Ziarah di Makam Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy, Muasis Pesantren Darul Hadits Al Faqihiyah Malang

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy beliau adalah ulama besar dari Malang, Jawa Timur sekaligus pendiri pesantren Darul Hadits Faqihiyah Malang Jawa Timur.

Profil

Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy dilahirkan di kota Tarim, Hadramaut, pada hari Selasa 15 Safar tahun 1316 H/1896 M.

Menurut sebuah kisah diceritakan, bahwa saat bersamaan menjelang kelahiran Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy, ada salah seorang ulama besar, yaitu Habib Syaikhan bin Hasyim Assegaf, bermimpi bertemu Sulthanul Auliya’ Syekh Abdul Qadir Jailani. Dalam mimpi itu Syekh Abdul Qadir Jailani menitipkan kitab suci al-Quranul Karim kepada Habib Syaikhan bin Hasyim Assegaf agar diberikan kepada Habib Ahmad bin Muhammad Bilfagih.

Pagi harinya Habib Syaikhan menceritakan mimpinya kepada Habib Ahmad. Setelah Habib Ahmad mendengarkan cerita dari Habib Syaikhan, kemudian berkata, ”alhamdulillah, tadi malam aku dianugerahi Allah SWT seorang putra”.

Dan itulah isyarat takwil mimpimu bertemu Syekh Abdul Qadir Jailani yang menitipkan Al-Quranul Karim agar disampaikan kepadaku.

Oleh karena itu, putraku ini kuberi nama Abdul Qadir, dengan harapan, Allah SWT memberikan nama maqam dan kewalian-Nya sebagaimana Syekh Abdul Qadir Jailani.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:
Al-Habib Al-Imam Ahmad bin Hasan Al-Aththos RA

Lokasi Makam

Habib Abdul Qadir wafat pada 21 Jumadil Akhir 1382 H/19 November 1962 dalam usia 62 tahun. Setelah disalatkan di Masjid Jami’ Kota Malang, beliau dimakamkan di permakaman umum Kasin, Malang, Jawa Timur dengan diiringi ribuan kaum muslimin.

Haul

Haul Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy Abuya Ahmad Dimyati diperingati setiap tahun sekali di pesantren Darul Hadits Al Faqihiyah, Kasin, Malang, Jawa Timur. Haul beliau diperingati selama dua hari dengan acara ziarah di Makam beliau, Khotmil Qur’an, Pembacaan Maulid, dan Pengajian akbar.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Malang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Kawasan TPU Kasin, Malang, Jawa Timur

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih Al-Alawy, dimudahkan dalam mencari ilmu,  dimudahkan dalam hajatnya, dimudahkan dalam mencari rezeki, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Beliau adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok pesantren Darul Hadits Al Faqihiyah
Beliau mewariskan sebuah Lembaga Pendidikan Darul Hadits Al-Faqihiyyah yang beliau rintis semasa hidupnya. Sepeninggal beliau semua kegiatan dakwah dilanjutkan oleh putra sekaligus khalifah beliau, Prof. DR. Habib Abdullah bin Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih. Setelah kemangkatan Habib Abdullah Bilfaqih, Pesantren dan Majelis Taklim Habib Abdul Qodir Bilfaqih tetap berjalan di bawah asuhan para cucu Habib Abdul Qodir, yaitu: Sayyid Abdul Qodir bin Abdullah bin Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih, Sayyid Muhammad bin Abdullah bin Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih dan Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Malang di antaranya:
Buah Apel, Sari Apel, Keripik Ceker, Aneka Keripik Buah, Pia Mangkok, Malang Strudel, Jenang Apel, Madu Klenceng

https://www.laduni.id/post/read/517622/ziarah-di-makam-habib-abdul-qadir-bin-ahmad-bilfaqih-al-alawy-muasis-pesantren-darul-hadits-al-faqihiyah-malang.html