Ziarah di Makam Habib Ali bin Husein Al-Attas (Habib Ali Bungur), Pengasuh Majelis Taklim Al Khairat Jakarta Timur

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – Habib Ali bin Husein Al-Attas beliau disebut Hali Ali Bungur. Beliau merupakan rantai jaringan Ulama Betawi sampai sekarang ini. Habib Ali bin Husein Al-Attas memiliki jasa yang sangat besar dalam menorehkan jejak langkah dakwah dikalangan masyarakat Betawi. Beliau menjadi rujukan umat di zamannya.

Semasa hidupnya beliau tidak pernah berhenti dan tak kenal lelah dalam berdakwah. Beliau selalu berjuang membela umat, kesederhanaan serta istiqomahnya dalam mempraktekkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari menjadi tauladan yang baik bagi umat.
Beliau selalu mengajarkan dan mempraktekkan bahwa islam mengajak umat dari kegelapan pada cahaya yang terang, membawa dari taraf kemiskinan kepada taraf keadilan dan kemakmuran.

Profil

Habib Ali bin Husein Al-Attas (Habib Ali Bungur) lahir di Huraidhah, Hadhramaut, 1 Muharram 1309 H atau sekitar 1891 M. Beliau hidup dalam keluarga yang sangat taat beragama dan menjunjung tinggi tradisi para shalafunassalihin dari kalangan Ba’alawi.

Pendidikan pertama kali beliau dapatkan dari kedua orangtuanya. Saat usia 6 tahun telah hafal 30 Juzz Alqur’an di tangan Ibundanya, dan pada usia 12 Tahun sudah Hafal Kitab Shohih Bukhari dan Muslim serta kitab kitab lain seperti : Minhaj, Bahjah, Tuhfah dan fatawa Qubro. Semenjak usia 6 tahun ia belajar berbagai ilmu keislaman pada para ulama dan auliya yang hidup di Hadhramaut saat itu.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Habib Ali bin Husein Al-Attas (Habib Ali Bungur)

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1.  Al-Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas (Empang-Bogor)
  2.  Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Attas (Pekalongan)
  3.  Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi (Surabaya)
  4.  Al-Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhor (Bondowoso)

Lokasi Makam

Habib Ali bin Husein Al-attas pada akhirnya memenuhi panggilan Allah, beliau berpulang ke haribaan Allah SWT pada usia 87 tahun, tepatnya bulan februari 1976. beliau di makamkan di Pemakaman Al Hawi Condet Jakarta Timur.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam  Habib Ali bin Husein Al-attas banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Jakarta saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Pemakaman Al Hawi, Condet, Jakarta Timur

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Habib Ali bin Husein Al-attas,  dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mencari rezeki, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh Majelis Taklim Al-Khairat’ di Condet, Jakarta Timur

Majelis Taklim Al Khairat, termasuk salah satu Majelis Ta’lim yang cukup tua di Jakarta. Majelis Taklim Al Khairat didirikan atas permintaan Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf dari Jeddah kepada Habib Husein bin Ali Alatas.

Karena itu saat Habib Husein bin Ali Alatas, putra dari Habib Ali bin Husein Alatas pindah dari Bungur ke Condet, atas saran dari sejumlah tokoh ulama di Jakarta, beliau pun kemudian membentuk Majelis Ta’lim Al Khairat pada 1983.

Kebetulan saat itu belum ada Majelis Taklim di Condet, kecuali Majelis Taklim Al Hawi di Kramat Jati. Habib Ali bin Husein Alatas adalah tokoh alim Jakarta, bahkan guru dari para Ulama Jakarta, seperti Kyai Syafi’ie Ahzami, Kyai Abdullah Syafi’ie, Kyai Maulana Kamal, termasuk tokoh Betawi seperti Kyai Ahmad Junaedi dan lainnya.

Para tokoh Ulama itulah yang meminta putranya, Habib Husein untuk meneruskan jejak orang tuanya. Pengajar di Majelis Taklim Al Khairat sebelumnya adalah Habib Syeikh Al Jufri yang juga pimpinan sekolah Al Khairat. Kemudain setelah Habib Mahdi Alatas pulang studi di Arab Saudi, dan menikah dengan putri dari Habib Husein bin Ali Alatas, beliau diamanahi untuk memimpin Majelis Taklim Al Khairat.

Karya Beliau

Salah satu karya terbesar beliau adalah kitab Tajul A’ras fi Manaqib Al-Qutub Al-Habib Sholeh bin Abdullah Al-Attas, sebuah kitab sejarah para ulama Hadramaut yang pernah beliau jumpai, dari masa penjajahan Inggris di Hadramaut, sehingga sekilas perjalanan para ulama Hadramaut di Indonesia.
Buku itu juga berisi tentang beberapa kandungan ilmu tasawuf dan Thariqah Alawiyah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jakarta di antaranya:
Kerak Telor, Putu Mayang, Kue Kembang Goyang, Roti Buaya, Telur Gabus Keju, Kue Semprong, Akar Kelapa, Tape Uli, Biji ketapang, Bir pletok, Dodol Betawi, Geplak.

https://www.laduni.id/post/read/517623/ziarah-di-makam-habib-ali-bin-husein-al-attas-habib-ali-bungur-pengasuh-majelis-taklim-al-khairat-jakarta-timur.html