Laduni.ID, Jakart – Nilai sebuah amal itu tidak bisa dilepaskan dari niatnya. Suatu amal akan bernilai luhur ketika niatnya baik dan benar. Jangankan amal biasa, amal yang merupakan kebaikan-kebaikan tapi tanpa disertai dengan niat, maka tidak sempurna keutamaannya.
Karena itu, agar dalam setiap amal perbuatan kitab dinilai ibadah, maka sangat perlu untuk memperhatikan niat. Sebagaimana menghadiri suatu majelis ilmu atau dzikir, pastikan niat kita baik dan benar. Demikian pula dengan niat menghadiri majelis haul. Niat harus ditata dengan sebaik-baiknya. Jika tidak bisa merinci niat baik itu bisa dinisbahkan saja sebagaimana niatnya para orang terdahulu yang sholeh; “nawaitu ala ma nawahu salafunas sholeh”, artinya; “saya berniat melakukan sesuatu, dengan niat sebagaimana para orang sholeh terdahulu niatkan.“
Kalau ingin berniat lebih mantap dalam menghadiri suatu majelis haul, bisa mengikuti anjuran yang ditulis oleh Habib Muhammad bin Alawi Al-Aydrus Ba’alawi atau yang lebih dikenal dengan panggilan Al-Habib Sa’ad, di dalam kitab kitab Al-Niyyat.
Di dalam kitab ini dijelaskan kalau kita hendak menghadiri peringatan haul seorang ulama, atau hendak menghadiri acara peringatan wafatnya seseorang, seperti acara tahlilan, 40 hari kematian, dan lainnya, maka niat kita perlu ditata dengan baik. Berikut ini niat menghadiri haul ulama, ziarah kubur atau acara takziah kematian, sebagaimana tertulis di dalam kitab An-Niyyat;
نَوَيْتُ زِيَارَةَ اْلقُبُوْرِ وَاتِّبَاعِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَتَكْثِيْرِ سَوَادِ اَهْلِ الحَقِّ وَاتِّبَاعِ السَّلَفِ الصَّالِحِ وَالِاجْتِمَاعِ عَلَى الخَيْرِ وَمُشَارَكَةَ الحَاضِرِيْنَ وَالدُّعَاءَ وَالتَّعَرُّفَ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَاَنْ يَنَالَ نَفْحَةً مِنَ الله عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: “Aku berniat untuk ziarah kubur, mengikuti sunnah Nabi SAW, memperbanyak kumpulan orang-orang yang berada dalam kebenaran, mengikuti jejak para ulama salaf yang shaleh, berkumpul dalam kebaikan, dan bergabung dengan orang-orang yang hadir untuk berdoa, mengenal saudara (sesama muslim), dan agar mendapatkan karunia dari Allah ‘Azza wa Jalla.”
Adapun jika tidak bisa menghadiri majelis haul atau majelis kebaikan yang lainnya, meski memiliki keinginan kuat, tapi berhalangan hadir, maka dianjurkan untuk membaca do’a sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Habib Abu Bakar Al-Masyhur berikut ini;
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الْحَاضِرِيْنَ مَعَ الْحَاضِرِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْحُضُوْرِ
Artinya: “Ya Allah, jadikan kami daripada orang yang hadir, bersama orang yang hadir daripada ahli hudhur (orang yang hadir hatinya).”
Demikian doa dalam menghadiri majelis haul atau majelis kebaikan lainnya. Pastikan dalam keadaan suci terlebih dahulu. Agar dimudahkan selalu mendapatkan rahmat Allah SWT. Semoga bermanfaat. []
Sumber: Kitab An-Niyyat karya Habib Muhammad bin Alawi Al-Aydrus Ba’alawi
___________
Penulis: Abd. Hakim Abidin
Editor: Attha