Mengenal Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin Di Madrasah

0 0

Read Time:5 Minute, 40 Second

Oleh A. Rusdiana

Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024, bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Oleh karena kesiapan satuan pendidikan berbeda-beda sehingga diberi keleluasaan dalam merancang agar pendidik memiliki kepecayaan diri dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Kepercayaan diri yang dimaksud adalah keyakinan pendidik agar dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya dalam mengimplementasikan kurikulum. Terkait dengan itu, apabila ingin mendalami tentang Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin di Madrasah, terlebih dahulu memahami beberapa hal berikut:

Kompetensi profil pelajar Pancasila yang diharapakan dapat terwujud dalam setiap diri peserta didik, memperhatikan faktor internal bangsa yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0. dan 5.0. Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi masyarakat yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karena itu, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan global yang berkesinambungan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Pelajar Indonesia juga diharapkan mampu menjadi warga negara yang demokratis, unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan (Satria, 2022).

Rusnaini dkk dalam Sunarti dkk, (2023)menjelaskan bahwa Kompetensi Pelajar Pancasila diuraikan dalam 6 (enam) dimensi sebagai gambaran Profil Pelajar Pancasila, yaitu: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2) Berkebinekaan global. 3) Bergotong-royong. 4) Mandiri. 5) Bernalar kritis. 5) Kreatif.

Kedua: Profil pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin dirancang untuk menjawab profil atau kompetensi pelajar yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karena madrasah mempunyai keunikan dan kekhasan, maka ada tambahan dengan istilah Rahmatan Lil Alamin. Difokuskan  pada  penanaman  moderasi  beragama  yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat.

Ketiga: Dimensi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada madrasah. Dikembangkan berdasarkan KMA No. 347 tahun 2022 diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia maupun sebagai warga dunia yang menjunjung nilai kemanusiaan dan berperadaban.  Berkeadaban (ta’addub). Keteladanan (qudwah). Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah). Mengambil jalan tengah (tawassu). Berimbang (tawāzun). Lurus dan tegas (I’tidāl). Kesetaraan (musāwah). Musyawarah (syūra). Toleransi (tasāmuh). Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār). 

Karena madrasah mempunyai keunikan dan kekhasan, maka ada tambahan dengan istilah Rahmatan Lil Alamin. Difokuskan  pada  penanaman  moderasi  beragama  yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat.Pembiasaan dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang mengutamakan proses pensucian jiwa (tazkiyatun nufus). Dilakukan melalui proses bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu (mujahadah). Melatih jiwa (riyadlah) dalam melawan kecenderungan yang buruk. Kementerian Agama RI menetapkan tema-tema utama Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin (PPPPRL)  untuk dirumuskan menjadi tema turunan oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik.

Keempat: Bagaimana sosok/profil sosok pelajar rahmatan lil alamin?

Secara khusus sosok pelajar rahmatan lil alamin ini mampu mengejawantahkan 10 nilai-nilai berikut:

  1. Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas.
  2. Keteladanan (qudwah),yaitu kepeloporan, panutan, inspirator & tuntunan.
  3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima keberadaan negara (nasionalisme), mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia.
  4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan beragama yang tidak berlebih-lebihan (ifrāṭ) dan juga tidak abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ).
  5. Berimbang (tawāzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.
  6. Lurus dan tegas (I’tidāl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
  7. Kesetaraan (musāwah), yaitu persamaan, tidak diskriminatif kepada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
  8. Musyawarah (syūra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya;
  9. Toleransi (tasāmuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.
  10. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr), yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia.

Untuk menjadikan sosok/profil sosok pelajar rahmatan lil alamin, mestinya pembiasaan dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang mengutamakan proses pensucian jiwa (tazkiyatun nufus). Dilakukan melalui proses bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu (mujahadah). Melatih jiwa (riyadlah) dalam melawan kecenderungan yang buruk. Kementerian Agama RI menetapkan tema-tema utama Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin (PPPPRL)  untuk dirumuskan menjadi tema turunan oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik.

Wallahu A’lam Bishowab

Penulis:

Ahmad Rusdiana, dalam 3 Minggu ini, 22 Juni sd. 17 Bertugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Btch I Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.

About Post Author

Editor: Masyhari

Founder rumahbaca.id, pembina UKM Sahabat Literasi IAI Cirebon

Happy

Happy

0 0 %

Sad

Sad

0 0 %

Excited

Excited

0 0 %

Sleepy

Sleepy

0 0 %

Angry

Angry

0 0 %

Surprise

Surprise

0 0 %