Laduni.ID, Jakarta – Setelah shalat disunnahkan mengusap wajah dengan kedua telapak tangan karena shalat dari segi bahasa berarti doa, sehingga orang yang melaksanakan shalat itu juga bisa dikatakan berdoa kepada Allah SWT.
Oleh karena itu sebenarnya mengusap wajah setelah salam dalam shalat bukanlah hal yang bisa dikatakan bi’dah ataupun hal yang tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.
Imam al-Nawawi berpendapat:
( ﻓَﺎﺋِﺪَﺓٌ ) ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﻮَﻭِﻱُّ ﻓِﻲ ﺍْﻷَﺫْﻛَﺎﺭِ ﻭَﺭَﻭَﻳْﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﺑْﻦِ ﺍﻟﺴﻨﻰ ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺻَﻼَﺗَﻪُ ﻣَﺴَﺢَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺍﻟْﻴُﻤْﻨَﻰ ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢُ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺫْﻫَﺐِ ﺍﻟْﻬَﻢَّ ﻭَﺍﻟْﺤَﺰَﻥَ ( ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ، ﺝ ١، ﺹ ١٨٤ – ١٨٥
Imam Nawawi dalam (kitabnya) al-Adzkar; kami meriwayatkan (hadis) dalam kitabnya Ibn al-Sunni, dari sahabat Anas RA, bahwa Rasulullah SAW apabila selesai melaksanakan shalat, beliau mengusap wajahnya dengan tangan kanannya. Lalu berdoa saya bersaksi tiada tuhan kecuali dzat yang maha pengasih dan penyayang. Ya Allah SWT, hilangkanlah dariku kebingungan dan kesusahan. (I’anah at-Thalibin, juz 1, hal. 184-185)
Dalam sebuah hadis disebutkan, setiap selesai berdoa, Rasulullah SAW selalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
ﻋَﻦِ ﺍﻟﺴَّﺎﺋِﺐِ ﺑْﻦِ ﻳَﺰِﻳْﺪَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴْﻪِ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎ ﻓَﺮَﻓَﻊَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻭَﻣَﺴَﺢَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﺑِﻴَﺪَﻳْﻪِ . ( ﺳﻨﻦ ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ، ﺝ ١ )
Dari Saib bin Yazid dari ayahnya: Apabila Rasulullah SAW berdoa, beliau selalu mengangkat kedua tangannya lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangannya (Sunan Abi Dawud bab al-Doa, juz 1).
Adapun doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW saat mengusap wajah ketika setelah shalat berikut ini:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ اَللَّهُمَّ اذْهَبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ
Asyhadu alla ilaha illa huwar rakhmanur rakhim. Allahummadzhab ‘annil hamma wal khazana.
Artinya: “Saya bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia, Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ya Allah, hilangkahlah dariku kebingungan dan kesusahan.“
Referensi: Kitab al-Adzkar, hadis Sunan Abi Dawud bab Al-Doa, juz 1, dan Ianatutthalibin Juz 1 Hal 184 Cet Haramain.
https://www.laduni.id/post/read/74996/hukum-mengusap-wajah-setelah-shalat-dan-doanya.html