Tentang Tarekat Suhrawardiyah

sufinews.com. Ada banyak tarekat dalam dunia tasawuf. Salah satunya adalah Tarekat Suhrawardiyah. Penamaan Tarekat ini dinisbatkan kepada Syaikh Syihab al-Din Abu Hafsh Umar bin Abdillah bin Muhammad al-Taimi al-Sufi al-Syafi’i al-Suhrawardi, atau pamannya yaitu Syaikh Dhiyauddin Abu Najib bin Muhammad al-Taimi al-Suhrawardi (wafat tahun 1167).

Kedua orang arif ini sebagai ulama yang berjasa dalam penyebaran Tarekat Suhrawardi. Syaikh Syihab al-Din Abu Hafsh Umar dilahirkan di desa Suhrawardi Baghdad Irak. Pengarang kitab Awârif al-Ma’ârif berlatar belakang keluarga ulama yang beberapa karyanya masih bisa dinikmati hingga sekarang. Beliau kemudian dikenal dengan sebutan Imam Suhrawardi.

Ajaran Tarekat Suhrawardiyah yang disebutkan dalam kitab ‘Awârif al-Ma’ârif antara lain adalah berpedoman pada ajaran tauhid dan menjalankannya dengan kesungguhan, menjalankan syariat dengan lurus, selalu butuh (faqr) kepada Allah SWT dan zuhud, menjaga adab (tata krama) dan menyucikan waktu dari berbagai macam kekejian atau kotoran dengan jalan mensucikan hati dari berbagai macam kotoran jiwa.

Dalam tarekat Suhrawardi ini tugas seorang syaikh atau mursyid adalah membersihkan hati para salik. Adapun tujuannya adalah agar Cahaya tauhid (keesaan), keagungan ilahi dan kesempurnaan keabadian tercermin dalam hati salik. Selain itu adanya Kecintaan IIlahi bersemayam dalam hati salik.

Ajaran Tarekat Suhrawardiyah adalah berpedoman pada ajaran tauhid dan menjalankannya dengan kesungguhan, menjalankan syariat dengan lurus, selalu butuh (faqr) kepada Allah SWT dan zuhud, menjaga adab (tata krama) dan menyucikan waktu dari berbagai macam kekejian atau kotoran dengan jalan mensucikan hati dari berbagai macam kotoran jiwa.

Dalam bertarekat Syaikh Syihab al-Din Suhrawardi lebih banyak mengambil pelajaran tasawuf (tarekat) dan ilmu nasihat dari pamannya sendiri yaitu Syaikh Dhiyauddin Abu Najib bin Muhammad al-Taimi al-Suhrawardi. Beliau kemudian diberi khirqah (baju sufi) khusus oleh pamannya sebagai tanda untuk meneruskan ajaran tarekat tersebut.

Dikutip dari alif.id. setelah mempelajari ilmu, mengamalkan, mendalami, dan memantapkan keilmuannya dengan sikap wira’i, zuhud, riyadlah, mujahadah, dan khalwat, maka tampillah Syaikh Syihab al-din Abu Hafsh Umar bin Muhammad al-Suhrawardi sebagai ulama’ yang sangat berpengaruh hingga tidak ada ulama yang mampu menandingi pengaruhnya pada zamannya. Yang mengikuti pengajiannya banyak dari kalangan ulama, umara, dan masyarakat umum.

http://www.sufinews.com/tentang-tarekat-suhrawardiyah/