Read Time:5 Minute, 3 Second
Oleh A. Rusdiana
KURIKULUM MERDEKA yang direncanakan sudah digunakan oleh seluruh Lembaga Pendidikan di seluruh Indonesia pada 2024 yang akan datang. Pada tahun ini, Kurikulum merdeka digunakan secara bertahap dalam rangka pemulihan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Kurikulum Merdeka diimplementasikan pada awal tahun ajaran baru 2022/2023, pada saat ini, Kemenag hanya menerapkan kepada beberapa madrasah yang dirasa mampu untuk mengimplementasikannya atau biasa disebut sebagai madrasah penggerak. Pada pelaksanaannya semuanya belajar berjalan dengan lancar namun terhadap beberapa kesulitan karena terdapat program yang memang baru tahun ini diterapkan yaitu profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatan lil alamin. (Kemenag RI, 2022).
Berbeda dengan sekolah dibawah naungan Kemendikbudristek, profil pelajar Pancasila memiliki buku pedoman yang dibuat sebelum pelaksanaan kurikulum merdeka, namun untuk madrasah yang berada dibawah naungan Kementerian Agama menjadi kesulitan karena harus mengimplementasikan profil lain yang memang seharusnya urgen untuk dilakukan.
Mengapa urgen? Karena sejak ramainya pergolakan aqidah di tanah air akibat ideologi Khilafah sehingga Kementerian Agama perlu untuk memasukkan moderasi beragama dalam madrasah, yang hal itu bisa diterapkan melalui adanya Proyek Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin ini. Melalui Buku Panduan yang diedarkan oleh Direktorat KSKK madrasah di Kemenag RI pada bulan Agustus Tahun 2022. Tepatnya buku tersebut memuat Bagaimana cara untuk memahami PPRA ini dan bagaimana cara menyiapkan ekosistem dan desain profil pelajar Pancasila ini pada satuan RA, MI, MTs, MA, dan, MAK, selain itu juga terdapat bagaimana asesmen dan juga monitoring dan evaluasi. (Kemenag RI, 2022).
Dalam tataran implementasi diperlukan kesabaran yang yang cukup ekstra. Untuk itu perlu bagi kita untuk membedakan antara Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin.
Pertama: Apa itu Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka?
Yoga menjelaskan Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama. Enam ciri utama Pelajar Pancasila adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Kemudian terkait dengan standar kompetensi kelulusan (SKL) pada sistem pendidikan saat ini, Kemendikbud telah melakukan rervisi dan mencabut standar kompetensi kelulusan yang lama. SKL yang di dalamnya sudah terintegrasi Profil Pelajar Pancasila ini menjadi acuan tiga kurikulum di masa transisi ini, yakni Kurikulum 2013, kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka.
Kedua: Apa Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin?
Akademisi dari UINSA Surabaya Hanun Asrohah menjelaskan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin. Istilah ini merupakan kekhususan di Kementerian Agama yang difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat. Pembiasaan ini dibentuk dengan membuat suasana pembelajaran yang menitikberatkan pada proses penyucian jiwa (tazkiyatun nufus), dengan proses bersungguh-sungguh dalam memerangi hawa nafsu (mujahadah) dan mendekatkan diri kepada Allah swt, serta melatih jiwa untuk meninggalkan hal buruk yang buruk (riyadlah). Ia merinci ada 10 nilai yang menjadi dasar pada profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yakni: berkeadaban (ta’addub), keteladanan (qudwah), kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), mengambil jalan tengah (tawassuṭ), berimbang (tawāzun), lurus dan tegas (I’tidāl), kesetaraan (musāwah), musyawarah (syūra), toleransi (tasāmuh), dan dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr).
Ketiga: Bagaimana Konsep Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin Di Madrasah?
Berdasakan KMA No. 347 Tahun 2022, profil pelajar rahmatan lil alamin memiliki tujuan agar siswa menjadi sosok moderat, bermanfaat di lingkungan masyarakat, dan aktif dalam membela tanah air atau menjaga keutuhan NKRI. Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin adalah sebuah pembelajaran lintas disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati mencari solusi terhadap permasalahan disekitar dan menguatkan berbagai bermacam-macam kompetensi kompetensi siswa. Menariknya dalam pelaksanaan ini, profil pelajar rahmatan lil alamin adalah kegiatan kokuler namun bisa diintegrasikan ke dalam intrakurikuler dan ekstrakurikuler, yang bertujuan menguatkan karakter siswa dalam proyek ini dilaksanakan secara fleksibel. Baik dari segi muatan kegiatan maupun waktu pelaksanaan. Tidak hanya itu madrasah juga bisa bekerjasama dengan masyarakat maupun dunia kerja agar bisa menyelenggarakan proyek ini bersama-sama dengan masyarakat.
Keempat: Bagaimana Prinsip Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin Di Madrasah?
Terdapat 9 prinsip yang ada pada proyek muatan profil pelajar rahmatan lil alamin yaitu holistic, kontekstual, berpusat pada peserta didik, eksploratif, kebersamaan, keberagaman, kemandirian, kebermanfaatan, dan religiusitas. Untuk membangun budaya madrasah dalam rangka pelaksanaan PPRA, yakni: (1) ibadah kepada Allah (2) hubungan guru dan siswa diikat dengan mahabbah Fillah (3) melalui pandangan ainurrahmah (4) hati nurani sebagai sasaran utama dan (5) akhlak diatas ilmu.
Dalam pelaksanaan PPRA ini, konsep moderasi beragama juga dimasukkan ke dalam dimensi dan nilai-nilai yang diterapkan. Dengan membangun budaya tersebut maka diharapkan siswa bisa berpikiran terbuka atau open minded selanjutnya siswa juga senang mempelajari hal baru dan bisa kolaboratif dengan siswa lainnya dan bisa membangun budaya Rahmatan Lil Alamin sesuai dengan tujuan utama yang diharapkan oleh Kementerian Agama RI. Wallahu A’lam
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Dewan Pakar PERMAPEDIS Jawa Barat; Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Pengampu mata kuliah manajemen pendidikan; Penulis buku: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) Civic Education; https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/32365– Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Manajemen Kurikulum, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.