Biografi Syaqiq Al-Bakhli

Daftar isi Biografi Syaqiq Al-Bakhli

1.    Riwayat Hidup
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Perjalanan Menuntut Ilmu
2.2  Guru

3.    Penerus
3.1  Murid

4.    Kisah Permulaan Terjun ke Sufi

5.    Kata-kata Hikmah Syaqiq Al-Bakhli

6.    Chart Silsilah Sanad

7.    Referensi

Syaqiq Al-Bakhli adalah salah satu kaum Sufi pada generasi awal di Khorasan. Beliau memiliki nama lengkap Syaqiq bin Ibrahim Al-Bakhli dan memiliki kunyah Abu ‘Ali.

1. Riwayat Hidup

1.1 Lahir

Tidak diketahui secara pasti tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya Syaqiq Al-Bakhli karena minimnya sumber informasi

1.2 Wafat

Syaqiq Al-Bakhli wafat pada tahun 810 masehi di daerah Khalton, Tajikistan.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Perjalanan Menuntut Ilmu

Syaqiq Al-Bakhli banyak belajar ilmu agama kepada ulama pada zamannya di antaranya beliau banyak belajar dari Imam Abu Hanifah, Rabiah Adawiyah, dan Ibrahim bin Adham.

2.2 Guru

  1. Imam Abu Hanifah,
  2. Rabiah Adawiyyah,
  3. Ibrahim bin Adham

3. Penerus

3.1 Murid

Hatim Al-Ashom

4. Kisah Permulaan Terjun ke Sufi

Syaqiq Al-Bakhli adalah seorang yang tumbuh besar dari keluarga kaya raya, bahkan dirinya pun merupakan seorang saudagar tajir dan bisnisnya meluas hingga ke sebagian wilayah Turki yang kala itu belum masuk Islam.

Dalam perjalananya berbisnis ke Turki inilah awal mula dirinya terjun ke dunia tasawuf sebagaimana yang dikisahkan dalam kitab Attawwabiin dikisahkan saat Syaqiq Al-Bakhli berdagang di Turki tanpa disengaja beliau bertemu dengan komunitas “Al-Khulukhiyah”, nama suatu kelompok penyembah berhala. Kemudian dirinya memberanikan diri untuk memasuki tempat ibadah tersebut yang sedang menyembah berhala.

Dikutip dari Alif.id ketika Syaqiq Al-Bakhli masuk dan bertemu dengan pimpinan komunitas penyembah berhala itu yang kebetulan kepalanya pelontos dan tidak memiliki jenggot dan mekakai pakaian warna merah. Kemudian Syaqiq Al-Bakhli berbincang-bingcang dengan pimpinan itu.

“Semua ritual yang kau lakukan ini perbuatan batil, sesungguhnya kau memiliki Tuhan yang Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pemberi rizki, dunia dan akhirat tunduk pada-Nya,” ucap Syaqiq al-Balkhi kepada pimpinan penyembah berhala.

Penyembah berhala itupun membalas ucapan Syaqiq Al-Bakhli, “Wahai Syaqiq Al-Bakhli ucapanmu tidak sesuai dengan perbuatanmu.” Dan bagaimana bisa kau berkata seperti itu?” jawabnya

“Jika benar Tuhanmu berkuasa dan pemberi rizki, lantas kenapa kau mencari rizki di sini? Apa Tuhanmu tak memberi rizki di tempat asalmu,” ujar pimpinan penyembah berhala.

Ketika Syaqiq Al-Bakhli mendengar ucapan pimpinan penyembah berhala itu, dirinya kemudian bertaubat dan memilih laku sufi sebagai jalan hidupnya. Diriwayatkan pasca kejadian itu akhirnya Syaqiq Al-Bakhli kembali ke negeri asalnya dan menyedekahkan semua kekayaannya.

5. Kata-kata Hikmah Syaqiq Al-Bakhli

إذَا كَانَ العَالِمُ طَامِعًا ولِلْمَالِ جَامِعاً فَبِمَنْ يَقْتَدِيْ الجَاهِلُ، وإذَا كَانَ الرَّاعِي هو الذِّئْبُ فَمَنْ يَرعَى الغَنَمَ

“Izaa kaana al-aalimu thomi’an wa li al-maali jaami’an fabiman yaqtadii al-jaahilu, wa izaa kaana al-raa’ii huwa al-zi’bu faman yar’aa al-ghonama.”

“Jika orang alim (ulama) sibuk dengan kerakusan dan menumpuk-numpuk harta, maka kepada siapakah orang bodoh hendak mencari tauladan. Jika serigala menjadi penggembala, lantas siapakah sebenarnya yang akan menggembala kambing-kambing.”

6. Chart Silsilah sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Syaqiq Al-Bakhli dapat dilihat DI SINI.

7. Referensi

  1. Alif.id
  2. Dan berbagai sumber pendukung lainnya

https://www.laduni.id/post/read/517047/biografi-syaqiq-al-bakhli.html