Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta – KH. Zaini Mun’im adalah Ulama pejuang pada masa penjajahan Belanda. Beliau berasal dari Madura, tepatnya di Desa Galis, Pamekasan. Dari garis keturunan ayah beliau,KH. Zaini Mun’im merupakan keturunan raja Sumenep yang silsilahnya sampai kepada Sunan Kudus. Sementara dari garis ibu, beliau adalah keturunan dari raja-raja Pamekasan. Beliau adalah seorang bangsawan yang bergelar Raden yang sangat disegani di Madura.
KH. Zaini Mun’im beliau juga adalah pendiri pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, yang berdiri pada tahun 1948, pesantren Nurul Jadid telah berkembang pesat dan memiliki pendidikan modern hingga perguruan tinggi.
Profil
KH. Zaini Mun’im Lahir pada 1906 silam, putra pertama dari dua bersaudara pasangan Kiai Abdul Mun’im dan Nyai Hj Hamidah. Nama kecil Lora Zaini adalah Abdul Mughni. Sejak lahir, masyarakat Galis berharap banyak pada beliau. Sebab, dalam tubuh beliau mengalir darah bangsawan sekaligus Ulama, yang mempunyai komitmen pada nilai nilai ajaran Islam, baik dari jalur ayahanda maupun dari ibunda. Lebih-lebih, jika diruntut, silsilahnya sampai kepada Rasulullah SAW melalui Bindere Sa’ud (Bendoro Saud )
Ketika berusia 15 tahun Beliau mulai menempa ilmu di beberapa pesantren di antaranya:
1. Pondok Pesantren Kademangan Bangkalan Madura.
2. Pondok Pesantren Banyuanyar Pamekasan
3. Pesantren Sidogiri Pasuruan
4. Pondok Pesantren Tebuireng Jombang
5. Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
Guru-guru beliau saat menuntut ilmu di antaranya:
1. KH. M. Kholil
2. KH. Muntaha, (menantu KH. Kholil)
3. KH. Abdul Majid.
3. KH. Nawawi.
4. KH. M. Baqir (berasal dari Yogyakarta),
5. Syekh Umar Hamdani AI Maghribi,
6. Syekh Alwi Al Maliki (mufti Maliki di Makkah),
7. Syekh Sa’id Al-Yamani (mufti Syafi’i di Makkah),
8. Syekh Umar Bayunid (mufti Syafi’i di Makkah),
9. Syekh Yahya Sangkurah (berasal dari Malaysia),
10. Syekh Syarif Muhammad bin Ghulam As-Singkiti.
Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Zaini Mun’im
Lokasi Makam
Makam KH. Zaini Mun’im berada di komplek pemakaman keluarga pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur
Haul
Beliau wafat pada hari Senin tanggal 26 Juli 1976 M/ 29 Rajab 1396 H. Haul KH. Zaini Mun’im diperingati bulan bulan Rajab di pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, untuk tanggal Haul pihak keluarga pesantren yang akan memberitahu acara haul diperingati.
Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam KH. Zaini Mun’im banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Zaini Mun’im, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu yang bermanfaat, diberi kemudahan dalam mencari rezeki, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Probolinggo di antaranya: Keripik kentang Bromo, Sirup pokak, Abon, Bawang merah, manisan mangga, keripik jahe, rengginang.