LADUNI.ID, Jakarta – Suatu hari ketika KH Buya Syakur Yasin mengahadiri sebuah acara seremonial keagamaan, kalau tidak salah acara marhabanan. Buya Syakur membawa temannya yang spiritualismenya sudah cukup tinggi, bahkan bisa disebut dengan kasyaf, hal ghaib melalui mata hati.
Di tengah lantunan marhabanan yang dihadiri oleh jamaah yang memakai surban, pakai jubah dengan topinya yang putih semua itu, teman Buya Syakur menitikkan air mata, menangis. Buya Syakur kemudian bertanya kepada teman yang menangis,
“Kenapa kamu menangis?,” sambil dicolek oleh Buya Syakur Yasin.
Teman Buya Syakur kemudian memberikan jawaban yang membuat siapapun kaget, “orang segini banyaknya tidak ada manusianya,” jawab orang itu.
“Usap air matamu, jangan kau perlihatkan pada siapapun, hanya untuk dirimu sendiri,” kata Buya Syakur Yasin menimpali.
Apa yang disampaikan Buya Syakur Yasin sebagaimana potongan ayat Al-Qur’an dalam Surat Al-Kahfi ayat 19,
وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ اَحَدًا
Artinya: “Dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.”
Buya Syakur Yasin menjelaskan bahwa hal semacam itu (kasyaf) memang tidak boleh diceritakan, sebab hal itu berkaitan dengan yang hakikat. Jadi, ketika ada dukun mengatakan dia mengetahui ini itu, kita diharapkan tidak mempercayainya. Kecuali seorang mursyid bercerita kepada muridnya di ruang yang khusus untuk belajar.
Hati yang Sensitif Dekat dengan Kasyaf
Cerita dari Buya Syakur Yasin ini juga bisa menjadi sebuah pelajaran bahwa setiap orang memiliki latar belakang gelombang yang bisa menjelaskan tentang sesuatu yang tidak diketahui oleh orang tersebut.
Hal semacam ini, tanpa kita bertanya tentang keperibadian seseorang, kita bisa mengetahui bagaimana sebenarnya keperibadian orang seseorang. Seperti ketika kita duduk dengan orang yang tidak dikenal dalam sebuah kendaraan, tetapi kita bisa merasakan bagaimana gelombang energi yang dipancarkan oleh orang tersebut.
Begitulah, ketika kondisi hati seorang dalam keadaan jahat maka dapat dipastikan ketika di dekatnya pasti membuat kita merasa tidak nyaman. Padahal, kita belum melihat gesture tubuhnya, mimik wajahnya tetapi kita sudah bisa merasakan bagaimana keperibadian orang.
Itulah yang dapat disebut dengan pintu masuk kepada tingkatan kasyaf. Jadi, hati yang sensitif adalah salah satu jalan untuk menuju kepada tingkatan kasyaf. Bahkan, banyak orang di sekitar kita yang sudah mencapai tingkatan kasyaf, hanya saja kita tidak menyadarinya.
Itulah salah satu penjelasan yang diterangkan oleh KH Buya Syakur Yasin dalam sebuah video ceramahnya di akun Youtube KH Buya Syakur Yasin. Semoga penjelasan ini dapat mengantarkan kita bagaimana seorang bisa disebut kasyaf.
Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 2 Juli 2020. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.
____________
Penulis: Mihrob
Editor: Athallah
https://www.laduni.id/post/read/68894/tingkatan-kasyaf-akan-tercapai-bila-hati-sudah-begini.html