Oleh A. Rusdiana*)
Sering ditemukan, ketika ujian skipsi, tesis atau disertasi, para penguji (termasuk saya pribadi) memberhentikan atau memotong penyampaian presentasi peserta ujian/munaqasyah. Waktu yang terbatas, oleh peserta ujian malah digunakan untuk membaca bab I, II, III dan seterusnya.
Hal semacam ini menurut saya disebabkan karena tingkat literasi mahasiswa tersebut rendah.
Rendahnya kemampuan literasi mahasiswa dalam menulis dan menyampaikan gagasan dikarenakan dosen masih menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan materi. Media yang digunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi dan penggunaannya kurang efektif.
Indikator kemampuan berbicara dapat dilihat dari beberapa aspek, di antaranya kemampuan mengekspresikan perasaan, ide, dan pendapat, penggunaan kosa kata yang tepat, grammar yang benar, pemahaman menyeluruh, pelafalan yang benar serta lancar; penyampaian maksud dengan baik; kepercayaan diri yang baik; dan penggunaan susunan kalimat yang baik (Brown, 2010). Untuk itulah diperlukan penggunaan media yang tepat.
Media merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran. Adapun media yang bisa digunakan untuk membantu siswa dalam menulis salah satunya adalah dengan menggunakan media poster.
Penggunaan media poster diharapkan mampu meningkatkan minat serta kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis, karena poster dapat menonjolkan kekuatan pesan, visual dan warna.
Poster merupakan sebuah media yang dapat menarik perhatian dan minat seseorang (Izatt & Dadis, 2015) dan tidak menghabiskan banyak biaya produksi (Illic & Rowie, 2013). Poster juga dapat memfasilitasi penyampaian ide yang lebih cepat dan efisien.
Poster juga merupakan sebuah alat pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif (Dinescu & Miron, 2012). Poster menghadirkan suasana baru dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis bagi peserta didik (Zulhelmi, 2017).
Poster merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan pesan/tulisan, biasanya dengan mengguna-kan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera, memotivasi, peringatan atau menangkap perhatian siswa yang walaupun dilihat sekilas namun mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya (Anitah, 2014).
Poster berfungsi sebagai sarana penyalur informasi yang bersifat mengajak, memberi saran, atau memperkenalkan sesuatu kepada orang lain. Presentasi Ujian Sarjana/Magister/ Doktor.
Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Penggunaan media poster bertujuan untuk melatih peserta didik dalam meningkatkan keterampilan menulis sebagai wujud dari komunikasi tidak langsung, menulis melibatkan kemampuan berpikir siswa dalam menalar.
Media poster sebagai perantara untuk merangsang kemampuan siswa dalam menalar yang menafsirkan suatu pesan yang terdapat di dalamnya melalui perpaduan gambar dan kata-kata yang diamati kemudian dituangkan dalam tulisan, selain itu untuk membantu siswa dalam mengeluarkan ide, gagasan dan perasaan kedalam tulisan untuk memperjelas keterkaitan antara kalimat sehingga antara kalimat satu dengan yang lain menjadi padu (Daryanto, 2012).
Adapun manfaat media poster di antaranya yaitu sebagai: (1) penggerak perhatian; (2) petunjuk; (3) peringatan; dan (4) pengalaman kreatif (Anitah, 2008).
Dalam menggunakan media, perlu memperhatikan dan disesuaikan dengan tujuan dari pelajaran. Apabila hal tersebut diabaikan maka media yang digunakan justru akan menghambat proses belajar mengajar.
Pertanyaan selanjutnya: Bagaimana efektifitas penggunaan poster dalam presentasi atau pembelajaran? Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan:
Pertama: Perancangan poster sebagai media edukasi peserta didik dengan penggunaan bahasa dan gambar yang tepat dapat menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat dan tepat sasaran (Subianto, 2018).
Kedua: Kriteria/ciri-ciri poster yang baik yaitu: (1) Gambar dan warna jelas dan dapat menarik perhatian komposisi gambar seimbang dan proporsional; (2) Bahasa yang digunakan singkat, padat, jelas, dan mudah dipahami (komunikatif); (3) Isi pesan yang disampaikan pada bahasa poster berisi ajakan; (4) Penulisan huruf seimbang, ukuran huruf pada judul lebih besar dari isi, dan berikan penegasan pada pesan utama; dan (5) Perhatikan sasaran pembaca poster (Widhayani, 2020).
Ketiga: Penggunaan poster dapat memotivasi mahasiswa untuk menghasilkan sebuah media presentasi yang lebih variatif dan mendorong mereka untuk dapat berbicara lebih aktif (D’angelo,2012).
Wijayati (2016) menjelaskan bahwa pemanfaatan media poster dalam pembelajaran cukup efektif karena dapat memberikan pengalaman kreatif bagi peserta didik melalui penekanan pada 5 pengalaman belajar dasar, yaitu pengamatan, interview, pengumpulan informasi, penalaran atau pengasosiasian dan pengkomunikasikan.
Keempat: Adapun langkah-langkah menggunakan media poster dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
(1) Guru/dosen mempersiapkan media poster yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
(2) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar poster dengan seksama.
(3) Peserta didik memahami dan mendeskripsikan maksud dari gambar poster yang diamati.
(4) Peserta didik melengkapi kalimat berdasarkan gambar poster yang diamati (Anitah 2011: 30).
Untuk meyakinkan efektifitas penggunaan poster dalam pembelajaran, terdapat beberapa penelitian di antaranya:
(1) Ahmad (2019) menunjukkan bahwa poster secara signifikan mampu meningkatkan pemahaman membaca dan keterlibatan mahasiswa;
(2) Baso dan Amelia (2014) adanya peningkatan fluency (kefasihan) dan accuracy (akurasi) berbicara siswa melalui teknik diskusi dengan menggunakan Practice;
(3) Megawati, (2017) didapatkan hasil siswa yang diajarkan dengan media poster memiliki nilai yang lebih unggul daripada mereka yang tidak menggunakan media pembelajaran poster;
(4) Silvia, dkk.(2021) pengaruh dari penerapan media poster dalam proses pembelajaran memberikan dampak positif terhadap kemampuan berbicara mahasiswa dan menciptakan atmosfir belajar yang lebih interaktif selama masa pembelajaran daring. Wallahu A’lam Bishowab.
*) Ahmad Rusdiana, Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti PerguruanTinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengem-bangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri/Ketua Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search?q=buku+ a.rusdiana+ shopee& source (3) https://play.google.com/ store/books/author?id.