Laduni.ID, Jakarta – Setiap diri manusia tidak ada yang mengetahui, apa yang akan dikerjakannya atau yang akan ditinggalkannya pada masa yang akan datang secara hakiki.
Oleh karena itu, betapa pentingnya sikap meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah satu-satunya pemilik takdir yang menentukan segala sesuatu untuk terjadi maupun tidak terjadi termasuk kedalam dasar keyakinan Islam.
1. Tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan
Kemudian, Apa yang harus dilakukan atau diperbuat jika seorang muslim tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan, seperti duka berkepanjangan, nestapa telah tiba, hingga rasa sakit yang datang menimpa ! ? maka bacalah doa ini :
قَدَّرَ اللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
Artinya: “Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat“.
Kalimat tersebut, merupakan kalimat doa yang diucapkan ketika tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan. Kalimat tersebut juga boleh diucapkan :
قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
Artinya: “Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat.”
Di dalam kitab Mirqah Al-Mafatih Syarh Misykah Al-Masobih oleh Imam Nuruddin Abu Al-Hasan Ali bin Sultan Muhammad Al-Hirawi Al-Qari Al-Hanafi Al-Maturidi atau Mulla Ali Al-Qari rahimahullah (wafat 1605 M di Jannatul Ma’la Mekkah), dinyatakan bahwa ada 3 bentuk bacaan yang boleh dibaca :
1) قَدَرَ اللّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
2) قَدَّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَل
3) قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَل
Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu (wafat 678 M di Jannatul Baqi’ Madinah), Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun masing-masing ada kebaikan. Semangatlah meraih apa yang manfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan : “Seandainya aku berbuat begini dan begitu, niscaya hasilnya akan lain.” Akan tetapi katakanlah : “Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki Dia Perbuat.” Sebab, mengandai² itu membuka pintu setan.” (HR. Imam Muslim rahimahullah, Imam Ibnu Majah rahimahullah dan Imam Ahmad Bin Hambal rahimahullah; teks hadits di atas riwayat Imam Muslim)
Apa yang Allah subhanahu wa ta’ala kehendaki, maka Dia lakukan, tak seorangpun yang bisa melarang dan menahan-Nya dari melakukan keinginan-Nya dalam kekuasaan yang Dia miliki. Maka Setiap yang Dia kehendaki, pastilah Dia akan melakukannya.
إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS. Hud : 107).
2. Ada Masalah dan Kesulitan
Berikut doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, ketika kita menghadapi masalah dan kesulitan.
اَللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْل وَ أَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali engkau yang menjadikannya mudah. Engkaulah yang menciptakan kesulitan ketika engkau berkehendak mudah.”
3. Doa Ketika Tertimpa Musibah
Ketika tertimpa musibah maka segeralah mengucapkan doa ini, terlebih dalam doa tersebut ada doa agar kita segera mendapatkan pahala dan ganti yang lebih baik.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أُجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku)”. (HR. Imam Muslim rahimahullah)
4. Bacaan Sesuatu Yang Menyenangkan
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna.” (HR. Imam Ibnu Majah rahimahullah, riwayat dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha wafat 678 M di Jannatul Baqi’ Madinah)
Atau, Dzikir ini merupakan bacaan yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ketika mendapati suatu hal yang menyenangkan. Sebagaimana, Beliau berkata :
ْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺗَﺘِﻢُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ » . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ « ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ »
“Kebiasaan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, jika menyaksikan hal² yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat” . Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan : “ Alhamdulillah ‘ala kulli hal”. (HR. Imam Ibnu Majah rahimahullah)
Dari hadits di atas kita dapatkan ada dzikir juga yang bisa dibaca dan cukup ringkas jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan :
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
“Segala puji bagi Allah atas segala keadaan.”
Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat !!
________________________________
Oleh: Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik
https://www.laduni.id/post/read/80851/doa-ketika-tertimpa-musibah.html