari suku Baduwi yang duduk sendirian. Wajahnya tampak tenang. Al Washity kemudian mendekati orang Baduwi tersebut dan mengucapkan salam.

“Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,” kata al Wasithy.

Baduwi itu kemudian menjawab,” Wa’alikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.”

Nampaknya Baduwi tersebut enggan bercakap dengan al Washity. Sepertinya ia sedang melakukan sesuatu. Tak lama kemudian Baduwi itu berkata,”Sibukkanlah dirimu dengan dzikrullah, karena Dzikrullah itu penyembuh hati,” katanya.

Baduwi itu kemudian melanjutkan perkataannya,” Bagaimana bisa manusia merampungkan dzikir dan baktinya sedangkan maut sudah didepannya dan Allah Ta’ala memandangnya.”

Kemudian Baduwi tersebut menangis sejadi-jadinya. Hal sama juga terjadi pada al Wasithy. Ia tampak menangis tersedu-sedu mendengarkan kata-kata Baduwi itu. Kemudian Al Wasithy berkata kepadanya,” Aku tidak melihatmu sendiri…”

“Aku memang tidak pernah sendiri. Allah selalu bersama denganku. Aku sendiri tidak pernah merasa terasing karena Allah adalah sahabat mesraku,”kata Badwui itu. Sejenak kemudian ia berdiri dan berlalu dari hadapan Al Washity.

Lalu Baduwi itu berkata,

” Oh Tuanku, kebanyakan makhluk Mu sibuk jauh darimu selain diri Mu!

Sedangkan Engkau menjadi pengganti dari segala yang hilang darinya.

Wahai Teman orang Asing, wahai Teman Mesra setiap yang kesepian.

Wahai tempat berlabuhnya  orang yang sendirian…”

Kemudian ia pergi, namun al Wasithy mengikutinya. Baduwi itu kemudian menoleh ke arahnya dan berujar,” Kembalillah semoga Allah memaafkanmu kepada orang yang lebih baik daripadaku, dengan kamu. Jangan engkau sibukkan diriku hingga menghalangi diriku dengan Yang Lebih Baik dibanding dirimu.”

Setelah itu orang Baduwi menghilang begitu saja. Al Wasithy tercenung dengan peristiwa yang ia alami tersebut. Itulah kisah orang dari suku Baduwi yang selalu berdzikir kepada Allah SWT.. Wallahu A’lam Bishowab.***        

http://www.sufinews.com/kisah-baduwi-yang-selalu-berdzikir/