Biografi KH. Mahfudz Kholil, Muassis Pesantren Al-shlahiyah Malang

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Mendirikan Pondok Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau

5.    Referensi
 

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
 KH. Mahfudz Kholil, lahir tahun 1926, adalah putera ke-4 dari pasangan KH. Kholil Asy’ari dan Nyai Halimah binti KH. Moh Thohir, Bungkuk, Singosari, Malang.

1.2 Wafat
Pada tahun 1985, KH. Mahfudz Kholil berpulang ke Rahmatullah saat menunaikan ibadah haji.

1.3 Riwayat Keluarga
Beberapa saat setelah pulang dari pesantren dan dianggap cukup umur, H. Mahfudz dinikahkan dengan gadis Jombang, Hasbiyah, puteri dari KH. Abdul Hamid Chasbullah, adik KH. Abdul Wahab Chasbullah yang saat itu sudah berteman baik dengan KH. Masykur (kakak ipar H. Mahfudz). Sebelum menikah, Hasbiyah remaja selain nyantri pada abahnya sendiri, juga menempuh pendidikan di pesantren Mamba’ul Ma’arif, Denanyar Jombang, nyantri di KH. Bishri Syansuri, paman iparnya sendiri.
 

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.2 Guru-Guru Beliau

  1. KH. Kholil Asy’ari
  2. KH. Baidlowi Lasem
  3. KH. Hasyim Asy’ari

2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Al-Ishlahiyah dirintis pada tahun 1955 oleh Almarhum KH. Mahfudz Kholil bersama istri beliau Hj. Hasbiyah Hamid (putri Almarhum KH. Abdul Hamid Chasbullah (adik kandung pendiri NU, KH. Abdul Wahab Chasbullah, Tambakberas Jombang ). KH. Mahfudz adalah adik ipar KH. Masykur, Menteri agama RI era Presiden Soekarno. KH. Masykur juga telah menjadi sahabat KH. Abdul Wahab Hasbullah sebelum lahirnya jam’iyah Nahdlatul ‘Ulama.

Pondok pesantren putri Al-Ishlahiyah awalnya rumah almaghfurlah KH.Kholil Asy’ari yang beristrikan Nyai Halimah (putri alm. Mbah Tohir Bungkuk) yang menjadi tempat mengaji para remaja putri di sekitar Bungkuk, Singosari, Malang, di bawah bimbingan Nyai Halimah yang wafat mendahului suaminya.

Setelah seratus hari wafatnya Nyai Halimah tahun 1953, salah satu putra KH.Kholil Asy’ari (H. Mahfudz) dinikahkan dengan putri Jombang keponakan KH. Wahab Chasbullah bernama Hasbiyah yang pada saat itu berusia 16 tahun. Belakangan, Ibu Hasbiyah meneruskan peran Nyai Halimah mengajar ngaji remaja putri dan kerabat-kerabat di sekitar Bungkuk.

Setelah menikah dan berputra dua, keluarga H. Mahfudz berpindah rumah di seberang rumah orang tuanya, tepatnya di Jalan Kramat, Singosari. Sebagian santri pun ikut pindah bersama keluarga H. Mahfudz-Hasbiyah.

Seiring dengan didirikannya PGANU (Pendidikan Guru Agama Nahdatul Ulama’) di lingkungan perguruan Nahdatul Ulama’ Singosari (kini dikenal sebagai Yayasan Pendidikan Almaarif) oleh KH. Masykur, banyak murid PGANU dari luar Singosari yang mengaji ke Ibu Hasbiyah sekaligus tinggal menetap di keluarga H. Mahfudz. Bersamaan dengan gairah pergerakan Nahdatul Ulama’ saat itu, maka KH. Mahfudz mengorganisir para santri yang mengaji di rumah beliau dengan membentuk komisariat IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama’) yang diberi nama Al-Ishlah (yang berarti maju/damai).

Sejak saat itulah kediaman keluarga KH. Mahfudz mulai dikenal dengan sebutan pesantren putri Al-Ishlah, dengan santri yang menetap sekitar 50 orang. Belakangan, nama Al-Ishlah diubah menjadi Al-Ishlahiyah. Dari waktu ke waktu jumlah santri bertambah. KH.Mahfudz terus berpikir bagaimana sistim belajar mengajar di Pesantren Putri Al-Ishlahiyah bisa terus maju. Sehingga pada tahun 1983 mulailah dirintis model pengajian klasikal dalam bentuk Madrasah Diniyah.

Dan pada tahun yang sama KH. Mahfudz mengupayakan penguatan lembaga pesantren dengan mencatatkannya kepada notaris. Maka sejak saat itu Yayasan Pesantren Al-Ishlahiyah tertuang dalam akte notaris no.171/YPP/YYf/III/1983, E.H. Wijaya, SH.

3. Penerus Beliau

]3.1 Anak-anak Beliau

  1. Hj Lathifah Mahfudz
  2. Drs. Abdul Hamid Mahfudz
  3. Drs. Hj. Annisah Mahfudz
  4. H. Abdul Hasib Mahfudz
  5. Ir. M. Kholil Mahfudz

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

Selain beliau mengasuh di pondok pesantren beliau juga berdakwah di luar masyarakat, dengan mengisi pengajian dari masjid ke masjid seperti kegiatan puasa Ramadhan, kegiatan taklimiyah, dan kegiatan social lainnya.

4.3 Karier Beliau
Pengasuh Pesantren Islahiyah Malang

5. Referensi

https://smk-ishlahiyah.sch.id

https://www.laduni.id/post/read/517733/biografi-kh-mahfudz-kholil-muassis-pesantren-al-shlahiyah-malang.html