Laduni.ID, Jakarta – Ilmu Pelet adalah sejenis sihir yang menggunakan khodam dari energi makhluk halus (jin). Khodam adalah energi bentukan sebuah ajian yang bisa berasal dari energi alami maupun energi jin.
Orang yang terkena pengaruh pelet tiba-tiba akan menunjukkan gejala yang tidak wajar. Misalnya seorang perempuan bernama Fulanah yang awalnya membenci pria bernama Fulan, tiba-tiba Fulanah ini muncul rasa sayang yang luar biasa kepada Fulan. Terkadang apa yang dilakukannya itu tanpa disadari sama sekali.
Dalam mengetahui bagaimana seseorang itu terkena pelet, ada hal yang bisa ditengarai sebagai tanda pengaruh dari sihir pelet asmara, di antaranya berikut ini:
1. Mencintai dan menyayangi secara berlebihan
2. Bersedia melakukan apa saja tanpa pertimbangan rasional bahkan mau diajak berhubungan badan
3. Perasaan kangen yang tidak bisa ditahan
4. Ingin selalu bertemu, bahkan dalam beberapa kasus disertai dengan mimpi bila tidak bertemu
5. Tidak tertarik bahkan membenci orang lain secara berlebihan padahal dia lebih cantik atau lebih ganteng
Cara kerja sihir pelet pengasihan biasanya menggunakan sarana benda-benda milik korban yang akan dipelet. Terkadang berupa baju, sapu tangan, celana, potlot, bolpen, dan lain sebagainya. Sebab pada benda-benda ini masih melekat “energi” eksoterik yang bisa digunakan sebagai media memutarbalikkan rasa dari rasa benci atau perasaan yang biasa-biasa saja menjadi rasa sayang.
Meskipun demikian, orang yang terkena sihir pelet tetap masih bisa disembunyikan. Sebab, ketika Tuhan menurunkan penyakit atau energi negatif, pasti Tuhan juga menurunkan obatnya atau energi positif.
Orang berperangi jahat itu tetap ada selamanya. Begitu pula sihir, sejak dulu memang sudah ada dan akan terus digunakan oleh orang-orang jahat. Sebaliknya orang baik dan kebaikan itu selamanya juga akan selalu ada. Sumber energi positif tidak akan pernah luntur pula, karena Tuhan adalah Dzat Maha Abadi yang merupakan sumber dari segala kebaikan.
Dalam hal mengobati atau menyembuhkan seseorang dari pengaruh sihir pelet, ternyata dalam banyak praktiknya, obat atau alternatif untuk menghilangkan pengaruh negatif itu sudah tersedia di alam. Alternatif itu bisa dalam bentuk atau cara yang murni dengan bahan natural atau alami. Namun, untuk lebih mujarab, alternatif ini dikombinasikan dengan hal-hal yang metafisik dan secara langsung dihubungkan kepada Tuhan, yakni berupa doa.
Berikut ini bahan alternatif alami dalam menghilangkan pengaruh pelet:
1. Param Buah Pinang
Menurut para sesepuh pinisepuh di wilayah Cirebon, Jawa Barat, pengaruh pelet dapat dinetralkan dengan param yang terdiri dari parutan buah pinang (jambe).
Caranya; buah pinang itu diparut, lalu dijadikan param. Letakkan di atas piring. Lalu dibacakan Ayat Kursi sebanyak 313 kali. Kalau orang yang membaca ayat tersebut memiliki spiritual atau kondisi batin rohani yang sudah matang, maka Ayat Kursi cukup dengan bilangan di bawahnya, yakni 170 kali. Sedangkan, untuk pelet kelas rendah, cukup dibacakan ayat kursi 7 kali saja. Selanjutnya, param pinang itu dibalurkan ke sekujur tubuh orang yang diduga terkena pelet atau dicampur air, kemudian digunakan untuk mandi.
2. Air Cucian Beras
Korban sihir pelet atau serangan jenis magis lain dapat dinetralkan dengan air leri aliasa tajin atau air bekas cucian beras. Caranya, air bekas cucian beras itu digunakan untuk mandi. Jika air tersebut jumlahnya terbatas, maka dapat dicampur dengan air bias lain agar dapat merata ke seluruh tubuh. Bahkan, dalam sebagian keyakinan, air beras itu juga dapat digunakan untuk menetralkan lokasi (warung/toko) yang tertutup secara magis akibat pengaruh sihir, baik yang bersumber dari ilmu maupun sarana seperti kemenyan, air bekas memandikan jenazah maupun tanah kuburan.
3. Bekas Air Wudhu
Bekas air wudhu dari orang yang ahli ibadah (yang berakhlak baik) juga ditengarai dapat digunakan untuk menetralkan pengaruh sihir pelet. Caranya dengan menampung bekas air wudhu orang sholeh di dalam ember. Lalu air bekas wudhu itu digunakan untuk mandi.
3. Berendam di Laut
Cara lain untuk menetralkan pengaruh sihir pelet adalah dengan melakukan ritual mandi atau berendam di dalam air laut. Agar lebih berkhasiat mujarab, sesepuh pinisepuh menyarankan agar sebelum berendam itu berdoa terlebih dahulu dengan membaca Surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi. Semua bacaan diulang masing-masing 3 atau 7 kali. Dan pada saat posisi sudah berendam, bacalah istighfar sebanyak-banyaknya.
Untuk hasil yang lebih maksimal, perlu untuk menenggelamkan seluruh anggota badan sambil beristighfar sebanyak-banyaknya. Beristighfar sambil menyelam itu dapat dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
Kono, memang diyakini bahwa air laut mampu menetralkan pengaruh pelet yang ampuh sekalipun, karena energi-energi negatif itu akan kembali ke alamnya, yakni di dasar laut, saat orang yang diganggunya itu mandi atau berendam di laut.
4. Berendam Di Sungai Tempuran
Bagi yang kediamannya jauh dari laut dan dekat dengan sungai tempuran (yaitu 2 sungai yang bertemu menjadi satu) dapat juga menetralkan pengaruh pelet dengan mengajak korban mandi atau berendam di sungai tersebut. Dua pertemuan sungai diyakini mengandung energi besar sehingga sering didatangi sambaran petir pada musim penghujan.
Persoalan sihir pelet ini bisa dilihat bahwa sistem kerjanya adalah mempengaruhi alam kesadaran manusia agar terpengaruh, baik secara mental maupun jiwa. Serangan pelet bekerja secara optimal ketika calon korban dalam kondisi tidur atau ketika posisi gelombang otaknya rendah.
Melihat pengaruh sihir pelet yang tidak bisa diprediksi sebelumnya itu, maka dianjurkan sebagai orang Islam itu agar senantiasa terhubung selalu kondisi batinnya kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni dengan senantiasa mebaca banyak shalawat setiap waktu, setiap sempat. Mendawamkan atau istiqomah membaca Surat Mu’awwidzatian, yakni Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas, sebelum tidur atau setiap selesai melaksankan shalat.
Semoga kita semua selalu dijaga oleh Allah SWT dalam keadaan sehat lahir dan batin. []
Sumber: Buku Rahasia Pelet, karya M. Masruri, dan dikembangkan dari berbagai sumber pendukung.
Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 12 April 2021. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
___________
Editor: Hakim
https://www.laduni.id/post/read/74833/cara-alami-menghilangkan-pengaruh-pelet.html