Laduni.ID, Jakarta – Qasidah Man Ana ini cukup populer, ternyata dulu sering dibaca oleh Shulthonul Qulub Al Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa. Beliau sering melantunkannya di hadapan Guru Mulia Al-Musnid Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Penciptanya adalah Al Habib Umar Muhdlor bin Abdurrahman Assegaf. Beliau adalah seseorang yang mulia, mahaguru di masanya, seorang wali putra dari seorang wali, alim putra alim, menguasai Al Qu’ran, Sunnah, secara bertahap berkembang-dan berkembang hingga orang-orang menjulukinya dengan Al Muhdhar.
Biasanya, sebelum Al Habib Munzir Al Musawa melantunkan qasidah ini, beliau terlebih dahulu membaca doa :
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”
Berikut lirik dan arti dari Qasidah “Man Ana” (Siapa Diriku):
مَنْ أَنَا مَنْ أَنَا لَوْلَاكُم # كَيْفَ مَا حُبُّكُمْ كَيْفَ مَا أَهْوَاكُم
Man ana man ana laulaakum , kaifa maa hubbukum kaifa maa ahwaakum
Siapakah diriku, siapakah diriku kalau tiada bimbingan kalian (guru). Bagaimana aku tidak cinta kepada kalian dan bagaimana aku tidak menginginkan bersama kalian
مَا سِوَيَ وَلَا غَيْرَكُم سِوَاكُم # لَا وَمَنْ فِى المَحَبَّةِ عَلَيَّ وُلَاكُم
Maa siwaaya wa laa ghoirokum siwaakum, Laa wa man fiil mahabbah ‘alayya wulaakum
Tiada selain ku juga tiada selainnya terkecuali engkau, tiada siapapun dalam cinta selain engkau dalam hatiku
أَنْتُم أَنْتُم مُرَادِي وَ أَنْتُم قَصْدِي # لِيْسَ احدٌ فِى المَحَبَّةِ سِوَاكُم عِنْدِي
Antum antum muroodii wa antum qoshdii , Laisa ahadun fiil mahabbati siwaakum ‘indii
Kalianlah, kalianlah dambaanku dan yang kuinginkan, tiada seorangpun dalam cintaku selain engkau di sisiku
كُلَّمَا زَادَنِي فِى هَوَاكُم وَجْدِي # قُلْتُ يَا سَادَتِي مُحْجَتِي تَفْدَاكُم
Kullamaa zaadanii fii hawaakum wajdii , qultu yaa saadatii muhjatii tafdaakum
Setiap kali bertambah cinta dan rindu padamu, maka berkata hatiku wahai tuanku semangatku telah siap menjadi tumbal keselamatan dirimu
لَوْ قَطَعْتُمْ وَرِيْدِي بِحَدِّ مَا ضِي # قُلْتُ وَاللهِ أَنَا فِى هَوَاكُم رَاضِي
Lau qotho’tum wariidii bihaddi maadlii , qultu wallaahi ana fii hawaakum roodlii
Jika engkau menyembelih urat nadiku dengan pisau berkilau tajam, kukatakan demi Alloh aku rela gembira demi cintaku padamu
أَنْتُمُ فِتْنَتِي فِى الهَوَا وَمُرَادِي # مَا ِرِضَايَ سِوَى كُلُ مَا يَرْضَاكُم
Antum fitnatii fiil hawaa wa muroodii , maa ridlooya siwaa kullu maa yardlookum
Engkaulah yang menyibukkan segala hasrat dan tujuanku, tiada ridho yang aku inginkan terkecuali segala sesuatu yang membuat mu ridho
كُلَّمَا رُمْتُ إِلَيْكُم نَهَوْ مَنْ أَسْلَك # عَوَقَتْنِيْ عَوَائِق أَكَاد أَنْ أَهْلِك
Kullamaa rumtu ilaikum nahau man aslak , ‘awaqotnii ‘awaa-iq akaad an ahlik
Setiap kali ku bergejolak cinta padamu selalu terhalang untuk aku melangkah, mereka mengganjalku dengan perangkap yang banyak hampir saja aku hancur
فَادْرِكُوا عَبْدَكُم مِثْلُكُمْ مَنْ أَدْرَكْ # وَارْحَمُوا بِا المَحَبَّةِ قَتِيْل بَلْوَاكُم
Fadrikuu ‘abdakum mitslukum man adrok , warhamuu bil mahabbah qotiil balwaakum
Maka tolonglah budak kalian ini, dan yang seperti kalianlah golongan yang suka menolong, dan kasihanilah kami dengan cinta kalian, maka cinta kalian membunuh dan memusnahkan musibahku
Semoga kita semua mendapatkan ridha dari guru-guru kita, sehingga ilmu yang kita miliki menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah. Amiin Allahumma Amiin.
Editor: Athallah Hareldi
https://www.laduni.id/post/read/517511/lirik-qosidah-man-ana-latin-arab-dan-artinya.html