ARRAHMAH.CO.ID – Keputusan Musyawarah Nasional Alim Ulama di Sukarejo, Situbondo, 16 Rabiul Awwal 1404 H (21 Desember 1983) yang lebih lanjut dikukuhkan dalam Muktamar ke-27 Nahdlatul Ulama di Situbondo tahun 1984 tentang hubungan Pancasila dengan Islam:
1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.
2. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, yang menjiwai sila-sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.
3. Bagi Nahdlatul Ulama, Islam adalah akidah dan syari’ah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antar manusia.
4. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syari’at agamanya.
5. Sebagai konsekuensi dari sikap di atas, Nahdlatul Ulama berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekuen oleh semua pihak.
#Catatan: Rumusan Deklarasi Situbondo ini menanggapi pemaknaan Pancasila ala Orde Baru. Tapi rasanya tetap relevan untuk jaman Jokowi.
Oleh: Burhan AS