Daftar Isi Profil Imam Abu Hatim
- Kelahiran
- Wafat
- Pendidikan
- Guru-Guru
- Murid-Murid
- Kesabaran Abu Hatim dalam Menuntut Ilmu
- Pujian Para Ulama kepada Abu Hatim
- Karya-Karya
- Chart Silsilah Sanad
- Referensi
Nama lengkap Muhammad bin Idris bin al-Mundzir bin Daud bin Mahran. Dia dijuluki sebagai al-Imam (pemimpin), al-Hafidz (penghafal hadiz), an-Naqid (kritikus), Syaikh al-Muhaditsin (sesepuh para pakar hadis) al-Hanzhali al-Ghathfani. Dijuluki al-Hanzhali karena pernah tinggal di Darb Hanzhalah di kota Ray (Persia).
1. Kelahiran
Imam Abu Hatim Ar-Razi atau yang kerap disapa dengan panggilan Abu Hatim lahir pada tahun 195 H.
2. Wafat
Berkata Abul Husain bin al-Munadi: “Abu Hatim ar-Razi wafat pada bulan sya’ban pada tahun 277 H”. Diriwayatkan bahwa beliau hidup selama delapan puluh tiga tahun.
Baca Juga: Biograf Imam Syafi’i
3. Pendidikan
Imam Abu Hatim Ar-Razi berkata: “Aku menghitung panjangnya perjalananku dalam mencari hadis, lebih dari tiga ribu-mil, aku berjalan berkali-kali dari Makkah ke Madinah, dari Bahrain menuju Mesir, dari Mesir ke Ramlah, dari Ramlah ke Baitul Maqdis dan ke Thabariah, dari Thabariyah menuju Damaskus, dari Damaskus menuju Himsha, dari Himsha menuju Anthakiya, dari Anthakiya menuju Thursus, dari Thursus kembali ke Himsha untuk mengambil hadits yang masih tertinggal dari hadits Abil Yaman, setelah aku mendengar hadis tersebut maka aku keluar dari Himsha menuju ke Bisan, dari Bisan menuju Rukoh, dari Rukoh aku menyeberangi sungai Efrat menuju Baghdad, akupun keluar (darinya) sebelum keluar dari Syam melalui Daerah Washitin, Dari Washitin menuju Kuffah, semua itu aku lalui dengan berjalan kaki, dan ini adalah perjalan pertamaku dalam mencari hadis, sedangkan umurku pada waktu itu dua puluh tahun, aku berkeliling (mencari hadits) selama tujuh tahun”.
4. Guru-Guru
Abu Hatim mencari ilmu ke berbagai tempat dan guru. Berikut ini adalah daftar guru-gurunya:
- Imam Al Hasan bin Muhammad As Shabah Azza’Farani
- Abu Tsur Alkalbi Al Baghdadi
- Harmalah bin Yahya bin Abdullah At Tujibi
- Abu Ya’qub bin Yusuf bin Yahya Albuwaiti
- Imam Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al Muzani
- Rabi’ bin Sulaiman
- Al Hafidh Ad Darimi
- Abdullah bin Zubair bin Isa Abu Bakar Al Humaidi
- ‘Ubaidillah bin Musa
- Muhammad bin Abdullah al-Anshari
- Al-Ashma’I
- Abu Nu’aim
- Qubaishah
- Abu Ya’qub bin Yusuf bin Yahya Albuwaiti
- ‘Affan
- ‘Utsman bin al-Haitsam al-Muadzdzin
- Abu Mashar al-Ghassani
- Abu al-Yamaan
- Sa’id bin Abu Mariam
- Zuhair bin ‘Ibad
- Yahya bin Bukair
- Abu al-Walid
- Adam bin Abu Iyas
- Tsabit bin Muhammad az-Zahid
- Abu Zaid al-Anshari an-Nahwi
- Abdullah bin Shalih al-‘Ajli
- Abdullah bin Shalih al-Katib
- Abu al-Jamahir Muhammad bin ‘Utsman
- Haudzah bin Khalifah
- Yahya
Baca Juga: Biografi Abu Tsur Alkalbi Al Baghdadi
5. Murid-Murid
Sanad keilmuan Abu Hatim diteruskan oleh para muridnya. Mereka ikut meriwayatkan pandangan dan ajarannya serta hadis darinya. Berikut ini adalah daftar murid-muridnya:
- Ibnu Abi Hatim
- Abu Daud
- Abu Muhammad Abdurrahman bin Abu Hatim (Anak)
- Yunus bin Abdul A’la
- Muhammad bin ‘Auf ath-Tha’I
- An-Nasa’i
- Abu ‘Awanah al-Isfirayaini
- Abu al-Hasan Ali bin Ibrahim al-Qaththan
- Abu ‘Amru Ahmad bin Muhammad bin Hakim
- Abdurrahman bin Hamdan al-Jallab
- Abdul Mu’min bin Khalaf an-Nasfi
- Ar-Rabi’ bin Sulaiman
- Abu Zar’ah ar-Razi
- Abu Zar’ah ad-Dimasyqi
- Ibrahim al-Harbi
- Ahmad ar-Rumadi
- Musa bin Ishaq al-Anshari
- Abu Bakar bin Abu Dunya
- Abu Abdullah al-Bukhari
- Ibnu Sha’id
- Hajib bin Arkin
- Muhammad bin Ibrahim al-Kanani
- Zakarian bin Ahmad al-Balkhi
- Al-Qadhi al-Muhamili
- Muhammad bin Mukhlid al-‘Aththar
- Sulaiman bin Yazid al-Fami
- Al-Qasim bin Shafwan
- Abu Bakar ad-Daulabi
- Abu Hamid
Baca Juga: Biografi Imam Bukhari
Beliau menceritakan tentang dirinya, beliau berkata : “Aku tinggal di Bashroh pada tahun 214 H selama delapan bulan, sebenarnya aku berniat tinggal padanya selama satu tahun, lalu habislah perbekalanku, maka akupun menjual bajuku yang aku pakai, helai demi helai. (setiap hari) aku dan temanku berkeliling mendatangi para Syekh (ulama), mendengarkan dari mereka (hadits) hingga sore hari, setelah temanku kembali ke rumahnya, akupun kembali ke rumahku dengan tangan kosong (tanpa membawa makanan), akupun minum air untuk menghilangkan rasa lapar, keesokan harinya aku berkeliling kembali bersama temanku untuk mendengarkan hadits, sedangkan aku dalam keadaan sangat lapar, (seperti biasa) dia pulang ke rumahnya dan aku pun pulang, sedangkan aku dalam keadaan lapar.
Pada keesokan harinya dia datang kepadaku di waktu pagi dan berkata: “Ayo, berangkat bersama kami mendatangi syekh, maka aku menjawab : “Badanku sangat lemah”, dia bertanya : “Apa yang membuat badanmu menjadi lemah?”, aku menjawab : “Aku tidak bisa menyembunyikan kondisiku ini kepadamu, sungguh aku belum makan sejak beberapa hari. Maka dia berkata : “aku mempunyai sisa uang satu dinar, aku akan memberimu setengah dinar dan setengahnya kau gunakan untuk membayar sewa. Setelah itu kami pergi meninggalkan kota Bashrah.
7. Pujian Para Ulama kepada Abu Hatim
Tidak diragukan lagi bahwa Abu Hatim ar-Razi adalah seorang ulama besar yang mengorbankan jiwa dan hartanya dalam mencari hadits, tidak heran jika banyak pujian para ulama kepadanya.
Diantara pujian ulama kepadanya adalah apa yang dikatakan oleh al-Hafidz Abdurahman bin Hirasy, dia berkata : “Abu Hatim adalah seorang yang amanah dan berpengetahuan luas (berilmu).
Abul Qosim berkata : “Abu Hatim adalah seorang imam, hafidz, yang kuat (riwayatnya). Al-Khatib berkata : “Abu Hatim adalah salah satu dari para imam, al- Hafidz, yang kuat (hafalannya).
Al-Khalil berkata : “Abu Hatim adalah orang yang mengetahui tentang perselisihan sahabat, dan fiqih Tabi’in, serta orang-orang yang setelahnya, aku mendengar kakekku dan beberapa orang selain beliau bahwa mereka mendengar Ali bin Ibrahim al-Qothani berkata : “Aku belum pernah melihat seseorang seperti Abu Hatim, maka kami berkata kepadanya : “Bukankah engkau telah melihat Ibrahim al-Harbi dan Ismail al-Qadhi, maka dia berkata : “Aku tidak melihat (mereka) lebih sempurna dari Abu Hatim, dan tidak juga lebih mulia darinya”.
Baca Juga: Biografi KH. Sya’roni Ahmadi Al Hafidz
8. Karya-Karya
- Bayan Khatha’ Muhamad ibnu Ismai’il Al-Bukhari fit Tarikh;
- ‘Ilalul Hadits;
- Kitabul Jarh wat Ta’dil;
- Taqdimatul Ma’rifah lil Jarh wat Ta’dil;
- Ashlus Sunnah;
- Kitab Fadla’ilu Ahlil Bait;
- Kitabu Fawa’idur Raziyyin;
- K itab Fawa’idul Kabir;
- Kitab Ar-Raddu ‘alal Jahmiyah;
- Kitabut Tafsir;
- Tswabul A’mal;
- Zuhduts Tsamaniyah minat Tabi’in;
- Adabusy Syafi’i wa Manaqibuh;
- Kitab Makkah; dan,
- Manaqibu Ahmad.
9. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru Abu Hatim dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.
10. Referensi
- Kitab Siyar A’lâm an-Nubalâ’ Juz 13 karya Imam Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin Utsman adz-Dzahabi, hlm. 248-263.
- Kitab Thabaqat ‘Ulama’ al-Hadits Juz 2 karya Abdul Hadi ad-Dimasyqi ash-Shalihi, hlm. 260-262.
- https://nahdlatululama.id/blog/2018/01/30/abu-hatim-abu-hatim-ar-razi/
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 05 Mei 2020, dan terakhir diedit tanggal 27 Agustus 2022.
https://www.laduni.id/post/read/44866/biografi-abu-hatim.html