Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا،
وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدٍ
الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا
بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ
الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُوْنَ
Ma`âsyiral
Muslimîn, Rahimakumullâh!
Alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan
suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Tidak ada dosa yang
diperbuat seorang yang berpuasa, yang puasanya dilakukan dengan khusyu’,
ikhlas, imanan, dan ihtisaban, kecuali akan diampuni dosa-dosanya yang
terdahulu.
Rasulullah
bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
Menurut catatan Ibn Hajar al-Asqalani dalam Fath
al-Bari bi Syarh Sahih al-Bukhari, yang dimaksud Imanan adalah
berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa, sedangkan yang dimaksud ihtisaban
adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. Itulah alasan mengapa Al-Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 183 menyebutkan bahwa seruan kewajiban berpuasa itu
diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman. Yâ ayyuhal ladzîna âmanû,
kutiba ‘alaikumush shiyâm. Atas dasar imanan dan ihtisaban, itulah tata
cara puasa yang benar, yang membuat pelakunya diampuni dosa-dosanya yang telah
lalu.
Kalau seseorang mendasari puasanya karena dasar
iman, mengharap pahala dan ridha Allah, maka tentu hatinya semakin tenang,
lapang dan bahagia. Ia pun akan bersyukur atas nikmat puasa Ramadhan yang ia
dapati tahun ini. Hatinya tentu tidak merasa berat dan susah ketika menjalani
puasa. Sehingga ia pun terlihat berhati ceria dan berakhlak yang baik.
Ma`âsyiral
Muslimîn, Rahimakumullâh!
Di antara hikmah Ramadhan adalah ada bahwa
berpuasa itu adalah benteng atau perisai bagi pelakunya. Rasulullah bersabda:
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ
أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ
فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Puasa
adalah perisai. Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, janganlah
berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada orang yang mencercanya atau
memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan
Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa puasa merupakan
perisai, selama tidak dinodai dengan perkataan dan perbuatan kotor yang dapat
merusak hakikat puasa itu sendiri. Yang dimaksud puasa itu جُنَّةٌ
(junnatun) adalah bahwa puasa akan menjadi pelindung, yang akan melindungi
pelakunya di dunia dan juga di akhirat. Di dunia, puasa akan menjadi
pelindung bagi pelakunya untuk tidak mengikuti godaan syahwat yang terlarang di
saat puasa. Oleh karena itu tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk membalas
orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa. Sehingga jika ada yang
mencela ataupun menghina dirinya, maka hendaklah dia mengatakan “Aku sedang
berpuasa”. Kemudian di akhirat, puasa akan menjadi perisai bagi
pelakunya untuk tidak dimasukkan ke dalam api neraka pada hari kiamat
Ma`âsyiral
Muslimîn, Rahimakumullâh!
Oleh karena itu, marilah bulan Ramadhan tahun ini
kita jadikan sebagai perisai spiritual, perisai sosial dan perisai kesehatan.
Jangan sampai puasa kita kali ini, dirusak lagi dengan perkataan keji (qaul
az-zûr), ghibah, menebar hoaks, fitnah,
ujaran kebencian, dan adu domba, baik secara langsung maupun melalui
media digital, media elektronik, televisi, radio, internet, dan media sosial.
Kalau semua itu masih kita lakukan di bulan Ramadhan ini, maka kita termasuk
orang yang disabdakan Rasulullah:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا
الْجُوعُ
“Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak
mendapatkan apa pun dari puasanya, selain rasa lapar saja.” (HR Imam
Ahmad).
Ma`âsyiral
Muslimîn, Rahimakumullâh!
Intinya, marilah kita jadikan moment Ramadhan
tahun ini sebagai bulan penyucian badan dan rohani dari segala keburukan. Kita
suarakan pesan damai Ramadhan. Karena inilah sikap intelektual Muslim moderat.
Hal ini perlu kita gaungkan, agar kita mendapatkan hikmah damai Ramadhan.
Semoga puasa kita yang imanan dan ihtisaban itu menjadi Junnah bagi kita
untuk dapat terus menjaga dan merawat kita dari brbagai kmungkaran sehingga
kita mendapatkan keberkahan Ramadhan dari langit dan bumi. Amîn yâ rabbal
‘âlamîn.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بما فيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّه هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ
لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ
فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ
اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ
وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ
وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا
وَمَا بَطَنَ (وَنَخُصُّ خُصُوْصًا قُوْرُوْنَا) عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَ عَنْ سَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ
عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر . واللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ . أقِيْمُوْا
الصَّلَاةَ .
Jika
menghendaki downlod file PDF silahkan klik di bawah ini :
https://www.potretsantri.com/2021/05/khutbah-jumat-bulan-ramadhan-1442-h.html