Daftar Isi Profil KH. Madiyani Iskandar
- Kelahiran
- Wafat
- Keluarga
- Pendidikan
- Mendirikan Pesantren
- Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
- Mendirikan Jamiyah Istighosah
- Mengabdi di Masyarakat
- Karier
- Chart Silsilah Sanad
Kelahiran
KH. Madiyani Iskandar lahir pada tanggal 28 Desember 1949 dari pasangan Bapak Iskandar dan Ibu Painah, dan cucu dari Mbah Mustari.
Wafat
KH. Madiyani Iskandar wafat pada tanggal 4 Syawal 1424 H.
Keluarga
KH. Madiyani Iskandar melepas masa lajangnya dengan menikahi Ibu Suaibah Fakhriah. Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai lima anak. Putra-putri beliau diantaranya: Moch. Syarif Hidayatullah, Ummu Salamaturrohmah, Kholilur Rokhman, M.M, Shochibul Hujjah, dan Fathira Nadia Mekka.
Pendidikan
KH. Madiyani Iskandar memulai pendidikannya dengan belajar di Sekolah Rakyat (1962) dan Langgar Kiai Zakariya Gading Tahun 1962 (sore). Setelah selesai, beliau melanjutkan pendidikkannya dengan belajar di Pondok Pesantren Sidogiri (1969).
Setelah di Sidogiri, dia melanjutkan ngangsu ilmunya di Pondok Pesantren Al-Hidayah Lasem pada KH. Maksum Lasem dan KH. Mansur Kholil Lasem (1969-1975). Sepulangnya ke Pasuruan, dia masih mau menimba ilmu pada Kiai Ghofur di Pondok Al-Ghofuri Bugul Kidul.
Selain pendidikan nonformal, dia juga menempuh pendidikan formal, yang antara lain diselesaikan di MTs Darumafatihil Ulum Podokaton Bayeman Gondangwetan (1984), MA Darumafatihil Ulum Podokaton Bayeman Gondangwetan (1987), dan Universitas Islam Pasuruan sampai semester 7 (1986-1990).
Mendirikan Pesantren
KH. Madiyani Iskandar adalah pendiri Pondok Pesantren Terpadu Raudhatul Mustariyah.
Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
Selain mengabdi di masyarakat, KH. Madiyani Iskandar dikenal banyak berkiprah di organisasi, seperti Ketua Tanfidziyah Ranting NU Cabang Gadingrejo Pasuruan (1989-1991), Ketua Syuriyah MWCNU Cabang Gadingrejo Pasuruan, Katib Syuriah NU Cabang Kota Pasuruan, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Pasuruan, dan Pembina RMI Kota Pasuruan.
Bahkan, beberapa kali dia mengikuti Muktamar NU sebagai utusan NU Kota Pasuruan, beberapa kali mengikuti kegiatan RMI tingkat nasional sebagai Ketua RMI Kota Pasuruan, beberapa kali mengikuti Bahtsul Masa’il sebagai utusan NU Kota Pasuruan.
Mendirikan Jamiyah Istighosah
KH. Madiyani Iskandar adalah pendiri Jamiyah Istighotsah di Gadingrejo, pelopor Khataman Bin-Nazhar di Wilayah Gadingrejo (bersama dengan Ustadz Najib (alm) dan Ustadz Salim (alm), dan penasihat ISHARI Ranting Gadingrejo
Mengabdi di Masyarakat
Pengabdian KH. Madiyani Iskandar di masyarakat diwujudkan dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Berbagai majelis taklim dia asuh, seperti pengajian rutin di Taman Nongkojajar setiap hari Jumat selepas waktu dluhur, pengajian rutin di Telaga Sari Nongkojajar, pengajian rutin di Tanjung Gempol.
Selain itu, ada pula pengajian rutin di rumah Bapak Mahfudz Gading Kidul, pengajian rutin di Jambangan (selatan Lapangan Wijaya), pengajian rutin di Gayaman Jambangan Kebon Agung.
Pengajian yang juga dia rutin asuh adalah Pengajian di Taman Sari Wonorejo, pengajian rutin di Pondok Pesantren Raudlotus Salamah Wironini, pengajian rutin di Pondok Pesantren Al-Munawwarah Kebonsari, pengajian rutin di Langgar Nurul Qodim Wonorejo.
Karier
Pengabdian untuk pendidikan, KH. Madiyani Iskandar wujudkan dengan bersedia menjadi Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel (1984-2002), Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Raudhatul Mustariyah, Kepala Sekolah Madrasah Darul Ulum Kisik Kali Rejo (1981-1985), pendiri Madrasah Miftahul Huda Gadingrejo (1976).
Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Madiyani Iskandar dapat dilihat DI SINI.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 01 Februari 2021, dan terakhir diedit tanggal 06 September 2022.
https://www.laduni.id/post/read/70814/biografi-kh-madiyani-iskandar.html