Biografi KH. Qosim Bukhori, Pendiri Pesantren Raudlatul Ulum 2 Malang

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Mengasuh Pondok Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau

5.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga 

1.1 Lahir
KH Qosim Bukhori lahir pada tahun 1942 di desa Ganjaran kecamatan Gondanglegi kabupaten Malang. Qosim kecil yang lahir dan dibesarkan di kalangan keluarga pesantren yang taat dalam menjalankan ajaran Islam menerima pendidikan awal dari abahnya sendiri, yaitu KH. Bukhori Ismail. Oleh ayahnya yang mursyid thoriqoh Naqsabandiyah itu, beliau dididik dasar-dasar ilmu agama, terutama pelajaran membaca Alqur’an dan tajwidnya serta ilmu ketatakramahan (al-akhlak al-karimah).

1.2 Wafat
KH.Qosim Buchori wafat pada tahun 2010, Makamnya berada di makam keluarga pesantren Raudlatul Ulum 2, desa Putukrejo, Gondanglegi, Malang, Jawa Timur.

1.3 Riwayat Keluarga
Beliau menikahi seorang wanita bernama Nyai Zainab Qosim dan dikaruniai beberapa anak.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

Sebagaimana layaknya para kiai terdahulu yang hampir dipastikan pernah merantau ke berbagai pondok pesantren dalam upaya pencarian ilmu agama, Qosim muda pada kurun waktu 1956 melanjutkan pendidikan ilmu agamanya di pondok pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan Jombang yang diasuh oleh KH Ramli Tamim dan putranya KH Mustain Ramli. Kedua guru beliau ini selain dipandang sebagai tokoh NU, juga dikenal mursyid (pembimbing rohani) thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah. Pada tahun 1963 beliau boyong dari pesantren yang merupakan salah satu pondok pesantren besar di Jawa itu.

         Perburuan mencari ilmu yang dilakukan oleh kiai Qosim Bukhori tidak berhenti sampai di situ saja. Beliau masih meneruskan berkelana dengan nyantri kepada KH Mujib Abbas Buduran Sidoarjo selama satu tahun. Di samping itu, beliau pernah duduk di bangku kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Tetapi karena kondisi perpolitikan Indonesia ketika itu masih kacau oleh berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh PKI, membuat perkembangan dunia pendidikan tidak lagi kondusif. Oleh karena itulah, kiai Qosim Bukhori lebih memilih meninggalkan alam akademisi  yang selama tiga tahun digelutinya.

2.2 Guru-Guru Beliau

  1. KH. Bukhori Ismail
  2. KH. Yahya Syabrowi
  3. KH. Muhammad Abbas Chozin.
  4. KH. Ramli Tamim
  5. KH. Mustain Ramli.

2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Pesantren Raudlatul Ulum II didirikan pada 1983. Pendiri sekaligus pengasuh pertama adalah KH. Qosim Bukhori. Pondok pesantren ini sebelumnya berdiri di atas tanah seluas satu hektare. Tanah tersebut merupakan wakaf dari H. Mahmuji, yang merupakan mertua KH. Qosim Bukhori, sekaligus tokoh masyarakat setempat. Pendirian bangunan saat itu, dihadiri beberapa ulama besar, seperti KH. Yahya Syabrawi, KH. Zainulloh Bukhori, KH. Fudloli Bukhori, KH. Abu Abbas Bukhori dan KH. Ismail Bukhori.

3 Penerus Beliau

3.1 Anak Beliau yang menjadi penerus beliau:

  1. Gus Ja’far Shodiq (Gus Faris)
  2. Gus Muhammad Yusqi (Gus Yusqi)

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Karier Beliau

Karier Profesional

  1. Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran Gondanglegi Malang
  2. Pengasuh pondok pesantren Raudlatul Ulum 2
  3. Pengurus yayasan rumah sakit islam (RSI) gondanglegi malang
  4. Ketua yayasan disalah satu perguruan tinggi swasta yang terletak di malang selatan (stai al-qolam). Di susunan struktural lembaga
  5. Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cabang Malang

5. Referensi

https://maru2putukrejo.wordpress.com/2012/04/28/profil-kh-qosim-bukhori-ppru-2/

https://www.laduni.id/post/read/517886/biografi-kh-qosim-bukhori-pendiri-pesantren-raudlatul-ulum-2-malang.html