Mahasiswa UMAHA Berhasil Tembus Program Kreatifitas Mahasiswa Ristekdikti 2022

RUMAHBACA.ID – Mahasiswa Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo berhasil lolos mendapatkan pendaanaan  dari Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Ristekdikti  di bidang pengabdian masyarakat yang berjudul CHITEC (Child Protection), sebagai sarana digital untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap perlindungan anak. 

CHITEC (Child Protection) merupakan sebuah wadah edukasi digital untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Perlindungan Anak.

Perlindungan terhadap anak merupakan salah satu upaya untuk mengadakan kondisi agar anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.

Aldinanda Rizaldyaji, mahasiswa UMAHA Sidoarjo mengungkapkan, anak-anak seharusnya mempunyai kesempatan yang leluasa untuk bermain dan berekspresi yang harus diarahkan untuk pendidikan dan bermasyarakat.

Lebih lanjut, Rizaldyaji mengakatan, perlakuan dan perlindungan hukum pada anak sudah selayaknya mendapatkan perhatian khusus dan serius, karena anak-anak memiliki masa depan yang cerah juga merupakan generasi penerus bangsa, perlindungan dari bahaya maupun ancaman dari luar seperti kekerasan fisik dan mental.

“Sebenarnya, awal mula penyusunan proposal ini hanya diniatkan untuk pemenuhan tugas orientasi fakultas dan prodi. Namun, proposal ini ternyata berhasil diterima, meski pada awalnya kami tidak menyangka,” ungkap Rizaldyaji.

Seiring berjalannya waktu, tambah Rizal, ternyata program ini perlu dan penting untuk dimulai, mengingat urgensi kekerasan pada anak masih sangat sering terjadi baik dari lingkup keluarga maupun masyarakat. Kurangnya edukasi inilah yang membuat masyarakat masih berpikir awam tentang perlindungan anak.

Oleh sebab itu, tegas Rizaldyaji, program ini dibuat sebagai wadah edukasi untuk memberikan pemahaman, pembimbingan, serta pendampingan agar masyarakat mampu emahami lebih dalam tentang perlindungan anak. Media digital dimanfaatkan sebagai sarana edukasi, mengingat saat ini penggunaan ponsel bukan lagi hal yang tak lazim, mulai dari anak-anak hingga orang tua semua sudah menggunakan ponsel di era digitalisasi ini.

“Kami menyesuaikan program yang kami buat agar ponsel yang digunakan masyarakat juga bermanfaat bagi mereka. Tak hanya itu, dalam hal ini juga diharapkan masyarakat mampu menciptakan sebuah desa ramah anak, di mana desa ramah anak sebagai tempat pemantauan perkembangan anak dan sebagai sarana pengembangan pengalaman anak dan orang tua,” pungkas Rizaldyaji. ***