Daftar Isi:
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2. Perjalanan Hidup dan Dakwah
2.1 Ikut Serta Mendirikan Pesantren
3. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
Bagi masyarakat Rembang dan sekitarnya, nama Nyai Hj. Shofiyah Syahid, atau biasa dikenal dengan Ibu Nyai Syahid.
1.1 Lahir
Beliau diperkiraan lahir pada tahun 1921 M.
1.2 Riwayat Keluarga
Beliau adalah istri dari seorang ulama KH. Ahmad Syahid bin Sholihun Rahimahullah, pendiri Pesantren Alhamdulillah, Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Gus Yahya mengisahkan, pernikahan KH. Ahmad Syahid dengan Nyai Hj. Shofiyah beda usia. Usia Nyai Hj. Shofiyah jauh lebih dewasa jika dibandingkan KH. Ahmad Syahid.
Dikatakan Gus Yahya, pada waktu Mbah Syahid sunat atau khitan di usia kanak-kanak, Mbah Shofiyah sebagai tetangga bersama-sama perempuan-perempuan dewasa lainnya sudah ikut membantu orang tua Mbah Syahid mempersiapkan masakan untuk kondangan. Hal itu menunjukkan perbedaan usia yang terpaut jauh antara Mbah Kiai Syahid dengan Nyai Shofiyah.
Nyai Hj. Shofiyah Syahid merupakan sosok pertama yang mendampingi KH. Ahmad Syahid. Sepeninggal Nyai Hj. Shofiyah, KH. Ahmad Syahid menikah dengan Nyai Hj Nur Rohmah Syahid dan dikaruniai dua orang putra yakni Rabbi’ Lutfi (Gus Obi’) dan Safiqoh Samiyah (Neng Sa).
1.3 Wafat
Nyai Hj. Shofiyah wafat pada usia 73 tahun, tepatnya pada Mei 1994 M. Semasa hidup, beliau sangat totalitas dalam membantu KH. Ahmad Syahid mengembangkan pondok Pesantren Alhamdulillah.
2. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Dikatakan Gus Yahya, pernah suatu ketika KH. Ahmad Syahid berkata “Orang-orang itu salah sangka, dikiranya aku ini keramat. Padahal yang punya keramat itu sebenarnya Ibu Nyai (Nyai Hj. Shofiyah). Aku bisa begini karena Ibu Nyai. Kalau bukan karena beliau, mustahil aku bisa istiqamah,”
Nyai Hj. Shofiyah, merupakan sosok wanita hebat yang setia mendampingi KH. Ahmad Syahid dalam merintis Pondok Pesantren Alhamdulillah dan mengajar masyarakat serta santri belajar tentang agama Islam.
2.1 Ikut Serta Mendirikan Pesantren
Bagi masyarakat Desa Kemadu Kecamatan Sulang saat itu, Nyai Hj. Shofiyah seorang anak dari kepala desa Kemadu pada waktu itu, maka tidak salah jika Nyai Shofiyah tergolong kaya raya. Kebun dan sawahnya luas. Nyai Shofiyah mewakafkan lahan untuk membangun Pesantren Alhamdulillah bagi KH. Ahmad Syahid, suami beliau.
Pondok Kemadu sendiri didirikan pada tahun 1952 oleh KH Ahmad Syahid bin Sholikhun bersama istri pertamanya, Nyai Shofiyah. Pondok ini terletak di Jalan Rembang-Blora KM 14, tepatnya di Desa Kemadu Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang.
Sedangkan terkait dengan nama Pondok Pesantren Alhamdulillah merupakan julukan dari masyarakat, lantaran Kiai Ahmad Syahid sering berdzikir dengan lafal Alhamdulillah. Tiap kali bertemu seseorang, beliau juga biasa mengucapkan kata Al-Hamdulillah. Jadilah semenjak itu, pondok pesantren tenar dengan sebutan Ponpes Alhamdulillah.
Singkat cerita, dengan dukungan Nyai Shofiyah, KH. Ahmad Syahid bisa fokus dan istikamah mengajar santri dan masyarakat, tanpa harus terbebani urusan ekonomi keluarga. Tak hanya itu, Nyai Shofiyah juga merelakan hasil panen pertanian beliau untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
3. Referensi
NU Jateng / jateng.nu.or.id