Laduni.ID, Jakarta – Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA bahwa terdapat seseorang yang mencela penyakit panas di hadapan Rasul SAW, kemudian beliau bersabda :
لَا تَسُبَّهَا فَإِنَّهَا تَنْفِي الذُّنُوبَ كَمَا تَنْفِي النَّارُ خَبَثَ الْحَدِيدِ
Artinya: “Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi.” (HR. Ibnu Majah).
Kebanyakan orang akan mengeluh ketika ditimpa suatu penyakit tak terkecuali sakit panas sebagaimana kejadian di atas sampai-sampai ada yang mencela sakit panas. Rasul SAW memberitahu kita bahwa hakikat penyakit panas adalah pelebur dosa sehingga tidak sepatutnya seseorang mencelanya bahkan sebaliknya semestinya ia merasa senang karena dosanya berkurang bahkan lebur hingga tiada. Imam Ghazali menceritakan bahwa Nabi Isa as berkata :
لا يكون عالماً من لم يفرح بدخول المصائب والأمراض على جسده وماله لما يرجو في ذلك من كفارة خطاياه.
Bukanlah seorang alim, orang yang tidak gembira dengan datangnya penyakit pada badan dan musibah pada hartanya karena disana terdapat harapan untuk melebur dosanya. (Ihya Ulumuddin)
Al-Ghazali meriwayatkan hadis yang artinya “Sakit panas sehari menjadi pelebur dosa setahun,” (Ihya Ulumuddin)
Mengapa satu tahun? Menurut satu pendapat, penyakit panas dapat melemahkan stamina satu tahun. Pendapat lain menyatakan bahwa setiap manusia memiliki 360 ruas persendian yang akan diserang oleh penyakit panas. Maka setiap pesendian yang sakit itu menjadi pelebur sehari sehingga jika seluruh badan terkena panas akan menjadi pelebur 360 hari atau setahun.
Senada dengan keutamaan di atas, Diriwayatkan dari Abi Umamah, Rasul SAW bersabda:
الحمى من كير جهنم فما أصاب المؤمن منها كان حظه من النار
Sakit panas itu adalah tiupan dari neraka jahannam maka sakit panas yang menimpa seorang mukmin merupakan jatah siksa neraka (yang didahulukan di dunia sampai tak tersisa di akhirat nanti) HR. Ahmad.
Setelah mengetahui keutamaan sakit panas ini, Zaid bin Tsabit berdoa kepada Allah agar sakit panas yang dideritanya akan terus ada padanya hingga ia wafat. Hal yang sama juga diminta oleh segolongan kaum anshar.
Namun demikian alvers, di sisi lain Nabi SAW juga menganjurkan kita untuk ikhtiar mencari kesembuhan dari penyakit. Diantaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh tsauban bahwa Rasul SAW bersabda: Jika salah seorang dari kalian menderita sakit panas yang mana sakit panas itu secuil dari api neraka, maka padamkanlah dengan air dingin. Hendaklah ia menghadap sungai yang airnya sedang mengalir pada waktu setelah shalat subuh dan sebelum terbit matahari lalu bacalah doa :
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اشْفِ عَبْدَكَ وَصَدِّقْ رَسُولَكَ
(Dengan nama Allah, Ya Allah sembuhkanlah hambamu dan benarkanlah utusanMu.)
Lalu berendamlah sebanyak tiga kali dan lakukanlah selama tiga hari. Jika ia tidak sembuh selama tiga hari, maka ia akan sembuh pada hari ke lima, ke tujuh atau ke Sembilan. Dan hampir-hampir tidak akan melebihi sembihan hari atas idzin Allah swt. HR. Ahmad
Dalam riwayat lain, Rasul juga mengajarkan doa untuk menyembuhkan segala penyakit khususnya sakit panas, yaitu :
بِسْمِ اللَّهِ الْكَبِيرِ أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ
Dengan nama Allah yang maha agung, Aku berlindung kepada Allah yang maha agung dari kejelekan urat yang menyemburkan darah dan dari kejelekan panas api neraka. HR. Ibn Majah
Imam Nawawi menambahkan keterangan dalam kitab al-Adzkar : mulailah terlebih dahulu dengan membaca surat al-Ikhlas, Muawwidzatain, dilanjutkan dengan doa di atas lalu meniup kedua telapak tangan dan mengusapkan ke sekujur tubuh dimulai dari bagian kepala hingga kaki, sebanyak tiga kali.
Wallahu A’lam.
https://www.laduni.id/post/read/80687/sakit-panas-hikmah-dan-bacaan-doa-agar-diberi-kesembuhan.html