Laduni.ID, Jakarta – Tim media Laduni.ID melakukan kunjungan dan sowan ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Pusat. Tim Laduni.ID diterima dengan hangat oleh Ketua PCNU Jakarta Pusat, Gus Syaifuddin dan Ustad Farhan Maksudi. Beliau, Gus Syaifuddin merasa senang dengan kunjungan tim Laduni.ID, sebab dengan kunjungan ini penguatan paham Ahlussunnah wal Jamaah melalui media sosial akan semakin gencar dilakukan melalui program-program kolaborasi antara media Laduni.ID dengan PCNU Jakarta Pusat.
Gus Syaifuddin menjelaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan pernah bisa dihancurkan karena NU sangat berpegang teguh pada sejarah.
“Dari dulu, NU itu banyak yang ingin menghancurkan. Cara mereka menghancurkan adalah memisahkan NU dengan sejarah, menghilangkan sejarah NU. Namun, itu tidak pernah berhasil, sebab NU selalu berpegang teguh pada sejarah,” terang Gus Syaifuddin kepada tim Laduni.ID.
Selaku Ketua PCNU, beliau juga bahagia dengan niat baik tim Laduni.ID untuk menghidupkan ulama-ulama Betawi, khususnya Jakarta Pusat. Dengan begitu, sejarah NU di Jakarta Pusat akan semakin kuat lagi.
“Di Jakarta Pusat sendiri banyak sekali ulama-ulama yang luput dari pengetahuan kita saat ini. Nanti, PCNU siap untuk mensupport program ini, karena ini juga salah satu penguatan sejarah yang tidak boleh dilupakan oleh generasi selanjutnya,” kata beliau.
Gus Syaifuddin juga menyarankan untuk membuat tim kolaborasi antara PCNU Jakarta Pusat dengan Laduni.ID untuk melakukan gerakan “Dakwah bil Medsos”. Hal tersebut beliau utarakan karena melihat banyaknya konten-konten media sosial yang banyak diisi oleh paham-paham transnasional.
“Kita memang harus mengambil pos-pos ini, segmentasi media sosial itu banyak, dan kita harus isi semua. Sebab jika tidak, paham-paham ekstrimis akan masif berseliweran di jagat media sosial kita. Ini juga upaya kita semua untuk mengcounter konten-konten negatif yang ada di media sosial. Menyajikan konten-konten penguatan ke-aswaja-an dan ke-nu-an melalui segmentasi sosial media tadi,” jelas Ketua PCNU.
Selain penguatan ke-NU-an dan ke-aswaja-an, Gus Syaifuddin juga menekankan tentang penguatan opini di media sosial. Hal tersebut sangat berguna untuk menekan penggiringan opini yang mengarah pada fitnah dan serangan terhadap NU.
“Terakhir, kita harus bisa membangun basis penguatan opini di media sosial. Mereka yang ingin menghancurkan NU itu jumlahnya tidak banyak, ilmunya pun sedikit, namun mereka mampu membuat opini yang besar dan kuat untuk menyerang NU. Oleh karena itu, mari kita berkolaborasi,” tutup Gus Syaifuddin.
Editor: Daniel Simatupang