Daftar Isi
Laduni.ID, Jakarta – KH. RM. Mansyur Muhyidin Ar-Rofi’i atau dikenal Tuan Guru Loning adalah guru atau ulama besar yang menyebarkan dan mendakwahkan islam dengan masjid dan pondoknya di wilayah desa Loning, Kemiri, Purworejo. Beliau mengajarkan selain beberapa kitab kuning, mengajarkan Al Qur’an dengan fasih dengan lagu Misriy, lagu Mukiyyi, Bashority.
Beliau menjadi Mursyid Thariqah Syathoriyah. Menggantikan Simbah Alim Bulus. Salah satu murid kinasih Kyai Guru Loning bertugas menjaga dan merawat kebun rambutan miliknya adalah Imam Puro. Nantinya Imam Puromenggantikan sebagai Mursyid Syathoriyah. Sampai sekarang masih banyak kebun rambutan di kompleks Masjid Loning.
Profil
RM Mansyur adalah putra dari Kiai Nur Iman Mlangi dengan Nyai Ngadiluwih. Nyai Ngadiluwih, melahirkan di rumah Kaum Kedungus. Kaum Kedungus adalah salah satu murid kinasih Kiai Nur Iman Mlangi. Kaum Kedungus berputra Kiai Zarkasyi yang menurunkan Kyai Sidiq kemudian Kiai Nawawi dan Kiai Chalwani Berjan. Waktu lahir putra Nyai Ngadiluwih dinamakan RM Mansyur kemudian setelah dewasa ditambahi nama menjadi RM Mansyur Muhyidin Arrofi’i.
Lokasi Makam
Kyai Mansyur Muhyidin Arrofi Loning, wafat tahun 1855, pada usia 56 tahun pada bulan syawal 1855 masehi. Kyai Guru Loning ( RM. Mansyur Muhyidin Arrofi’i ) dimakamkan di sebelah barat pengimaman masjid Loning di Dusun II, Loning, Kec. Kemiri, Kabupaten Purworejo.
Haul
Haul Kyai Mansyur Muhyidin Arrofi Loning diperingati bulan Syawal tanggal 25, haul diadakan di komplek Makam beliau dengan diisi pengajian.
Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani
1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua
Fadilah
Makam Tuan Guru banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Purworejo saja. Banyak peziarah dan santri datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Dusun II, Desa Loning, Kec. Kemiri, Kabupaten Purworejo,
A Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Imam Puro, Dimudahkan dalam mencapai hajatnya, dimudahkan dalam mencari rezeki, dimudahkan dalam kenaikan derajat ,dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh dan sholehah.
Oleh-oleh
Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Purworejo di antaranya:
Jenang Krasikan, Sate Winong, Jipang, Lanting Purworejo, Rengginang, Geblek, Kue Satu, Clorot.