Ziarah di Makam KH. Ahmad Zayadi Muhajir, Pendiri Pesantren Az-Ziyadah Jakarta Timur

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta – KH. Ahmad Zayadi Muhajir beliau adalah ulama besar dari Klender, Jakarta Timur selain itu beliau juga pendiri pesantren Az-Ziyadah Jakarta Timur.

KH. Ahmad Zayadi Muhajir dikenal sebagai Ulama yang berakhlaqul karimah, sabar dan tawadhu, berpendirian teguh dan sangat patuh serta berusaha mencari keridhoan gurunya, sehingga wibawa dan kharismatik beliau sangat tampak dan diakui masyarakat luas baik para pejabat maupun masyarakat biasa.

Profil

KH. Ahmad Zayadi Muhajir, ulama Betawi yang terkenal santun dan tawadhu` ini, lahir pada tanggal 23 Desember 1918 di Kampung Tanah 80 Klender, Jakarta Timur dari pasangan H. Muhajir bin Ahmad Gojek bin Dato KH. Muhammad Sholeh bin Tinggal bin Syafiuddin dan Umi Anisah yang merupakan orang asli Betawi. Kakek buyutnya, KH. Muhammad Sholeh, yang dikenal dengan nama Mu`allim Ale adalah seorang ulama Banten yang hijrah serta menetap di Kampung Tanah 80.

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Zayadi Muhajir

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. KH. Muhammad Thohir Cipinang Muara
  2. KH. R. Mustaqiem Rawa Bening Jatinegara
  3. Umi Anisah 
  4. Guru Hasan dari Kampung Tanah 80
  5. Guru Karnain Pondok Bambu
  6. Guru Marzuqi Cipinang Muara
  7. Habib Ali Husein Al-Attas (Habib Ali Bungur) 
  8. Habib Ali Abdurrahman Al-Habsiy (Habib Ali Kwitang)

Lokasi Makam

KH. Ahmad Zayadi Muhajir wafat pada hari Ahad, 14 Syawal 1414 H bertepatan dengan tanggal; 27 Maret 1994, di usia 76 tahun di Mushola Uswatun Hasanah yang terletak di kaki Gunung Jati, Cirebon ketika sedang melaksanakan shalat Jama` Taqdim sekitar jam 13.30 WIB. Beliau berangkat ke Gunung Jati dalam rangka kegiatan Ziarah Wali Songo yang diadakan rutin setiap tahun semenjak tahun 1974. Sebelum shalat, beliau sempat berkata kepada orang-orang yang akan melakukan shalat Jama` Taqdim, ”Saya tidak bisa mengikuti shalatnya kalian, dan kalian tidak dapat mengikuti shalatnya saya.”

Haul

Haul KH. Ahmad Zayadi Muhajir diperingati setiap tahun sekali pada tahun Islam pada bulan Syawal, tanggal haul akan diberitahukan oleh pihak keluarga besar pesantren Az-Ziyadah. Acara haul beliau diadakan di pesantren Az-Ziyadah, Klender, Jakarta Timur.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Zayadi Muhajir banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah  saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman Keluarga Pondok pesantren Az-Ziyadah, Jakarta Timur.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ahmad Zayadi Muhajir, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Pendiri Pondok Pesantren
Atas dorongan guru-gurunya, pada usia yang masih sangat muda, 15 tahun, KH. Ahmad Zayadi Muhajir mendirikan Pondok Pesantren Az-Ziyadah. Pada awalnya, Pondok Pesantren Az-Ziyadah hanya terdiri atas sebuah masjid yang sederhana, peninggalan dari buyutnya, Dato KH. Muhammad Sholeh.

Saat itu santrinya hanya 15 orang yang berasal dari masyarakat sekitar Kampung Tanah 80 Klender. Dua tahun kemudian, beliau bersama masyarakat sekitar secara bergotong-royong membangun tempat pengajian dan pondokan yang selanjutnya pada tahun 1948, kembali beliau membangun asrama para santri yang berbentuk permanen.

Pembangunan terus berlanjut dari tahun 1970. Pendidikan formal yang dibuka pertama kali pada tahun 1972 adalah Madrasah Az-Ziyadah dari jenjang Ibtidaiyah, Tsanawiyah, sampai Aliyah. Kemudian menyusul pembukaan Sekolah Tinggi Agama Islam Az-Ziyadah pada tahun 1990.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jakarta di antaranya:
Kerak Telor, Putu Mayang, Kue Kembang Goyang, Roti Buaya, Telur Gabus Keju, Kue Semprong, Akar Kelapa, Tape Uli, Biji ketapang, Bir pletok, Dodol Betawi, Geplak.

https://www.laduni.id/post/read/517900/ziarah-di-makam-kh-ahmad-zayadi-muhajir-pendiri-pesantren-az-ziyadah-jakarta-timur.html