Tanggal 1 Juni selalu
diperingati sebagai hari lahir Pancasila, dasar negara yang menjadi pemersatu
dari Sabang sampai Merauke. Pada tahun 1970, pemerintah orde baru melalui
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pernah melarang
peringatan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Sejak masa pemerintahan orde
baru, sejarah tentang rumusan-rumusan awal Pancasila didasarkan pada
penelusuran sejarah oleh Nugroho Notosusanto melalui buku “Naskah Proklamasi
jang Otentik dan Rumusan Pancasila jang Otentik”. Setelah reformasi 1998,
muncul banyak gugatan tentang hari lahir Pancasila yang sebenarnya. Setidaknya
ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal 1
Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945. Dan pada akhirnya
tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila dengan sebuah alasam
pada tanggal tersebut kata Pancasila pertama kali diucapkan oleh Bung Karno di
sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
yang saat itu belum diangkat menjadi Presiden.
Tepatnya
1 Juni 1945, di dalam salah satu ruangan gedung yang saat ini dikenal sebagai
Gedung Pancasila, Sukarno berpidato menawarkan gagasan mengenai dasar negara
Indonesia merdeka. Di hadapan sekitar 65 anggota sidang Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) Indonesia saat itu, untuk kali
pertama Sukarno menawarkan istilah Pancasila sebagai dasar negara. Dalam pidato
yang sekarang dikenang sebagai Hari Lahir Pancasila, Sukarno berusaha
menyatukan perdebatan yang meruyak di antara para anggota BPUPKI mengenai dasar
negara merdeka. Sukarno menawarkan lima sila yang terdiri: Kebangsaan
Indonesia; Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan; Mufakat atau Demokrasi;
Kesejahteraan Sosial; dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain Sukarno, Ketua BPUPKI
Radjiman Wediodiningrat juga menyampaikan pandangan mengenai dasar negara. Ada
juga M. Yamin dan Soepomo yang memaparkan pandangan mereka. Namun, pidato
Sukarno yang dianggap paling pas dijadikan rumusan dasar negara Indonesia.
“Pidato itu disambut hampir semua anggota dengan tepuk tangan meriah. Tepuk
tangan yang meriah sebagai suatu persetujuan,”
Untuk menambah semangat berkebangsaan, mari kita pasang Twibbonize “Hari Lahir Pancasila” yang sudah disiapkan dengan
berbagai bingkai yang bisa digunakan dengan mudah dan gratis di bawah ini.
Sebelum anda memilih
beberapa bingkai twibbone Hari Lahir Pancasila berikut tutorial cara memasang
Twibbonize-nya :
1. Klik PASANG BINGKAI KLIK DI SINI
2. Lalu Klik PASANG SEKARANG
3. Kemudian anda diarahkan pada aplikasi penyedia,
lalu Pilih Foto/Unggah
4. Lalu geser dan Crop foto
5. Kemudian Download.
6. Bingkai Foto Anda sudah masuk pada galeri handphone
Anda.
Berikut Pilihan Twibbonize yang bisa anda gunakan
secara mudah dan gratis :
https://www.potretsantri.com/2021/05/20-twibbonize-pilihan-peringatan-hari-lahir-pancasila.html