Laduni.ID, Jakarta – Di dalam bulan Dzulhijjah terdapat Hari Raya Idul Adha. Hari Raya ini dilaksanakan pada tanggal 10 Duzlhijjah, setelah sebelumnya umat Islam disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 1 sampai tanggal 9 Dzulhijjah.
Setiap umat Islam pasti merasa senang dalam merayakan Idul Adha. Dan tentu di belahan bumi bagian manapun, bisa mengikuti ibadah sholat Hari Raya sangatlah membahagiakan bagi seorang muslim. Ibadah tersebut menyempurnakan rentetan ibadah-ibadah sebelumnya, seperti puasa Hari Tarwiyah dan Arafah.
Hukum mengerjakan sholat Idul Adha adalah sunnah muakkad, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Sholat Idul Adha sendiri boleh dikerjakan dengan berjamaah dan bisa juga dikerjakan sendirian.
Untuk orang yang tidak sedang melakukan ibadah haji lebih baik mengerjakan sholat Idul Adha berjamaah, sedang bagi orang yang sedang berhaji sebaiknya melakukan sholat Idul Adha sendiri-sendiri.
Adapun waktu mengerjakan sholat Idul Adha dimulai sejak terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah sampai dengan masuknya waktu Dhuhur hari tersebut.
Sebelum berangkat sholat Id, setiap muslim disunnahkan mandi dengan niat berikut ini:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
“Saya berniat mandi untuk melaksanakan sholat Idul Adha sebagai sunnah, karena Allah Ta’ala”
Setelah itu, kita juga disunnahkan berhias dengan pakaian yang bagus (lebih afdhal warna putih) dan memakai wewangian.
Tetapi berbeda dengan sholat Idul Fitri, pada pagi hari sebelum sholat Idul Adha, tidak ada kesunnahan untuk makan terlebih dahulu. Sebaliknya disunnahkan makan setelah menunaikan salat. Sedangkan kalau Idul Fitri, disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.
Kemudian bagi seorang bilal (orang yang memandu) yang bertugas, sebelum sholat Idul Adha dimulai, tidak disunnahkan mengumandangkan adzan dan iqamat. Tetapi disunnahkan mengumandangkan kalimat berikut ini:
الصَّلاَةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ
“Mari kita melaksanakan sholat sunnah Idul Adha dua rakaat secara berjamaah. Semoga Allah merahmati kalian semua.”
Kalau ingin lebih singkat, bisa dengan lafadh berikut:
أَلصَّلاَةُ جَامِعَةٌ
“Mari melaksanakan sholat berjamaah bersama.”
Setelah seorang bilal membaca lafadh tersebut, kemudian sholat akan segera dimulai. Adapun lafadh niat sholat Idul Adha untuk seorang Imam adalah berikut ini:
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya berniat menjadi imam sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Sedangkan untuk lafadh niatnya makmum sholat Idul Adha adalah berikut ini:
أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى
Artinya: “Saya berniat menjadi makmum sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Adapun sholat Idul Adha ini jumlah rakaatnya adalah dua. Rakaat pertama diawali dengan takbirotul ihram ditambah 7 (tujuh) kali takbir. Sedangkan rakaat kedua sebanyak 5 (lima) kali takbir.
Setiap selesai membaca takbir tersebut, baik dalam rakaat pertama atau kedua disunnahkan membaca tasbih berikut ini:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّااللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.”
Kemudian diteruskan dengan membaca kalimat-kalimat sebagaimana yang ada di dalam sholat umumnya. []
Editor: Hakim
https://www.laduni.id/post/read/517401/panduan-ringkas-sholat-idul-adha.html