Kisah di Balik Cara Ajaib Habib Umar bin Hafidz Melunasi Utang 1 Miliar dengan Mendatangkan 4 Miliar

Laduni.ID, Jakarta – Habib Umar bin Hafidz adalah sosok yang dicintai oleh banyak umat Islam. Petuah dan nasihatnya selalu dinanti. Di mana beliau berpijak, di sanalah terpancar cahaya cinta dan kasih sayang. Persis sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW.

Perjuangan dakwah Habib umar bukan tanpa halangan dan rintangan. Banyak kisah yang memprihatinkan di balik perjuangannya. Tapi semua itu dilalui dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, hingga Allah SWT menjadikan beliau sosok yang penuh kharisma, yang mencintai dan dicintai oleh sekian banyak umat Islam.

Di balik perjuangannya dalam menebarkan Islam, ada satu kisah unik dan menarik yang membuat para murid beliau semakin mencintai dan menaruh hormat.

Salah satu murid yang mengisahkan kisah tersebut adalah Habib Jamal Bin Toha Baagil, pimpinan Majelis Ar-Ridwan, Malang. Beliau menceritakan bahwa Habib Umar bin Hafidz pernah melunasi utang pesantren yang dibangunnya sebesar 1 Miliar.

Pesantren Darul Musthofa, Hadramaut, pernah mempunyai utang sebanyak itu ketika di Yaman terjadi krisis yang menyebabkan keuangan pesantren membengkak. Kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Sementara biaya SPP santri yang sebelum terjadi kenaikan harga pangan dianggap cukup, ternyata tidak bisa menutupi biaya gaji guru dan kebutuhan yang lainnya.

Ketika itu keadaan semakin mendesak, karena utang yang ditanggung semakin banyak akibat dari naiknya harga pangan dan kebutuhan lainnya. Utang yang harus ditanggung sudah mencapai sekitar 1 Miliar. Maka diadakanlah rapat mengenai hal ini dan disampaikan semua hal terkait masalah yang dihadapi kepada Habib Umar bin Hafidz.

Dalam rapat tersebut, sebagian pengurus menyampaikan satu usulan agar SPP atau biaya pesantren santri dinaikkan, dari yang sebelumnya 20 Dollar menjadi 30 Dollar.

Saat itu, Habib Umar menanyakan apakah yang membuat pincangnya pesantren adalah soal keuangan. Dan para pengurus pun membenarkannya. Lantas Habib Umar terdiam sejenak mendengar hal itu.

Ada salah satu pengurus yang kemudian memberanikan diri untuk menanyakan langkah dan sikap yang harus dilakukan agar mendapat solusi dalam melunasi utang pesantren jika SPP tidak boleh dinaikkan.

Di luar dugaan, ternyata dalam menanggapi hal itu, justru Habib Umar menyarankan agar SPP santri dikurangi 10 Dollar, dari yang sebelumnya 20 Dollar menjadi 10 Dollar. Pernyataan beliau membuat terkejut seluruh pengurus Pesantren Darul Musthofa. Bagaimana mungkin dalam keadaan yang serba kekurangan untuk operasional pesantren, bukannya menaikkan biaya SPP para santri, justru sebaliknya disarankan agar dikurangi.

Saat itu Habib Umar mengatakan, “Jangan kita berdakwah dan khidmah kepada agama Allah, tapi kita dipermainkan dunia, maka kita turunkan saja 10 Dollar.”

Mendengar jawaban itu para pengurus pun bertambah bingung, karena merasa akan mengalami defisit dan menambah beban utang pesantren.

Di tengah kebingungan itu, Habib Umar bin Hafidz meyakinkan dan menegaskan kepada seluruh pengurus pondok pesantren.

Habib Umar berkata dengan tegas, “Dunia mau mempermainkan kita, maka kita permainkan dunia.”

Semua pengurus akhirnya mengikuti instruksi pesan dari Habib Umar bin Hafidz untuk menurunkan biaya SPP santri pondok pesantren. Apapun yang terjadi, semuanya yakin bahwa yang dikatakan oleh Habib Umar adalah benar belaka dan pasti ada rahasia di balik itu semua.

Sebagaimana yang dikhawatirkan, akhirnya keadaan itu terjadi. Akibat kebijakan menurunkan biaya SPP di saat krisis itu terbukti membuat pondok pesantren mengalami defisit dan utang yang harus ditanggung sampai mencapai Rp. 1 Miliar.

Tapi siapa yang menyangka, di tengah kecemasan pengurus pondok pesantren tersebut, hanya berselang tiga hari ternyata ada kejadian ajaib yang tak pernah terduga sama sekali. Datanglah seseorang tak dikenal ke Pesantren Darul Musthofa untuk menemui Habib Umar bin Hafidz dengan membawa tas koper yang berisikan uang dalam jumlah yang sangat besar.

Setelah bertemu, Habib Umar kemudian meminta orang tersebut untuk langsung menemui bendahara pesantren dan menyerahkan koper yang ternyata isinya adalah uang senilai Rp. 4 Miliar.

Tidak ada yang mengenal siapa yang datang menemui Habib Umar itu. Namun, yang pasti dan paling penting saat itu adalah beban utang yang ditanggung pesantren bisa dilunasi. Bahkan, lebih dari itu, utang tersebut lunas dan menyisakan uang yang bisa digunakan untuk biaya tambahan pesantren.

Ajaib nian kisah ini, defisit “kerugian” Rp. 1 Miliar diganti oleh Allah SWT secara tunai sebesar Rp. 4 Miliar. Begitulah kuasa Allah SWT, ketika menghendaki kemudahan untuk kekasihnya dengan cara yang tak disangka.

Keyakinan Habib Umar bin Hafidz yang begitu kuat dan hanya bergantung kepada Allah SWT membuat dunia yang justru mengejarnya. Sebagaimana pesannya, beliau telah membuktikan rahasia di balik itu semua. Habib Umar bin Hafidz mampu mempermainkan dunia, bukan sebaliknya dipermainkan oleh dunia.

Karena itu, benarlah bijak bestari yang mengatakan bahwa dunia akan semakin menjauh ketika dikejar, namun ketika ditinggalkan dan hanya mengejar akhirat, justru dunialah yang akan mengejar dan mengikuti kita. []


Sumber: Tulisan ini merupakan catatan yang diolah dan dikembangkan dari pengajian Habib Jamal bin Thoha Baagil. Tim redaksi bertanggungjawab sepenuhnya atas uraian dan narasi di dalam tulisan ini.

Editor: Hakim

https://www.laduni.id/post/read/517530/kisah-di-balik-cara-ajaib-habib-umar-bin-hafidz-melunasi-utang-1-miliar-dengan-mendatangkan-4-miliar.html