Lansia dan Literasi: Menuju Pada Ketahanan Lansia di Dunia Yang Berubah

0 0

Read Time:4 Minute, 36 Second

Oleh Ahmad Rusdiana,

Lansia dan Literasi: Menuju Pada Ketahanan Lansia di Dunia Yang Berubah

Oleh: Ahmad Rusdiana,

Tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai peringatan Hari Lanjut Usia Internasional, Peringatan Hari Lansia Internasional 1 Oktober 2022. PBB mengangkat tema: “Resilience of Older Persons in a Changing World. (Ketahanan Lansia di Dunia yang Berubah). T

ema tersebut, mengingatkan kita semua (para lansia) bahwa “Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut membawa penurunan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan periode-periode usia sebelumnya. Sejak manusia mencapai usia kedewasaan hingga ke usia 50 tahun, perkembangan fisik manusia boleh dikatakan tidak mengalami perubahan yang banyak. Barulah di atas usia 50 tahun mulai terjadi penurunan perkembangan yang drastis hingga mencapai usia lanjut.

Oleh karena itu, umumnya garis perkembangan pada periode ini digambarkan dengan garis yang menurun. Periode ini disebut dengan periode regresi (penurunan). Sejalan dengan penurunan tersebut, maka secara psikis terjadi berbagai perubahan pula. Menurut jalaluddin (2010), dengan mengutip beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh para psikolog, didapati beberapa kondisi psikologis yang umumnya terjadi pada lansia, antara lain: (1) Kehilangan semangat hidup. (2) Merasa tidak berharga dan kurang dihargai (3)  Merasa sudah tidak berguna lagi. (4) Terjadi konflik batin antara keutuhan dan keputusasaan. dan (5) Selalu dibayangi kesuksesan masa lalu. Perubahan-perubahan gejala psikis ini ikut mempengaruhi berbagai aspek kejiwaan yang terlihat dari pola tingkah laku yang diperlihatkannya.

Perubahan pada kondisi fisik lansia, sebagaimana digambarkan oleh Nia Aprina (2014) salah satunya ditandai dengan “Sistem visual, dengan semakin tua, semakin dibutuhkan cahaya untuk dapat melihat lebih jelas. Begitu pula dengan membaca semakin terasa sulit dan memerlukan lensa korektif”

Demi untuk tetap menjaga suasana hati para lansia agar tetap terhibur dan tidak bersedih, dan kondisi psikologis yang stabil, maka diperlukan beberapa langkah yang dinilai layak untuk menjaga suasana hati lansia agar tetap ceria, beberapa diantaranya adalah:

Pertama: Perbaikan lingkungan
Perbaikan lingkungan yang dimaksud disini adalah kita mulai memfasilitasi berbagai kebutuhan lansia yang akan dilakukan saat berlangsung proses karantina di rumah. Kita bisa mulai dengan menata ulang kamar dan melakukan sedikit perbaikan ventilasi sampai penyediaan sabun cuci tangan dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan lansia dalam beraktifitas sehari-hari dari dalam rumah. 

Kedua: Ubah pertemuan sosial menjadi pertemuan secara virtual

Era digital sekarang ini sangat memudahkan kita dalam berinteraksi di dunia maya, tak terkecuali para lansia. Para lansia yang biasanya melakukan berbagai pertemuan sosial atau melakukan kegiatan ibadah bersama-sama dapat tetap melakukan kegitan tersebut dan berkomuikasi dengan menggunakan format digital sekarang yang sedang booming saat ini, yaitu berbagai aplikasi virtual seperti zoom, meet atau aplikasi lainnya.

Ketiga Sediakan buku dan media pembelajaran lainnya yang menghibur

Buku adalah teman sepanjang hayat, buku juga teman yang baik dikala sendiri. Para lansia tidak akan menolak buku yang ditawarkan kepadanya sepanjang buku tersebut adalah jenis buku yang diminati oleh para lansia. Biasanya lansia berminat pada buku yang berbau keagamaan atau bernuansa spritual. Buku kesehatan dan motivasi juga baik bagi mereka.

Keempat; Sediakan buku harian atau wadah bagi lansia untuk menulis; Salah satu cara dalam membunuh kesepian adalah dengan membaca dan menulis, para lansia yang terbiasa melakukan kegiatan sosial namun kali ini harus dibatasi dapat mulai menggunakan waktunya ketika karantina di rumah dengan menulis. Tema yang ditulis boleh apa saja yang tentunya dikuasai oleh lansia. Inti dari kegiatan menulis ini adalah agar lansia tetap produktif dan terhibur selama masa karantina.

Kelima; Manfaatkan keterampilan yang di miliki dan hobi lainnya; Lansia yang memiliki keterampilan khusus atau hobi tertentu dapat mulai berbagi ilmu dengan menggunakan berbagai media internet. Banyak aplikasi internet yang dapat dimanfaatkan, semisal Youtube, Facebook atau media lainnya yang akan membuat ilmu dan ketemapilan meraka dapat menyebar dan di pelajari oleh orang lain. Intinya adalah agar lansia tetap dapat berkomunikasi, dan bermanfaat serta jangan sampai ketinggalan informasi alias gaptek dan dapat menjalani hidup sesuai dengan kemajuan jaman.

Peringatan Hari Lansia internasional ini dapat menjadi momentum bagi kita untuk lebih menghargai lansia dan semakin meningkatkan kesadaran kita untuk mulai memperhatikan keberadaan para lansia yang sangat rentan dan butuh perhatian ekstra. Di harapkan agar lingkungan dan keluarga juga dapat memahami dan menciptakan lingkungan yang baik, bersih dan sehat, sehingga akan membuat lansia merasa nyaman dalam menjalani hari-harinya.

Karena para lansia adalah pemelihara sekaligus pewaris budaya bangsa kepada dua generasi sesudahnya, maka dari itu, mereka butuh dukungan semangat dari keluarga, lingkungan dan masyarakat sekitar agar bisa dapat terus berkarya dan berkreasi serta bermanfaat pada sesama. Akhir kata, mari jadikan momentum Hari Lansia Internasional ini menjadi momen kita untuk semakin berbakti dan berbagi dengan lansia. guna menuju pada “Ketahanan Lansia Di Dunia Yang Berubah”. Salam Literasi.

Wallahu A’lam Bishowab.

Penulis:

Ahmad Rusdiana, Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Pegiat Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat.

Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui:

(1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators.

(2) https://www.google.com/search?q=buku+a.rusdiana+shopee&source 

(3) https://play.google.com/store/books/author?id=Prof.+DR.+H.+A.+Rusdiana,+M.M.

About Post Author

Masyhari

Founder rumahbaca.id, pembina UKM Sahabat Literasi IAI Cirebon

Happy

Happy

0 0 %

Sad

Sad

0 0 %

Excited

Excited

0 0 %

Sleepy

Sleepy

0 0 %

Angry

Angry

0 0 %

Surprise

Surprise

0 0 %