Biografi AGH Muhammad Nur

Daftar Isi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Riwayat Keluarga
1.3       Wafat

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Mengembara Menuntut Ilmu
2.2       Guru-guru Beliau
2.3       Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

3          Penerus Beliau
3.2       Murid-murid Beliau

4          Karier
4.1       Karier Beliau

5          Mursid Tarekat Al-Muhammadiyah

6          Referensi

1.1  Lahir

AGH Muhammad Nur dilahirkan 7 Desember 1932 di desa Langkean Kab. Maros, tercatat sebagai tokoh kharismatik Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan (NU SULSEL) yang sepanjang hayatnya berkiprah pada dunia pendidikan dan dakwah, serta pernah menjadi anggota DPR Provinsi.

1.2   Riwayat Keluarga

Beliau menikah dengan Hj Fatimah Nur dan dikaruniai beberapa anak

1.3 Wafat

Anre gurutta wafat pada tanggal 29 Juni 2011, bertepatan isra’ mi’raj 27 Rajab 1432 H.

2.1   Mengembara Menuntut Ilmu 

Sebelum rihlah ilmiyah ke tanah suci, Anre Gurutta belajar kepada ulama di daerahnya, kemudia ditahun 1947 sampai 1958 memilih mukim di Mekkah untuk menuntut ilmu pada sejumlah ulama hingga menerima sanad hadis yang bersambung langsung dengan Nabi.

Proses pendidikannya di Mekkah dimulai dengan menghafal Al Quran hingga 30 juz di Madrasah Ulumul Qur’an, Mekkah diselesaikan tahun 1375 Hijriah. Kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Fakhriyah Usmaniyah dan Madrasah Darul Ulum Ad-Diniyah tahun 1958 dengan memperoleh gelar Asy-Syekh Fadhil dan mendapat sertifikat untuk mengajar di almamaternya, Madrasah Darul Ulum Ad-Diniyah, Mekkah.

Keilmuannya sangat menonjol di bidang hadis, meski keilmuannya di bidang lainpun sangat dikuasainya seperti tafsir, fikih, tauhid, ushul fiqhi hingga tasawuf. Dalam bidang hadis berhasil memperoleh sanad hadis yang bersambung hingga rasulullah.

Ijazah silsilah hadis diperoleh dari sejumlah ulama Mekkah, tempatnya mengaji mendalami hadis di antaranya melalui; Asy-Syekh Hasan Al-Yamani, Asy-Syekh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutuby, Asy-Syekh Alwi Abbas Al-Maliky, Asy-Syekh Ali Al-Maghriby Al-Maliky, Asy-Syekh Hasan Al-Masyath dan As-Syekh Alimuddin Muhammad Yasin Al-Fadany. Dari jalur ijazah silsilah ini kemudian diberi gelar Al-Allamah Al-Jalil KH. Muhammad Nur Al-Bugisy.

2.2  Guru-guru Beliau

Guru-guru beliau saat menuntut ilmu adalah:
 
Asy-Syekh Hasan Al-Yamani, Asy-Syekh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutuby, Asy-Syekh Alwi Abbas Al-Maliky, Asy-Syekh Ali Al-Maghriby Al-Maliky, Asy-Syekh Hasan Al-Masyath dan As-Syekh Alimuddin Muhammad Yasin Al-Fadany. Dari jalur ijazah silsilah ini kemudian diberi gelar Al-Allamah Al-Jalil KH. Muhammad Nur Al-Bugisy.Syeikh Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki

2.3  Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

Sejak pulang dari Mekkah dan bermukim di Makassar, AGH Muhammad Nur kemudian berkiprah di bidang pendidikan agama dengan merintis pengajian kitab kuning sejak akhir tahun 1950-an. Salah satu lembaga pendidikan Islam yang berhasil dirintisnya dan melahirkan sejumlah ulama dan cendekiawan muslim, yakni Yayasan Pendidikan Taqwa yang menaungi Pesantren MDIA Taqwa hingga akhir hayatnya.

3.1  Murid-murid Beliau 

   Murid-murid beliau di antaranya:

       Murid-murid beliau adalah :

Prof Dr Alwi Shihab, MA (mantan menteri luar negeri RI), Prof. Dr. Sayyid Aqiel Al-Mahdaly (Rektor Universitas Kedah Malaysia), Prof Dr Nasaruddin Umar MA, (Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta), Prof Dr. Muhammadiyah Amin MA. (Rektor STAIN Gorontalo), Prof Dr Sayyid Aqiel al-Mahdaly

4.1  Karier Beliau

Karier dengan keilmuannya beliau, posisi karier yang diduduki di antaranya:

    1. pengasuh pesantren MDIA Taqwa
    2. menjadi anggota DPR Provinsi.

 Beliau adalah mursid tarekat Al-Muhammadiyah dari Syeikh Sayyid Muhammad Amin Al-Kutuby, sehingga sesampainya di Makassar juga membaiat tarekat Al-Muhammadiyah, sehingga jamaah tarekat yang pernah dibaiat oleh Allahu yarham hingga sampai daerah Kalimantan dan lainnya.

Mengenal Anre Gurutta (AG) Prof. Dr. K. H. Muhammad Nur

https://www.laduni.id/post/read/74847/biografi-agh-muhammad-nur.html