Laduni.ID, Jakarta – Sikap Nahdlatul Ulama terkait konflik yang terjadi di Palestina tidak pernah berubah dari dulu, sejak zaman Belanda hingga saat ini dan seterusnya. Bagaimana mungkin bisa berubah jika sikap ini adalah bentuk komitmen dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Sejak dulu, Palestina yang dijajah secara terang-terangan oleh Israel terus memunculkan konflik yang tak berkesudahan. Tidak dibenarkan sama sekali, jika ada seorang muslim yang mengamini adanya penjajahan orang Israel terhadap bangsa Palestina. Tidak ada alasan untuk membela penjajah Israel, dilihat dari sudut manapun.
Karena itu, ketika konflik terjadi kembali dengan adanya korban berjatuhan tanpa henti, apalagi serangan yang menyasar kepada kaum perempuan, orang tua dan anak-anak, tentu harus ditolak dan perlu dikampanyekan di seluruh dunia agar konflik itu berhenti. Perang hanya akan membawa korban jiwa yang terus berjatuhan dari orang-orang yang tak bersalah.
Ikhtiar langsung dalam bentuk aksi maupun tulisan di berbagai media menjadi komitmen kita dalam menyuarakan kebenaran dan menolak aksi brutal penjajahan Israel.
Tidak cukup di situ, perlu juga ikhtiar bathin dengan membaca doa agar saudara-saudara kita umat Islam mendapatkan lindungan Allah SWT dan selamat dari serangan penjajah Israel. Salah satu ikhtiar doa tersebut adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Hadaratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, yakni membaca Doa Qunut Nazilah, di setiap rakaat terakhir shalat fardhu. Seruan ini dimuat dalam media tulis Surat Kabar Berita Nahdlatul Oelama pada tanggal 15 September 1938 M.
Berikut redaksi lengkap Doa Qunut Nazilah dari Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari:
اَللَّهُمَّ الْعَنِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَآئَكَ. اَللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَيْهِمْ وَاجْعَلْ عَلَيْهِمْ رجْزَكَ وَعَذَابَكَ. اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمَاتِهِمْ، اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ، اَللَّهُمُّ مَزِّقْ جَمْعَهُمْ، اَللُّهُمَّ زَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ، وَاَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِيْ لَا تَرُدَّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ. أَللَّهُمَّ انْظُرْنَا وَانْصُرْنَا وَاِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ وَاكْشِفِ كُرُوْبَنَا وَكُرُوبَهُمْ. اَللَّهُمَّ ثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَاَقْدَامَهُمْ وَاَهْلِكْ أَعْدَآءَنَا أَعْدَآءَ الدِّيْنَ. أَللَّهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. أَللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَلَمِيْنَ.
Doa Qunut Nazilah ini dibaca pada rakaat terakhir dalam setiap shalat fardhu, termasuk shalat jumat. Doa Qunut tersebut tidak didahulu dengan Doa Qunut pada umumnya yang dibaca waktu Subuh. Tetapi khusus, ketika di baca saat shalat Subuh, maka Doa Qunut Nazilah dibaca setelah Doa Qunut Subuh.
Mari kita mengamalkan Doa Qunut Nazilah ini, khusus kita tujukan agar kaum kafir para penjajah di negeri Palestina segera lenyap dimuka bumi ini. Allah melaknat dan mencerai beraikan mereka. Dan semoga Allah SWT menolah dan menjaga bangsa Palestina dari serangan para penjajah Israel. Amin. []
Penulis: Hakim
Editor: Kholaf