Read Time:2 Minute, 20 Second
Oleh Kang Masyhari
#Childfree beberapa waktu belakangan ini sedang #viral #trending, khususnya setelah diangkat oleh pegiat media sosial influencer #Gitasavitri atau @Gitasav. Menurutnya, Childfree merupakan rahasia awet muda. “Kalau mau awet muda, jangan punya anak!” mungkin kurang lebih begitu.
Lantas, bagaimana kita menyikapinya?
Jadi begini. Hidup itu soal pilihan. Setiap pilihan ada konsekuensinya. Termasuk memilih untuk tidak punya anak (childfree).
Pilihan dalam kehidupan itu bervariasi. Ada yang begini, ada yang begitu. Apa saja pilihan hidup seseorang, itu terserah dia. Manusia bebas memilih gayanya.
Ada yang memilih menikah. Ada yang memilih tidak menikah, menjomblo seumur hidupnya. Mikirin diri sendiri saja susah, apa lagi mikirin orang lain yang nanti jadi pendamping hidup?
Ada yang memilih monogami. Ada yang memilih poligini (kebanyakan menyebut poligami), punya lebih dari satu istri.
Ada yang memilih menikah pada usia muda, bahkan kadang di bawah umur (dini). Alasannya, godaan itu berat. “Agar saat anak masih kecil dan butuh banyak biaya, kita masih kuat tenaga untuk bekerja,” lanjutnya.
Ada yang menikah menunggu usia matang, agar ketika menikah sudah lebih siap secara kesehatan, baik fisik, psikologis, maupun finansial.
Ada yang menikah, punya banyak anak, lebih dari 2 hingga 10-an. Katanya, banyak anak, banyak rejeki. Ini namanya KB, keluarga besar.
Ada yang menikah, dan ingin punya 1-2 anak saja, dengan jarak yang cukup jauh antar keduanya, agar hidupnya lebih tertata. Makanya ada program Keluarga Berencana (KB).
“Kalau terlalu banyak anak, bumi ini semakin penuh sesak (overload),” katanya. Lagi pula, lanjutnya, kalau banyak anak, emang gak makin banyak biaya: makan, jaminan kesehatan, pendidikan dan rumah tinggal yang layak, dan lain sebagainya?
Ada yang menikah dan ingin punya anak, tapi hingga puluhan tahun, tidak juga punya keturunan biologis. Akhirnya juga childfree, meski terpaksa.
Variasi pilihan ini menurutku bagus. Menurutku, dampak banyak pilihan ini positif bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Ada yang memperbanyak populasi umat manusia dan mempertahankan eksistensi kehidupan manusia di muka bumi ini dengan menikah dan punya anak.
Ada yang tidak menikah, atau menikah tapi memilih tidak punya anak (childfree). Ini bagus untuk menekan jumlah populasi manusia yang kian padat. Sebab, angka kelahiran jauh lebih tinggi daripada kematian. Tidak seimbang.
“Tidak menikah dan tidak punya anak, berarti mengurangi beban hidup. Lebih baik fokus terhadap karir dan belajar,” katanya.
Meski yang lain akan dengan mudah menjawab, “Menikah itu bagian dari solusi. Sebab menjalani hidup sendiri itu berat. Menikah bisa mengurangi beban hidup,” katanya.
Ya. Hidup itu pilihan. Setiap pilihan ada konsekuensinya. Ada plus dan minusnya. Yang terpenting, pemilih siap bertanggung jawab menanggung konsekuensi atas pilihannya.
Banyaknya varian pilihan itu satu hal yang bagus dan positif, menjadikan hidup semakin seimbang. Begitu menurutku.
Lantas, benarkah childfree bisa menjadikan seseorang jadi awet muda? Ya, bisa iya, bisa tidak. Untuk lebih detailnya, kita bisa melakukan riset secara lebih mendalam dengan metodologi ilmiah yang akurat. Wallahu a’lam.
Griya Baca Alima, 11022023