Laduni.ID, Jakarta – Al-hiqdu (dengki) dan hasad (iri) adalah penyakit hati yang harus dijauhi oleh orang yang beriman. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
الْمُؤْمِنُ لَيْسَ بِحُقُوْدٍ فَالْحِقْدُ ثَمْرَةُ الْغَضَبِ
“Orang yang beriman bukanlah pendengki, dengki merupakan buah dari marah.”
Banyak sekali hadis Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan tentang tercelanya penyakit hasud. Di antaranya adalah:
الحَسَدُ يأكل الحسنات كما تأكل النار الحطب
“Jauhilah hasad (iri dengki), karena hasad itu memakan kebaikan, sebagaimana api memakan (membakar) kayu bakar.”
ثلاث لا ينجو منهن أحد: الظن والطيرة والحسد، وسأحدثكم بالمخرج من ذلك: إذا ظننت فلا تحقق؛ وإذا تطيرت فامض، وإذا حسدت فلا تبغ
“Tiga perkara yang tidak akan memberikan keselamatan seseorang adalah prasangka, angan-angan dan al-hasad. Dan akan aku beritahukan jalan keluar dari tiga hal tersebut. Jika kamu berprasangka maka jangan menurutinya, jika kamu berangan-angan maka lewatkan saja, dan jika kamu berhasad maka jangan kamu cari-cari”.
أخوف ما أخاف على أمتي أن يكثر فيهم المال فيتحاسدون ويقتتلون
“Yang paling aku takuti dari umatku adalah memperbanyak dalam diri kalian harta sehingga saling hasad dan berperang.”
ستة يدخلون النار قبل الحساب بسنة ” قيل يا رسول الله من هم؟ قال ” الأمراء بالجور والعرب بالعصبية والدهاقين بالتكبر والتجار بالخيانة، وأهل الرستاق بالجهالة والعلماء بالحسد
“Enam perkara yang akan memasukkan manusia kedalam neraka sebelum dihisab selama setahun. Dikatakan, ‘Sipakah mereka ya Rasulallah?’ Beliau menjawab, ‘Para pejabat yang dzalim, orang arab yang fanatik, orang sukses yang sombong, pedagang yang khianat, para pejabat yang bodoh, dan ulama yang hasad.’”
Adapun akibat dari sifat hasud adalah:
1. Berharap hilangnya harta yang dimiliki orang lain dan senang terhadap musibah yang menimpa saudaranya.
2. Membuat hati menjadi keruh dan sedih/gelisah dengan cobaan yang menimpa dirinya.
3. Mencela, mencemooh dan memutuskan hubungan dengan orang lain.
4. Menganggap orang lain lebih rendah dan hina darinya.
5. Suka berbohong dan ghibah, serta suka membuka aib orang lain.
6. Menceritakan kebiasaan orang lain dengan maksud menghinakan dan mencelanya.
7. Menyakiti orang lain dengan kekerasan, bahkan dengan memukul atau yang berhubungan dengan fisik.
8. Menghalangi orang lain dalam menunaikan kewajiban agamanya, seperti membayar hutang, silaturahim dan menolak kedzaliman.
Cara Menghadapi Pendengki
اصبر على مضض الحسود فإن صبرك قاتله فالـنار تأكـــل بعضـــــــها إن لم تجد ما تأكل
Sabarlah (tidak membalas) ketika menghadapi kebencian orang hasud, Karena kesabaranmu akan membunuh kebenciannya. Sebagaimana api, ia akan memakan (membakar) dirinya sendiri, jika ia tidak menemukan apa yang dimakan (dibakar).
أحسنْ إلى المحسن بإحسانه فإن المسيء سيكفيكه إساءته
Berbuat baiklah terhadap orang yg telah berbuat baik, karna orang yg berbuat keburukan terhadap orang lain, akan kembali pada dirinya sendiri.
رضا الناس غاية لا تدرك، وليس إلى السلامة من ألسنة الناس سبيل، فعليك بما ينفعك فالزمه
Ridha dari setiap manusia (membuat mereka puas) adalah tujuan yang tak bisa kau raih. Mustahil bagi kita untuk menghindar dari omongan buruk orang lain terhadap kita. Oleh karena itu, disiplinlah dengan apa yang bermanfaat bagimu.
Disarikan dari kitab Ihya’ Ulumuddin, karya al-Imam al-Ghazali
Dikutip dari unggahan FB Gus Dewa pada 12 Maret 2022
Editor: Daniel Simatupang
https://www.laduni.id/post/read/74579/cara-menghadapi-seorang-pendengki.html