WERU – Dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama dan untuk mempererat jalinan persaudaraan di antara warga NU di Kecamatan Weru, Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon menggelar acara silaturrahmi warga Nahdliyyin se-Kecamatan Weru di aula Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) Roudhotul Ulum Rancang Desa Setu Kulon Kecamatan Weru, Selasa (01/02/2022).
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 70 orang, terdiri dari pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Weru, pengurus Badan Otonom (Banom) NU, dan warga NU dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Weru. Hadir pada kesempatan tersebut Kiai Ahmad Syarif, ketua MWC NU Kecamatan Weru, Kiai Luthfi Al Andalusia, pengurus MUI Kab Cirebon, Hj. Umi Maghfiroh, ketua PAC Muslimat Weru, Masyhari, sekretaris PC ISNU Kabupaten Cirebon, Khoirul Amri, ketua PAC ISNU Weru, Afidin, ketua Pergunu Kecamatan Weru, Zaky, ketua PAC Ansor Weru, Rifky Hidayat, ketua PAC IPNU Weru, beberapa pengurus MWC, pengurus Ranting, dan sejumlah pengurus Banom NU di Kecamatan Weru. Hadir pula, grup hadrah dari IRMAS Al-Mustaqim Weru turut memeriahkan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Kiai Ahmad Syarif menekankan pentingnya bersilaturrahmi. “Dengan sering silaturrahim, pasti akan ada barokah. Kekurangan yang ada di antara kita akan ditambal oleh satu sama lain,” terangnya.
Lebih lanjut, Kang Syarif berharap, kegiatan silaturrahim KBNU semacam ini bisa dilakukan secara rutin, entah sebulan sekali, dwibulanan atau triwulanan. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting diadakan secara dalam rangka konsolidasi dan revitalisasi jam’iyah NU di Kecamatan Weru. Kang Syarif juga mengingatkan dua peninggalan penting ulama terdahulu yang merupakan karamah mereka, yaitu pondok pesantren dan jami’yyah (organisasi) NU.
“Saya juga berharap ke depan NU di Kecamatan Weru bisa mempunyai sekretariat bersama KBNU, agar kegiatan NU Weru bisa lebih aktif dan maksimal, sebagaimana di beberapa Kecamatan lain di Kabupaten Cirebon. Semoga kantor milik PCNU yang ada di ‘Pasar Ayam’ Desa Weru Kidul bisa kita manfaatkan untuk kantor bersama KBNU Kecamatan Weru,” katanya.
Sementara itu, Kiai Lutfi Al-Andalusi dalam sambutannya mengatakan bahwa secara historis, sekitar tahun 1970-an NU Weru (atau dulu masih menyatu dengan Kecamatan Plered), bisa dikatakan paling maju di Kabupaten Cirebon. “Setelah tahun 1980-an, NU Weru/Plered sepertinya tidak ada yang mengurusi. Orang Weru/Plered lebih sibuk berdagang. Jadi, kalau kegiatan NU dilakukan pagi atau siang, mereka sibuk dagang. Kalau diadakan malam hari, mereka sudah kelelahan,” terangnya.
Acara silaturrahmi KBNU Kecamatan Weru kali ini bisa dibilang sukses dan cukup meriah. Panitia sebelumnya memperkirakan peserta yang hadir hanya sekitar 30-40 orang saja, tidak sebanyak ini. “Karena itu, saya optimis NU Kecamatan ke depan bakal bisa maju,” terang Hj. Umi Maghfiroh, selaku ketua panitia silaturrahmi KBNU kali ini.
Karena itu, Hj. Umi Maghfiroh berterima kasih kepada para panitia yang telah berkerja keras dan cepat untuk menyukseskan acara tersebut. “Saya juga berterima kasih umumnya kepada warga NU Kecamatan Weru yang telah meluangkan waktunya untuk hadir memenuhi undangan silaturrahim kali ini, dan khususnya kepada Kang Khoirul Amri, selaku tuan rumah,” katanya.
Senada dengan itu, Masyhari, selaku sekretaris panitia, mengaku bahwa persiapan pelaksanaan acara tersebut terbilang dadakan, hanya sekitar dua pekan. “Undangan khusus, kami kirimkan hanya kepada ketua dan pengurus Banom. Selain itu, hanya berupa undangan umum berupa poster digital yang disebarkan melalui WAG KBNU saja. Tapi subhanallah, ternyata warga Nahdliyyin Weru sangat antusias menghadiri acara silaturrahmi ini,” pungkasnya.[]