Daftar isi Biografi Imam Al-Ajurri
1. Riwayat Hidup
1.1 Lahir
1.2 Wafat
2. Pendidikan
2.1 Masa Menuntut Ilmu
2.2 Guru
4. Mazhabnya
5. Komentar Para Ulama Kepada Imam Al-Ajurri
6. Karya
7. Referensi
Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Al Husein bin Abdillah Al Baghdadi Al Ajurri. Kunyah beliau Abu Bakr. Beliau berasal dari sebuah desa di bagian barat kota Baghdad yang bernama Darbal Ajur.
1. Riwayat Hidup
1.1 Lahir
Imam Al-Ajurri lahir dan tumbuh di desa Darbal Ajur di bagian barat kota Baghdad.
1.2 Wafat
Sebagian para ulama mengatakan bahwa ketika beliau masuk ke kota Mekkah yang beliau kagumi, beliau berdo’a : “Ya Allah, berilah rezki kepadaku dengan tinggal di sana selama setahun.” Lalu beliau mendengar bisikan: “Bahkan 30 tahun!” Akhirnya beliau tinggal selama 30 tahun dan wafat di sana tahun 320 H. demikian keterangan Ibnu Khalqan.
Al Khatib berkata: “Aku membaca cerita itu di lantai kubur beliau di Mekkah.” Ibnul Jauzi berkata bahwa Abu Suhail Mahmud bin Umar Al Akbari berkata bahwa ketika Abu Bakr sampai di Mekkah dia merasa kagum dengannya dan berdo’a: “Ya Allah, hidupkan aku di negeri ini walau hanya setahun.” Tiba-tiba ia mendengar bisikan: “Hai Abu Bakr, kenapa hanya setahun? Tiga puluh tahun!” Ketika menginjak tahun ketiga puluh, beliau mendengar bisikan lagi: “Wahai Abu Bakr, sudah kami tunaikan janji itu.” Kemudian wafatlah beliau di tahun itu.
2. Kisah-kisah
2.1 Masa Menuntut Ilmu
Imam Al-Ajurri memulai pendidikannya dengan beberapa ulama di Irak dan kemudian melanjutkan ke Mekkah.
2.2 Guru
- Imam Ibrahim bin Abdillah bin Muslim bin Ma’iz Abul Muslim Al Bashri Al Kajji. Beliau adalah Al Hafidh [Orang yang banyak menghapal hadits lengkap dengan pengertian dan sanadnya], Al Mu’ammar, Shahibus Sunan [Penulis kitab Sunan]. Imam ini adalah guru terbesar Imam Al Ajurri. Syaikh Ibrahim dilahirkan sekitar tahun 190 H dan wafat tahun 292 H di Baghdad. Jenazah beliau kemudian dipindah ke Bashrah dan dimakamkan di sana.
- Imam Abul Abbas Ahmad bin Sahl bin Al Faizuran Al Usynani. Beliau adalah Syaikhul Qurra’ (Pemimpin para pembaca Al Qur’an) di Baghdad. Beliau wafat pada tahun 307 H.
- Imam Abu Abdillah Ahmad bin Al Hasan bin Abdil Jabbar bin Rasyid Al Baghdadi. Beliau bergelar Al Muhadits [Ahli Hadits] Ats Tsiqatul Mu’ammar. Beliau dilahirkan di Hudud tahun 210 H dan wafat tahun 306 H.
- Imam Abu Bakr Ja’far bin Muhammad bin Al Hasan bin Al Mustafadl Al Firyani. Beliau adalah Al Hafidh Ats Tsabt [Tepat dan jeli dalam penyampaian riwayat] dan Syaikh di masanya. Beliau lahir pada tahun 207 H dan wafat pada tahun 301 H.
- Imam Abu Bakr Al Qasim bin Zakaria bin Yahya Al Baghdadi. Beliau adalah Al ‘Allamah [‘Alim (pandai)], Al Muqri’ [Ahli Ilmu Qira’ah], Al Muhadits, Ats Tsiqah [Yang terpecaya]. Beliau terkenal dengan gelar Al Muthariz (penyulam). Beliau lahir di Hudud tahun 220 H dan wafat tahun 305 H.
- Imam Abu Ja’far Ahmad bin Yahya bin Ishaq Al Bajali Al Hulwani. Beliau adalah Al Muhadits, Ats Tsiqah, Az Zahid [Yang zuhud]. Beliau tinggal di Baghdad dan wafat tahun 296 H.
- Imam Abul Abbas Ahmad bin Zanjuwiyah bin Musa Al Qathan. Beliau adalah Al Muhadits, Al Mutqin [Yang mantap], dianggap tsiqah dan terkenal. Beliau wafat tahun 304 H.
- Imam Abul Qasim Abdullah bin Muhammad bin Abdil Aziz bin Al Marzuban. Beliau adalah Al Hafidh, Al Hujjatul Mu’ammar, dan Al Musnid [Penulis kitab Musnad] di masanya. Berasal dari Bagha’ dan lahir pada tahun 214 H dan bertempat tinggal di Baghdad serta wafat tahun 317 H. Beliau dikebumikan pada hari Iedul Fithri.
- Imam Abu Syu’aib Abdullah bin Al Hasan bin Ahmad bin Abu Syu’aib Al Harrani. Beliau adalah Al Muhadits, Al Mu’ammar, Al Mu’dab. Lahir tahun 206 H dan wafat tahun 295 H.
- Imam Abu Muhammad Khalaf bin ‘Amr Al ‘Ukbari. Beliau adalah Al Muhadits, Ats Tsiqatul Jalil [Yang mulia dan dapat dipercaya]. Beliau lahir tahun 206 H dan wafat tahun 296 H.
- Al Imam Abu Bakr Abdullah bin Sulaiman bin Al Asy’ats As Sijistani. Beliau adalah Al ‘Allamah, Al Hafidh, dan Syaikh di Baghdad. Beliau termasuk lautan ilmu. Sebagian orang ada yang menganggap bahwa beliau lebih utama daripada ayahnya. Beliau menulis Sunan, Mushaf, Syari’atul Qari’, Nasikh Mansukh, Al Ba’ts, dan lain-lain. Beliau lahir di Sijistan tahun 230 H dan wafat tahun 316 H.
3. Penerus
3.1 Murid
Di antara murid-murid beliau yang terkenal adalah :
- Imam Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad Al Mihrani Al Ashbahani. Beliau adalah Al Hafidh, Ats Tsiqah, Al ‘Allamah. Beliau adalah cucu Az Zahid Muhammad bin Yusuf Al Banna’. Beliau adalah penulis kitab Al Hilyah dan banyak karya lainnya. Beliau lahir tahun 336 H dan wafat tahun 425 H.
- Imam Abul Qasim Abdul Malik Muhammad bin Abdillah bin Bisyran. Beliau adalah Al Muhaddits, Al Musnid, Ats Tsiqah, Ats Tsabt, Ash Shalih [Orang yang shalih], Pemberi Nasihat, dan Musnid Irak. Beliau lahir tahun 339 H dan wafat tahun 430 H.
- Imam Abul Husein Ali bin Muhammad bin Abdullah bin Bisyran. Beliau adalah Asy Syaikh, Al ‘Alim, Al Mu’adil, Al Musnid. Al Khatib berkata tentang beliau : “Dia sempurna muru’ah [Kewibawaan]-nya, kokoh menjalankan agama, shaduq [Sangat jujur], dan tsabit.” Beliau lahir tahun 328 H dan wafat tahun 415 H.
- Imam Abu Muhammad Abdurrahman bin Umar At Tajibi Al Mishri Al Maliki Al Bazzaz. Beliau adalah Asy Syaikh, Al Fakih, Al Muhadits, Ash Shaduq, dan Musnid Mesir. Beliau terkenal dengan gelar Ibnu Nahhas. Beliau lahir tahun 323 H dan wafat tahun 416 H.
- Imam Abul Hasan Ali bin Ahmad bin Umar bin Hafsh Al Hamami Al Baghdadi. Beliau adalah Al Muhadits dan Muqri’ Irak. Al Khatib mengatakan bahwa beliau sangat jujur, taat beragama, terhormat, sulit dicari tandingannya dalam sanad-sanad qira’ah dan memiliki ketinggian sanad di masanya. Lahir 328 H dan wafat 417 H.
- Al Imam Abu Bakr bin Abu Ali Ahmad bin Abdurrahman Al Hamadani Adz Dzakwan Al Ashbahani. Beliau adalah Al ‘Alim, Al Hafidh, dan termasuk Rijal Ats Tsiqah. Abu Nu’aim mengatakan tentang beliau : “Dia mempersaksikan dan menyampaikan hadits selama 60 tahun, akhlaknya baik dan kokoh madzhabnya. Beliau lahir tahun 333 H dan wafat tahun 419 H.
- Syekh Abul Husein Muhammad bin Al Husein bin Muhammad bin Al Fadl Al Baghdadi Al Qahthani. Beliau adalah Al ‘Alim, Ats Tsiqat, Al Musnid [Orang yang menjadi rujukan sanad hadits]. Beliau lahir tahun 335 H dan wafat tahun 415 H.
4. Mazhabnya
Beliau bermadzhab Syafi’i menurut sebagian ulama. Namun ulama lain seperti Al Isnawi mengatakan bahwa sebagian orang membantah ke-Syafi’i-an beliau dan mengatakan bahwa beliau bermadzhab Hanbali. Al Isnawi mengatakan hal itu setelah dia mengatakan bahwa Imam Al Ajurri pengikut madzhab Syafi’i. Demikian pula keterangan Abu Ya’la dalam kitab beliau Tabaqat Al Hanabilah.
5 Komentar Para Ulama Kepada Imam Al-Ajurri
- Ibnu Nadim berkata : “Dia faqih, shalih, dan ahli ibadah.”
- Al Khatib berkata : “Dia tsiqah, shaduq (sangat jujur), taat beragama, dan memiliki banyak karya.”
- Ibnu Jalkan berkata : “Dia faqih, bermadzhab Syafi’i, muhadits, penulis kitab Arba’in dan terkenal dengannya, shalih dan ahli ibadah.”
- Yaqut berkata : “Dia faqih bermadzhab Syafi’i, tsiqah, dan menulis banyak karya.”
- Ibnul Jauzi dalam kitab As Shawatus Shafwah mengatakan : “Dia tsiqah, taat beragama, alim, dan banyak menulis karya.”
- Ibnu Subki dalam Thabaqat-nya mengatakan : “Dia faqih, muhadits, pemilik beberapa karangan.”
- Dzahabi dalam Siyar A’lamin Nubala’ berkata : “Dia seorang imam, muhadits, panutan, Syaikh di Al Haram, shaduq, ‘abid [(Ahli ibadah), shahibus sunan, dan ahli ittiba’ (Pengikut sunnah).”
- Suyuthi mengatakan : “Dia ‘alim dan mengamalkan ilmu ahli sunnah.”
Dari ucapan para ulama di atas diketahui bahwa beliau termasuk ulama yang beramal dengan ilmunya, seorang faqih yang ahli hadis, serta penjaga Kitabullah. Para ulama tersebut juga sepakat bahwa beliau termasuk orang yang tsiqat dan berpegang teguh dengan sunnah. Beliau juga seorang pengarang yang meninggalkan pengaruh yang jelas dalam perbendaharaan Islam.
6. Karya
Imam Al Ajurri mewariskan beberapa karya di antaranya yang telah dicetak:
- Akhlaq Ahlil Qur’an,
- Akhlaqul Ulama,
- Akhbar Umar bin Abdil Aziz,
- Al Arba’in Haditsan,
- Al Ghuraba’,
- Tahrimun Nard was Satranji wal Malahi,
- Asy Syari’ah,
- At Tashdiq bin Nadhar Ilallah.
Berupa Manuskrip (Tulisan Tangan):
- Adabun Nufus,
- Ats Tsamainin fil Hadits,
- Juz’un min Hikayat As Syafi’i wa Ghairihi,
- Fardlu Thalabil Ilmi,
- Al Fawaid Al Muntakhabah,
- Wushulul Masyaqin wa Nuzhatul Mustami’in.
Karaya-karya beliau yang Hilang:
- Ahkamun Nisa’,
- Akhlaq Ahli Bir wat Tuqa,
- Aushafus Sab’ah,
- Taghyirul Azminah,
- At Tafarud wal ‘Uzlah,
- At Tahajud,
- At Taubah,
- Husnul Khuluq,
- Ar Ru’yah,
- Ruju’ Ibni Abbas ‘anis Sharf,
- Risalah ila Ahlil Baghdad,
- Syarah Qasidah As Sijistani,
- As Syubuhat,
- Qishatul Hajaril Aswad wa Zam-Zam wa Ba’du Sya’niha,
- Qiyamul Lail wa Fadllu Qiyamir Ramadlan,
- Fadllul Ilmi,
- Mukhtasharul Fiqh,
- Mas’alatut Tha’ifin,
- An Nasihah.
7. Referensi
Disalin dari Ghuraba’ minal Mukminin, Al Ajurri
https://www.laduni.id/post/read/80868/biografi-imam-al-ajurri.html