Ibadah haji merupakan rukun Islam ke 5, yang pelaksanaannya satu tahun sekali di bulan Dzulhijjah. Tidak semua orang bisa menjalankan ibadah satu ini, hanya orang-orang yang mendapat panggilan-Nya lah yang mampu menunaikan. Setelah pandemi covid 19, akhirnya ibadah haji kembali dilaksanakan secara normal tanpa adanya ketentuan dan batasan-batasan tertentu. Alangkah bahagianya mereka yang mendapat giliran setelah menunggu hingga bertahun-tahun.
Ibadah haji merupakan ibadah yang membawa bahagia. Bukan bagi penunainya saja, tetapi bagi yang mendengarkannya pun turut berbahagia. Seperti keluarga, kerabat, dan tetangga. Rasa bahagia tersebut dicurahkan dengan berbagai bentuk. Seperti melaksanakan tasyakuran bagi yang akan menunaikan dan mereka yang mendengarkan turun mendoakan untuk kelancaran ibadah hajinya.
Tradisi tilik haji merupakan salah satu ungkapan bahagia dari si pendengar kepada calon haji. Tradisi tilik haji yaitu kegiatan mengunjungi rumah orang yang akan berangkat haji atau setelah haji. Kunjungan ini dilakukan dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur dan memberikan doa.
Dalam tradisi tilik haji biasanya orang yang berkunjung sebelum keberangkatan haji, mereka membawa buah tangan. Seperti sembako, pakaian, snack, dan buah-buahan. Dan tuan rumah sudah menyiapkan hidangan baik makanan ringan maupun berat. Sedangkan orang yang berkunjung setelah pelaksanaan haji, biasanya mereka ingin mendengarkan pengalaman spiritual saat di tanah suci dan mendapat oleh-oleh dari haji tersebut.
Tradisi tilik haji ini juga sebagai bentuk mempererat silaturahmi antar sesama. Sejauh yang diketahui, tradisi tilik haji dilaksanakan di daerah Jawa Tengah. Apakah di daerah kalian yang di luar Jawa Tengah ada tradisi tilik haji juga?
https://alif.id/read/amn/tradisi-tilik-haji-sebuah-kearifan-lokal-b247780p/