Ziarah di Makam KH. Ihsan Mahin, Pendiri Pesantren Attahdzib Jombang

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – KH. Ihsan Mahin beliau adalah ulama besar di Jombang dan pendiri pesantren Attahdzib, yang merupakan salah satu terbesar di Kecamatan Ngoro, Jombang. KH. Ihsan Mahin juga ulama pengamal sholawat Wahidiyah dan menjadi Pengurus PSW Pusat.

Profil

Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin adalah putera pendatang dari Jawa Tengah, tepatnya dari desa Surupan, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.  Beliau belajar ilmu agama tidak dari satu pesantren saja, tetapi dari Ulama di berbagai pesantren; di antaranya : Pesantren Sidosremo Surabaya dalam kepengasuhan Hadratus-Syaikh Romo KH. Mas Muhajir selama 17 tahun , Pondok Pesantren Jember, Pondok Pesantren Kertosono, Pondok Pesantren Termas Pacitan, dan membantu mengajar di Pondok Pesantren yang berada di Udanawu Blitar bersama Putra dari Pondok Dersemo Surabaya, K. Darul Khoiri.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ihsan Mahin

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

Hadratussyaikh Romo KH. Mas Muhajir

Lokasi Makam

Beliau wafat pada tahun 2001 dan dimakamkan di pemakaman keluarga besar pesantren Attahdzib, Jombang

Haul

Haul KH. Ihsan Mahin diperingati setiap tahun sekali pada tahun Islam pada bulan Jumadil Akhir, tanggal haul akan diberitahukan oleh pihak keluarga besar pesantren Attahdzib. Acara haul beliau diadakan di pesantren Attahdzib Jombang.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ihsan Mahin banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayahJombang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Keluarga Pondok pesantren Attahdzib Jombang.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ihsan Mahin, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

1. Pendiri Pondok Pesantren
Secara historis, Pesantren Attahdzib (PA) dirintis pertama kali oleh Hadratussyaikh Romo KH. Ihsan Mahin di desa Payak Mundil Ngoro Jombang pada tahun 1958. Bahkan ketika itu sudah sempat didirikan bangunan pondok. Berdirinya Pondok Pesantren Attahdzib berawal dari adanya keinginan beberapa pemuda yang ingin menimba ilmu kepada Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin yang saat itu dikenal seorang yang mumpuni dalam bidang agama serta sabar, gigih, teguh pendirian, dan banyak riyadlah (menempa diri dengan puasa, dzikir, dan tafakkur), kemudian mereka melakukan kegiatan tersebut di rumah beliau.

Karena keuletan dan daya karismatiknya sehingga nama beliau dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, akan tetapi hingga Jawa Tengah. Seiring perkembangan waktu, jumlah santri bertambah dan berkembang hingga memiliki elemen-elemen seperti Masjid, tempat belajar, dan pondokan yang meskipun pada awalnya amat sederhana, maka berubahlah statusnya menjadi sebuah Pesantren.Kemudian, karena beberapa pertimbangan strategis, pada tahun 1960 Pesantren Attahdzib dipindah ke Rejoagung Ngoro Jombang.

Pendirian Pesantren Attahdzib dilatar belakangi oleh niat tulus ikhlas Hadratus-Syaikh Romo KH. Ihsan Mahin untuk menyebarkan ajaran agama Allah dan membantu para pencari ilmu Allah dengan tujuan li I’lai Kalimatillah(menjunjung tinggi agama Allah).

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jombang di antaranya:
Onde-Onde Kacang Merah, Bolu Plemben, Tahu Pong, Jambu Bol Gondang Manis, Kerupuk Beras, Jenang Kelapa Muda, Manik-manik Kaca, Brondong Ketan,Pia Kacang Ijo.

https://www.laduni.id/post/read/517856/ziarah-di-makam-kh-ihsan-mahin-pendiri-pesantren-attahdzib-jombang.html