Ijazah Shalawat Nur dari Habib Umar bin Hafidz dan Keutamaannya

Laduni.ID, Jakarta – Dalam sebuah kesempatan, Habib Alwi bin Abdullah Al-Aydrus, Hadramaut, Yaman pernah menyampaikan pengajian dalam acara Jalsatul Istnain Majelis Rasulullah SAW di Jawa Timur. Beliau menyampaikan sebuah ijazah shalawat dari Habib Umar bin Hafidz.

Ijazah tersebut didapatkan langsung dari Habib Umar dan memberikannya secara umum atau dikenal dengan istilah ijazah ‘ammah. Sehingga, dengan demikian setiap orang boleh mengamalkannya. Tidak lain ijazah yang disampaikan oleh Habib Alwi bin Abdullah Al-Aydrus adalah Shalawat Nur.

Beliau juga menerangkan bahwa keutamaan shalawat tersebut adalah menjadi sarana pengikat hati dengan Rasulullah SAW. 

Dikisahkan pula bahwa Habib Umar bin Hafidz mendapatkan ijazah Shalawat Nur langsung dari lisan Baginda Nabi Muhammad SAW.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نُوْرِكَ السَّارِي وَمَدَدِكَ الجَارِي وَاجْمَعْنِي بِهِ فِي كُلِّ اَطْوَارِي وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ يَا نُوْر

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Sang cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak kunjung putus. Dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah di setiap zaman serta shalawat untuk keluarganya dan sahabat, wahai Sang Cahaya.”

Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus mengatakan bahwa beliau pernah mendapat kisah menarik, langsung dari Habib Umar. Suatu ketika, pada malam Selasa di Masjid Surur Hadramaut, sebagaimana biasa Habib Umar bin Hafdiz berada di sana.

Ketika itu, dimulailah Maulid Nabi dan sampai pada bagian mahallul qiyam, masuklah Nabi Muhammad SAW bersama Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Dikisahkan, saat itu Rasulullah dan Habib Ali datang menemui Habib Umar. Lalu Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi mengatakan kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah ini teman kami, anak kami, Habib Umar dari golongan kami.” Dan Nabi Muhammad pun tersenyum waktu itu.

Kemudian Habib Umar mendapatkan Shalawat Nur yang lalu diijazahkan tersebut. Jadi, perlu diketahui bahwa lafadh shalawat ini tidaklah keluar dari lisan orang sembarangan. Shalawat ini diyakini keluar dari lisan Baginda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana disampaikan oleh Habib Umar kepada Habib Alwi bin Abdullah Al-Aydrus.

Dianjurkan mengamalkan ijazah Shalawat Nur, dengan membacanya sekali setiap selesai membaca doa antara azan dan iqamah atau 10 kali setiap selesai shalat fardhu, atau kalau bisa dibaca minimal 100 kali ketika malam menjelang tidur. Demikian penjelasan dari Habib Alwi bin Abdullah Al-Aydrus yang langsung mendapatkan ijazah Shalawat Nur dari Habib Umar bin Hafidz dan mengijazahkannya kepada kita semua. Qabilna Ijazah. []


Editor: Hakim

https://www.laduni.id/post/read/517550/ijazah-shalawat-nur-dari-habib-umar-bin-hafidz-dan-keutamaannya.html