Ziarah di Makam Tengku Abi, Masyayikh Pesantren (Dayah) Mudi Mesra

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – Abi Hanafiah atau yang kerap disapa dengan panggil Teungku Abi beliau adalah ulama besar di Bireuen, Aceh, beliau juga pimpinan Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga. 

Teungku Abi dikenal sebagai sosok yang zuhud dan hidupnya sederhana. Beliau sering berkhulwah (mengasingkan diri) memfokuskan diri dalam beribadah kepada Allah Swt. Tgk. Abi juga sering berpuasa. Salah satu kebiasaan Teungku Abi, beliau selalu berbuka puasa di dayah dan mengajak santri menemaninya setelah Ummi Juwairiyah menyiapkan makanan buka puasa kepada Teungku Abi, makanan itu selalu dibawanya ke dayah agar suasana keakraban dengan santri lebih terasa. Bila ada orang yang menyumbangkan kain sarung kepada Teungku Abi, beliau akan memakainya walau hanya satu kali. Setelah itu sarung-sarun itu dihadiahkan kepada orang lain.

Salah satu hal yang membuat nama Teungku Abi selalu terdengar hingga sekarang adalah sumur yang dido’akan oleh Teungku Abi hingga sekarang menjadi sumber air minum bagi santri-santri yang belajar di dayah MUDI Mesra. Sumur ini dido’akan oleh Teungku Abi agar layak diminum oleh santri dan menyehatkan. Alhamdulillah, Santri dayah MUDI tidak perlu memasak air atau membeli air minum isi ulang karena air sumur yang dido’akan oleh Teungku Abi cukup untuk seluruh santri MUDI yang kini mencapai 7000 orang. Dulunya sumur ini dapat dilihat dengan jelas, namun setelah perluasan Mesjid Raya Samalanga pada awal 2010, sumur ini sedikit tertutup karena sudah masuk dalam bagian mesjid.

Profil

Abi Hanafiah atau yang kerap disapa dengan panggil Teungku Abi lahir di Aceh. Beliau merupakan putra Teungku Abbas.

Nasab beliau dari jalur ayah menurut satu riwayat merupakan keturunan Arab yang bersambung nasabnya dengan Sayyidina Abu Bakar.

Namun karena kondisi masa penjajahan, nasab ini disembunyikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini menyebabkan bukti yang valid mengenai mata rantai keturunan Teungku Abi tidak dapat ditemukan.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi Abi Hanafiah Samalanga (Teungku Abi)

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. Teungku Chik
  2. Teungku Idris.
  3. Sayyid Abu Bakar Syatta

Lokasi Makam

Teungku Abi wafat pada malam Jum’at 27 Ramadhan tahun 1964, Makam beliau berada di komplek pemakaman keluarga besar pesantren (Dayah) Mudi Mesra.

Haul

Haul Teungku Abi diperingati di pesantren (Dayah) Mudi Mesra,  Samalanga Kab. Bireuen, Aceh. Haul beliau dilaksanakan di tahun kalender islam pada bulan Ramadhan, untuk tanggal akan diberitahu oleh pihak keluarga besar pesantren (Dayah) Mudi Mesra.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Teungku Abi banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Bireuen saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di komplek pemakaman keluarga besar pesantren (Dayah) Mudi Mesra, Samalanga, Kab Bireuen.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Teungku Abi, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Pengasuh Pesantren (Dayah) Mudi Mesra

Pesantren (Dayah) Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) berlokasi di Desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Dayah MUDI sangat identik dengan Mesjid Raya Samalanga, itu karena pendidikan dayah MUDI Mesjid Raya ini pada awal  mulanya  berpusat di Mesjid. Sejarah mencatat, Peletakan  batu pertama pembangunan Masjid ini dilakukan oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Mesjid Raya Samalanga merupakan salah satu Mesjid tertua di Aceh selayaknya Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Mesjid Raya Samalanga lah yang menjadi cikal bakal lahirnya dayah MUDI. Mesjid ini bernama Mesjid Raya Po Teumeureuhom Samalanga.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kab. Bireuen di antaranya:
Sate Matang, Keripik, Nagasari, Rujak Manis Kutablang,  Mie Kocok, Mie Pangsit Bireuen

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Kab. Purwakarta di antaranya:
Sate Maranggi, Gerabah Plered, Rengginang, Surabi, Kerajinan Bambu, Simping, Semprong, Colenak

https://www.laduni.id/post/read/517671/ziarah-di-makam-tengku-abi-masyayikh-pesantren-dayah-mudi-mesra.html