Biografi KH. Ahmad Ghozali, Pengasuh Pesantren Al Mubarok Lanbulan Madura

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Mendirikan Pondok Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau
4.2  Karya-karya Beliau

5.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga 

1.1 Lahir
KH. Ahmad Ghozali, beliau dilahirkan pada tanggal 7 Januari 1959 M di sebuah kampung bernama Lanbulan desa Baturasang Kec. Tambelangan Kab. Sampang, Jawa Timur. KH. Ahmad Ghozali merupakan salah satu putra dari pasangan Muhammad Fathullah dan Zainab Khoiruddin. Ayahnya, Syaikhina allamah Syaikh Muhammad Fathulah adalah Muassis (perintis pertama)berdirinya Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan. Pondok Pesantren Al-Mubarok Lanbulan yang terletak di daerah Pulau Garam desa Baturasang, Sampang, Madura

1.2 Riwayat Keluarga
KH. Ahmad Ghozali mempunyai istri bernama Asma binti Abdul Karim pada tahun 1990 M. Dia dikaruniai sembilan orang anak (5 putra dan 4 putri), diantaranya Nurul Bashiroh, Afiyah, Aly, Yahya, Salman, Muhammad, Kholil, A’isyah, dan Sofiyah.4

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

Beliau menjadi santri yang taat dan patuh, KH. Ahmad Ghozali berguru kepada KH. Muhammad Fathullah, selaku pengasuh Pondok Pesantren al-Mubarok yang juga merupakan ayahanda dari KH. Ahmad Ghazali. Beliau juga pernah berguru kepada kedua kakaknya, Kurdi Muhammad (alm) dan Barizi Muhammad. Tidak mudah menjadi orang alim, sukses, dan terkenal. Semuanya membutuhkan kegigihan, semangat yang tinggi dan ketekunan dalam belajar, itulah yang dilakukan oleh KH. Ahmad Ghozali dalam menuntut ilmu.

Pada tahun 1977 KH. Ahmad Ghozali berguru kepada KH. Maimun Zubair Sarang, Rembang selama bulan Ramadhan, hal tersebut dilakukan setiap tahun selama 3 tahun berturut-turut sampai tahun 1980. Selain itu, dia juga menyempatkan diri untuk berguru kepada Syaikh Hasan Iraqi (alm) di Kota Sampang setiap Hari Selasa dan Sabtu, pada tahun 1981 M.

Pada waktu pengembaraannya menuntut ilmu, setelah mengenyam pendidikan di pondoknya sendiri, dia melanjutkan pendidikannya ke Makkah al-Mukarromah kurang lebih selama 15 tahun tepatnya di Pondok Pesantren al-Shulatiyah. Di sana KH. Ahmad Ghozali belajar pada para ulama yang otoritas keilmuannya tidak diragukan lagi seperti Syaikh Isma’il Ustman Zain al- Yamany Al-Makky, Syaikh Abdullah al-Lahjy, Syaikh Yasin bin Isa al-Fadany dan ulama-ulama lainnya.

KH. Ahmad Ghozali belajar ilmu falak kepada para guru besar, seperti Syekh Mukhtaruddin al-Flimbani (alm) di Mekkah, Nasir Syuja’i (alm) di Prajjen Sampang, Kamil Hayyan (alm), Hasan Basri Sa’id (alm), kemudian pada KH. Zubair Bungah Gresik.

2.2 Guru-Guru Beliau

  1. KH. Muhammad Fathullah (ayahanda)
  2. KH. Kurdi Muhammad
  3. KH. Barizi Muhammad.
  4. KH. Maimun Zubair
  5. Syaikh Hasan Iraqi
  6. Syaikh Isma’il Ustman Zain al-Yamany Al-Makky
  7. Syaikh Abdullah al-Lahjy
  8. Syaikh Yasin bin Isa al-Fadany
  9. Syaikh Mukhtaruddin al-Flimbani di Mekkah
  10. KH. Nasir Syuja’i di Prajjen Sampang
  11. KH. Kamil Hayyan
  12. KH. Hasan Basri Sa’id
  13. KH. Zubair Bungah Gresik

2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Dia menjadi Pengasuh Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan.
 

3. Penerus Beliau

3.1 Anak Beliau

  1. Nurul Bashiroh
  2. Afiyah
  3. Aly
  4. Yahya,
  5. Salman
  6. Muhammad
  7. Kholil
  8. A’isyah
  9. Sofiyah

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

4.1 Karier Beliau

Karier Profesional
Pengasuh Pondok Pesantren al-Mubarok Lanbulan
Karier Organisasi

  1. Wakil Ketua Syuriyah NU di Kab. Sampang
  2. Ketua Syuriyah NU di Kec. Tambelangan
  3. Penasehat LFNU Jatim
  4. Anggota BHR Jatim

4.2 Karya-karya Beliau
Kitab-kitab lain karya Ahmad Ghozali antara lain :

  1. Azhar al-Bustan (Fiqh)
  2. al-Nujum al-Nayyirah (Hadis)
  3. Dlaw’u al-Badr (Jawaban Masalah Fiqh)
  4. al-Zahrat al-Wardiyah (Fara’id), Bughyat al-Wildan (Tajwid)
  5. al- Qawl al-Mukhtashor (Mustolah Hadis)
  6. Tuhfat al-Rawy (Tarajim)
  7. Tuhfat al-Arib (Tarajim)
  8. al-Taqyidat al-Jaliyah (Falak)
  9. Faidl al-karîm (Falak)
  10. Bughyat al-Rafîq (Falak)
  11. Anfa’ al-Washilah (Falak)
  12. Tsamarat al-Fikar (Falak)
  13. Irsyâd al-Murîd (Falak)
  14. al-Futuhat al Rabbaniyyah (Mada’ih Nabawiyah)
  15. al- Fawakih al-Syahiyyah (Khutbah Minbariyah)
  16. Bughyat al-Ahbab (Fî al-Awrad Wa al-Ahzab)
  17. Majma’ al-Fadla’il (Fî Ad’iyyah Wan Nawafil)
  18. Irsyâd al-Ibad (Fî al-Awrad) dan masih banyak lagi yang belum dicetak.

Beberapa kitab tersebut memiliki konsen pembahasan yang berbeda serta menggunakan metode hisab yang berbeda pula, seperti kitab Tsamarat al-Fikar. Kitab tersebut membahas tentang waktu salat, hilal, dan gerhana dengan metode hisab hakiki tahkiki

5. Referensi

https://123dok.com

https://www.laduni.id/post/read/518049/biografi-kh-ahmad-ghozali-pengasuh-pesantren-al-mubarok-lanbulan-madura.html