ARRAHMAH.CO.ID – Kisah yang perlu di angan-angan dalam peperangan khandaq.
Ketika umat islam di tantang duel dengan pembesar musyrikin Quraiys “Amr bin Wad al-Amiri”. Rasulullah bertanya kepada para sahabat-sahabatnya siapa yang berani melawannya, semua tidak ada yang berani kecuali sayyidina Ali bin Abi Thalib sepupu nabi, melihat kala itu Ali masih muda nabi pun mengulangi pertanyaannya, tapi tetap semua diam, akhirnya majulah Ali menghadapai Amr.
Dalam duel tersebut dengan keberanian Ali akhirnya pupu Amr disabet dengan pedang Ali dan dia terjatuh tidak berdaya tinggal sekali tebas saja kalahlah Amr, disaat seperti itu ternyata Amr masih melawan dengan meludahi wajah Ali, dengan diludahinya wajah Ali, timbul amarah yang memuncak dihati Ali, karena itu sayyidina Ali mengurungkan niatnya untuk membunuh Amr dan meninggalkannya.
Beliau menjawab atas kegelisahan sebagian sahabat atas sikapnya : ”Saat dia meludahi wajahku, aku marah. Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku. Aku tunggu sampai lenyap kemarahanku dan membunuhnya semata karena Allah SWT”.
Berjuang dan membela Islam itu didasari dengan kuatnya Iman, bukan dilandasi nafsu kebencian dan kemarahan. Spirit sayyidina Ali ini perlu kita tanamkan.
Salimna ya Rabb
disalin dari tulisan Gus Taj Yasin Maimoen
https://www.arrahmah.co.id/2022/07/sayidina-ali-bin-abi-thalib-dan.html