Adab Orang Muslim ketika Adzan Sedang Berkumandang

LADUNI.ID, Jakarta – Pengertian adzan secara bahasa adzan bermakna al i’lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُه

“Dan pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin…..” (QS. At Taubah: 3)

Menurut istilah adzan merupakan pemberitahuan bahwa waktu sholat telah tiba dengan menggunakan lafal-lafal tertentu dan cara tertentu. (Al-Mausû’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah: 2/489)

Bacaan-bacaan yang sebaiknya diucapkan pada saat dan setelah adzan dikumandangkan oleh muadzin ada beberapa macam, menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah (Dar Al-Hawi, 1994, hal. 94),  sebagai berikut:

 وإذا سمعت المؤذن فقل مثل ما يقول إلا في الحيعلتين فقل: “لا حول ولا قوة إلا بالله” وفي التثويب صدقت وبررت، فإذا فرغت من جوابه فصل على النبي صلى الله عليه وسلم

Artinya: “Dan apabila Anda mendengar suara adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan: حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ dan .حَیَّ عَلی الفَلٰاحِ Sebagai jawabannya, ucapkanlah لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ. “Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.” (Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah).

Demikian pula ketika mendengar seruannya: اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ “Ash-shalatu khairun minan naum.” (Shalat lebih baik dari pada tidur) pada adzan Shubuh, ucapkanlah: صَدَقْتَ وَبَرَرْتَ “Shadaqta wa bararta.” (Engkau benar dan engkau telah berbuat kebajikan).

Berikut 10 adab dan amalan yang harus dilakukan umat muslim saat mendengarkan adzan, antara lain:

1. Saat adzan berkumandang tidak berbicara
Adab kita saat mendengarkan adzan adalah dengan tidak berbicara. Sebagai seorang muslim kita disarankan untuk berdiam atau tidak berbicara saat adzan berkumandang. Hal tersebut dilakukan sebagai hormat terhadap adzan yang merupakan seruan atau pangilan dari Allah SWT.

2. Menghentikan aktivitas
Saat adzan berkumandang kita disarankan untuk menghentikan aktivitas yang sedang dijalankan. Sebagaimana yang di ucapkan nabi kepada Malik Ibnu Huwairits dan teman-temanya “Apabila datang waktu salat, hendaklah salah seorang dari kalian menyerukan adzan untuk kalian”. (H.R. Muslim).

3. Mengucapkan kalimat yang diucapkan muadzin, agar mendapatkan pahala seperti pahalanya muadzin
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  “Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang di ucapkan oleh muadzin. Kemudian bersalawatlah untukku. Karena barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kamudian mintalah wasilah kepada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya di peruntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendaat syafa’atku”. (HR. Muslim).

4. Selesai adzan disunnahkan bagi muadzin dan pendengar bershalawat kepada Rasulullah SAW dengan suara pelan
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, beliau berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali.

5. Memohon Wasilah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim no. 384).

6. Membaca:
Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa.
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no. 386)

7. Memanjatkan do’a untuk diri sendiri atau sesuai dengan yang diinginkan
Sebaiknya kita berdo’a saat mendengarkan azdan, karena terdapat do’a mustajab antara adzan dan iqamah. “Do’a antara adzan dan iqamat tidak ditolak.” (HR. Abu Dawud no. 489)

8. Segera melakukan sholat meski kita sedang sibuk bekerja
Adzan sendiri adalah panggilan Allah kepada umat muslim untuk melaksanakan sholat. Maka sebaiknya ketika adzan berkumandang, hentikanlah segala aktivitas dan bersiaplah menunaikan sholat.

۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ (٥٩)

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (Q.S. Maryam 19:59)

Al-Qosim berkata bahwa maksud dari ayat tersebut adalah “Mereka yang menyia-nyiakan waktu salat. Sedangkan jika sampai meninggalkan sholat, maka kafir”.

9. Tidak keluar masjid atau mushola setelah adzan
Setelah adzan berkumandang, kita disarankan untuk tidak keluar dari masjid atau mushola.

10. Berdo’a agar dosa-dosa diampuni

Sebagai manusia tidak luput dari dosa, maka saat adzan berkumandang berdo’alah kepada Allah SWT untuk meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Semoga Bermanfaat

_________
Sumber:
1. Al-Mausû’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah: 2/489
2. Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah (Dar Al-Hawi, 1994, hal. 94)

https://www.laduni.id/post/read/517192/adab-orang-muslim-ketika-adzan-sedang-berkumandang.html